bab 11

1.8K 129 4
                                    

"Sialan, berani-beraninya dia memberikan minuman yang mengandung obat perangsang di dalam minuman kekasihku"

"Tapi setau gue sih dia emang suka sama Haruto, udah lama"

Junkyu terdiam sejenak, tatapan pemuda itu memang tampak tenang namun tidak dengan kedua tangannya yang mengepal, menandakan Junkyu tengah mati-matian menahan emosi.

"Hyunjin?"

Junkyu mengangguk kecil "Sejak kapan dia menyukai kekasihku?"

Jeongwoo menerawang pada beberapa bulan yang lalu, mungkin sekitar 6-7 bulan yang lalu, dimana pada saat itu kelas mereka di buat geger dengan Hyunjin yang tiba-tiba menyatakan perasaan nya pada Haruto.

Yang sudah jelas jelas semua orang mengetahui bahwa Haruto ada sosok dominant sejati yang sering meniduri banyak wanita dan submisive di luar sana,

Sebelum ada Junkyu tentunya.

"Setau gue sih mungkin udah lama bisa jadi pas Haruto masuk ke SMA juga dia udah naksir, tapi dia nyatain perasaan nya sekitar 6-7 bulan yang lalu, Haruto emang udah nolak dia beberapa kali karena meraka sama-sama dominan"

Jelas Jeongwoo menceritakan yang sebenarnya,

"Mungkin karena udah kepalang kesel terus ditolak sama pacar lo, Hyunjin nekat kasih Haruto obat perangsang"

Jeongwoo menyesap kopi yang masih mengepul panas, tadi setelah mereka melakukan hubungan intim Junkyu memanggilnya untuk membicarakan sesuatu yang penting.

"Tapi setau gue Hyunjin bukan dari keluarga sembarangan, lo jangan gegabah"

"Aku tak peduli, dia hampir saja mencelakai milikku maka dari itu dia harus mendapatkan balasannya"

"Jadi lo serius lo mau gitu sama Hyunjin?" Tanya Jeongwoo yang merasa tak percaya.

Satu sudut bibir Junkyu membentuk seringai "Kenapa enggak? Saya senang menggagahi seseorang yang selalu mengakui dirinya sebagai dominant"

Jeongwoo langsung memeluk dirinya sendiri, Junkyu yang melihat tingkah Jeongwoo hanya berdecak malas "Saya tidak tergoda pada tubuhmu, menjijikan"

"Sialan lo!" Sentak Jeongwoo yang meras tak terima.

*****

"Junkyu?" Haruto menggeliat kecil, ia merasakan seluruh tubuhnya benar-benar remuk, apalagi bagian bawahnya yang terasa sakit, sepertinya setelah Haruto tertidur Junkyu menggempur lubangnya lagi.

"Hm?"

Junkyu tersenyum kecil, pemuda itu baru selesai mandi karena Junkyu tak mengenakan apapun dibagian atas tubuhnya, bagian bawahnya saja hanya terlilit handuk.

Sialan, pipi Haruto memerah saat melihat tubuh Junkyu yang nampak begitu kekar dengan otot yang sangat menggoda.

"Tidur lagi saja, ini masih malam"

Jam memang menunjukkan pukul 8 malam, itu tandanya Haruto sudah tertidur cukup lama.

"Tenang badanmu sudah saya bersihkan"

Junkyu berjalan menuju lemar dan mengambil baju santai, pemuda itu tak ada malunya sama sekali membuka handuk dan membuat tubuh seksinya terlihat. Haruto menutup kepalanya dengan selimut, sialan bisa-bisa nya junkyu dengan santai mengganti baju didepan wajahnya.

"Tidak mau tidur kah?"

"Astaga!"

Junkyu terkekeh gemas ketika melihat wajah Haruto yang terkejut karena ia tiba-tiba ada disamping pemuda itu,

"Tidak mau, aku sudah lama tertidur jadi tidak mengantuk"

Junkyu hanya mengangguk

"Haruto?"

Haruto mendongkak dengan sorot mata polos, Junkyu yang tak tahan langsung membawa sang kekasih ke dalam dekapan hangatnya.

"Jangan menerima apapun dari orang lain ya? Aku takut, jika saja Jihoon pada saat itu tidak datang mungkin kamu sudah--"

Junkyu tak dapat lagi melanjutkan perkataan nya, ia tak bisa membayangkan bagaimana Haruto yang digagahi oleh Hyunjin.

Junkyu harus segera memenjarakan anak itu, namun sialnya sampai pada saat ini orang suruhannya belum juga mendapatkan info mengenai Hyunjin, benar kata Jeongwoo bahwa keluarga Hyunjin bukanlah dari keluarga sembarangan.

"Maaf" Sesal Haruto dengan tatapan memelas nya.

"Tak apa, tapi jangan diulangi ya?"

"I love you" Bisik Haruto dengan sedikit teredam karena memeluk badan Junkyu, Junkyu hanya terkekeh ringan menanggapi ucapan kekasihnya.

"Love you too"

Cup!


******


Berbeda dengan pasangan sebelah yang sedang romantis pasangan yang satunya lagi ini malah sedang bertengkar, Jihoon terbangun dengan tubuh yang terasa begitu remuk.

Bagaimana tidak remuk sedangkan Jeongwoo saja menggempur nya tanpa ampun, melakukan seks dengan berbagai gaya tentu saja membuat Jihoon kewalahan belum lagi kekasihnya itu seperti kantung hormon berjalan yang disaat Jihoon membuka mata Jeongwoo malah dengan asing sedang menyantap nipplenya dengan nikmat.

Plak!

"Stttt... Sudah bodoh, badanku sakit semua!"

Jeongwoo mengaduh, memegang kepalanya yang mendapatkan tamparan cukup keras, bibir pemuda itu mencebik namun malah membuat Jihoon berlagak akan muntah.

"Menjijikkan, wajahmu tidak ada imut-imut nya sama sekali, malu sama otot!"

"Tapi aku masih ingin~" Rengek Jeongwoo sembari menunjukkan celananya yang sudah mengembung

Jihoon membuang muka enggan untuk menanggapi kekasihnya yang kembali meminta jatah padahal dari pulang sekolah sampai sore Jeongwoo terus saja menggempur nya.

"Puaskan dirimu sendiri bodoh, pakai sabun saja sana!"

Jeongwoo mengguncangkan bahu Jihoon "Ayolah buruan bantuin ini udah pengen banget"

Jihoon menggeram kesal, bagaimana mungkin ia bisa melayani nafsu Jeongwoo yang tidak ada ujungnya.

Dengan perasaan dongkol Jihoon berbalik, memegang kepunyaan Jeongwoo dan meremasnya kuat membuat si pemilik menjerit kesakitan.

"Aku akan memotong punya mu sialan!"

"Arghhhh iya ji ampun enggak lagi!"




*****

Tbc.

OBSESI NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang