bab 1

4K 329 49
                                    

"Gimana lo udah tembak dia?"

Tanya seseorang yang bernama Park Jihoon, pemuda itu menatap Haruto yang kini tengah meneguk habis cola hingga tandas tak tersisa.

"Ck, gampang!" Kata Haruto dengan begitu meremehkan.

"Gue udah jadian sama dia, tinggal nunggu besok malem terus gue bisa nikmatin lubangnya"

Kelima pemuda itu terbahak secara bersamaan, Lagi-lagi mereka mengadakan taruhan untuk bisa meluluh hati cowok culun yang jarang di kenal orang dan biasanya setelah Haruto memenangkan taruhan Haruto akan menjadikan siswa culun itu sebagai babunya karena jika tidak Haruto selalu mengancam akan menyebarkan video mereka yang sedang melakukan hal intim.

"Gila, lo langsung diterima?" Tanya Jeongwoo yang cukup terkejut karena selama ini ia begitu tau bahwa Junkyu bukanlah tipe siswa yang bisa diajak berkencan jangankan berkencan memiliki teman saja tidak, kakak kelasnya yang satu itu memang cukup misterius.

"Watanabe Haruto, siapa sih yang berani nolak cowok seganteng gue?" Kata Haruto dengan begitu percaya diri, pemuda itu menyugar rambut kebelakang ia sudah merencakan aksi bejatnya yang akan ia lakukan besok malam. Sebenarnya Haruto ingin segera menganboksing Junkyu namun katanya Junkyu sedang ada urusan untuk malam ini jadi Haruto harus bersabar dan menggantinya menjadi besok hari.

"Eh tapi Ru, lo yakin Junkyu itu uke?" Tanya Yedam sedikit berbisik pasalnya meskipun penampilan Junkyu terlihat culun, sorot mata pemuda itu tampak begitu tajam dan siapa saja pasti merasa segan.

"Buta mata lo? Udah jelas-jelas dia uke"

Haruto merasa benar, karena Junkyu memang terlihat seperti pihak bawah dan Junkyu juga tampak begitu imut.

"Udah ah bye, gue mau nyiapin dulu buat besok malam"

Haruto berlalu pergi meninggalkan teman-temannya yang hanya menggeleng maklum atas tindakan pemuda Watanabe itu.

"Guys, kok gue ngerasa perasaan gue gak enak ya"

Junghwan mendadak gelisah setelah mendengar perkataan Yedam.


**********



Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Haruto sudah berdandan rapih serta wangi tak sabar untuk menjemput calon mangsanya dan menikmati tubuh Junkyu malam ini juga.

Dengan begitu percaya diri Haruto turun dari mobil dan berdiri di depan rumah minimalis milik sang kekasih.

Ceklek.

"Loh Ru? Tadinya aku mau telfon kamu"

"Ayo masuk"

Junkyu membuka pintu lebar, membiarkan kekasihnya masuk dan setelah Haruto masuk Junkyu segera mengunci pintu itu dari dalam.

"Kamu udah siap?" Tanya Haruto basa-basi,

Junkyu tertunduk lesu "Maaf Ru, kayaknya malam ini aku gak bisa keluar, kalau dirumah aku gapapa?"

Cukup kecewa dengan pilihan Junkyu karena Haruto harus menyusun kembali semuanya dari awal, namun pemuda Watanabe itu mengangguk dan mendudukan bokongnya dikursi ruang tamu milik kekasihnya.

"Gapapa kamu santai aja, oh iya kita mau dimana?"

"Aku mau kekamar dulu bentar, nih minum dulu"

Junkyu membawa satu cangkir teh dan menyimpan teh itu diatas meja "Aku kekamar dulu ya?"

Haruto mengangguk membiarkan Junkyu pergi begitu saja, setelah Junkyu masuk kamar Haruto mengeluarkan kamera kecil dan menaruh di tempat yang tidak bisa Junkyu lihat. Pemuda itu menyeringai sebentar lagi ia bisa menjalankan aksinya.

"Badannya semok banget!"

Haruto begitu bersemangat, Haruto menyeruput teh yang sudah sedikit dingin

"Enak banget gila!"

Ini minuman terenak yang pernah ia minum, Haruto meminum teh itu sampai habis, pemuda itu menyandarkan tubuhnya pada kursi

"Lama banget--hoam"

"Kok pusing ya?"

Pandangan Haruto nampak berkabur, namun sekuat mungkin Haruto menjaga kesadaran nya, ia tak mungkin tertidur disaat akan menjalankan rencana.

Namun lama kelamaan Haruto sudah tak bisa menahan kantuk, pemuda itu tertidur di kursi ruang tamu rumah Junkyu.

*********



"Eunghhhh"

Mata pemuda itu mengerjap pelan, kepalanya menggeleng seolah mengusir rasa pusing.

Haruto berusaha memfokuskan pandangan, ruangan ini tampak redup hanya ada lampu yang menyala diatas kepalanya yang menjadi penerangan.

Namun detik kemudian mata Haruto membelalak lebar ketika melihat pemandangan cukup membuatnya tercengang didepan sana.

Itu,

Semua foto yang terpajang didepannya kini adalah fotonya sendiri.

Dengan berbagai gambar, ada dari fotonya yang masih kecil sampai sudah besar, beberapa foto diambil secara sembunyi-sembunyi, Haruto juga terkejut ketika melihat foto yang memperlihatkan tubunya tanpa busana dimana saat itu ia sedang berganti baju didalam kamar mandi dan ada juga foto saat dirinya tertidur dikamar Haruto juga dibuat terkejut karena mendapati fotonya yang sedang melakukan hal intim bersama beberapa mangsanya.

"Sialan!"

Haruto menggeram tertahan keterkejutan itu tak juga berakhir saat dirinya baru menyadari bahwa kini Haruto duduk dikuris dengan keadaan tangan dan kaki terikat tali yang melilit tubuh.

"LEPASIN GUE ANJING!"

"KELUAR LO BANGSAT!"

"SIAPA LO KELU--"

"Sttt.. Jangan berisik"

Deg!

Suara seseorang yang begitu familiar mengalun lembut dibelakang tubuhnya, Haruto bahkan sampai merinding ketika merasakan hembusan nafas berat seseorang dibelakang tubuhnya.

"Jangan teriak, mau aku jahit mulutmu?"

Mata Haruto terpejam ketika merasakan tangan seseorang membelai halus pipinya yang sudah dibanjiri keringat.

Orang itu berjongkok didepan tubuhnya, mata Haruto kembali terbelalak kaget ketika melihat siapa yang kini tengah berjongkok didepannya.

"J-junkyu?"

Junkyu berdiri dan mengukung tubuh Haruto, semakin mengikis jarak diantara keduanya, dapat Haruto rasakan hembusan nafas Junkyu menyapu wajahnya membuat nafas Haruto tercekat.

"Selamat datang Watanabe-- ahh maksud ku Kim Haruto"

"Bagaimana rasanya terjebak dalam lubang yang kau buat sendiri?"

Mata Haruto terbuka dan ia melihat bagaimana Junkyu kini tersenyum,

Menyeringai begitu lebar.

Haruto merasakan jantungnya berhenti beberapa saat.

Junkyu terlihat seperti psikopat yang menemukan mangsanya.

"Mari bersenang-senang malam ini, hihi"

*******
Tbc.

OBSESI NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang