Chapter 3

266 43 4
                                    

Zhan sudah berdandan rapih, ia bersiap untuk menghabiskan waktu libur terakhirnya di taman kota.

"Aku harus menggunakan hari Minggu ini dengan sebaik mungkin."

Lalu ia berjalan keluar mengenakan hoodie berwarna mocca dan sepatu kets putih.

Sekarang sedang memasuki musim dingin, namun taman kota tidak pernah sepi pengunjung. Salju kecil mulai turun, anak-anak tertawa riang. Banyak keluarga harmonis yang menghabiskan waktu akhir pekan mereka bersama, entah untuk makan malam atau sekedar berbelanja.

Para remaja terlihat gembira, mereka berkumpul untuk mengambil selfie-nya. Mungkin tahun ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya.

Kota Beijing sangat indah. Cocok untuk berkencan dan menikmati pusat kota bersama. Zhan melihat pria yang sedang memberikan cincin kepada kekasihnya. Sangat romantis, ia sampai ikut melebarkan senyumnya.

"Wow, luar biasa!"

Tidak ada kegiatan wajib yang ia lakukan. Zhan hanya akan berjalan-jalan, lalu memotret kota dengan keramaiannya. Tapi ia tak akan melewatkan jembatan ikan koi. Di jembatan itu, orang-orang bisa meminta harapan apapun. Kononnya, jembatan itu bisa mengabulkan permohonan seperti; memohon agar hubungan langgeng, atau untuk kesehatan dan keharmonisan keluarga.

Zhan selalu berharap agar orang tuanya tenang di surga. Ia tak lupa memberi makan ikan-ikan tersebut.

Terkadang ada beberapa orang yang memperhatikannya, mungkin mereka heran mengapa Zhan bisa bepergian hanya seorang diri untuk menikmati indahnya taman kota.

Tak lama kemudian, Zhan pergi untuk membeli es krim favorite-nya.

"Tuan, ice cream vanilla satu."

Penjual tersebut menghampiri Zhan, "Wah, padahal kami baru saja akan tutup."

Zhan terlihat bingung, namun penjual segera menanyakannya lagi kepada Zhan.

"Kau benar ingin membeli ice cream nya?" Zhan mengangguk.

"Cuaca sudah mulai dingin, kalau kau memakannya sekarang pasti kau akan sakit."

Namun mata Zhan tidak berbohong, ia ingin membeli es krim itu.

"Tidak apa-apa, saljunya baru turun. Aku akan menghabiskannya sebelum pulang ke rumah."

Penjual itu akhirnya meng-iyakan permintaan Zhan, dan memberinya ice cream vanilla.

Zhan senang, ia pun membayarnya dan pergi untuk pulang. Benar saja, cuaca mulai dingin. Tapi Zhan masih setia menjilati es krimnya.

Di tengah perjalanan menuju rumah, ia kembali melihat kucing hitam kecoklatan yang ia lihat saat pulang kerja. Kucing tersebut terlihat kedinginan. Lalu Zhan menghampirinya dan memangku nya untuk duduk di kursi taman.

"Hey, mengapa kau sendirian ditengah dinginnya udara?"

Zhan menutupi tubuh kucing itu dengan kedua lengannya.

"Kau kedinginan ya?" Zhan lalu memeluknya agar ia merasa hangat.

Meow..

"Carilah tempat yang nyaman, dimana kau bisa berkumpul bersama teman-teman mu."

Zhan menggendong kucing itu dan mencarikan tempat yang aman baginya.

"Diamlah sementara di sini ya. Jika kau kelaparan, aku akan datang setiap pulang kerja untuk memberimu makan."

Lalu Zhan beranjak dan berjalan pergi. Kucing tersebut terlihat senang dengan perlakuan Zhan, ia berkali-kali mengibaskan ekornya. Zhan memang penyayang binatang, namun ia tidak bisa asal mengadopsi hewan. Ia lebih kasihan melihat hewan yang tidak memiliki kebebasan untuk hidup di dunia luar.

THE MAGIC OF LOVE | YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang