bab 10

2K 121 4
                                    

Kalian berdua kenapa sih? Gelagatnya aneh banget udah mirip uke” 

“Lah dia kan emang uke” Tunjuk Junghwan pada Jihoon. 

“Ya iya bener, tapi kenapa Haruto juga jadi mirip uke” 

Haruto dan Jihoon menggeleng cepat, keduanya sedari pagi terus menempel seperti perangko tak lepas barang satu detikpun, bahkan saat Jihoon toilet Haruto juga ikut mengekor dari belakang sudah seperti anak ayam yang mengikuti induknya. 

“G-gue gak papa kok!" Elak Haruto dengan cepat merasa yedam begitu gencar memojokan apalagi dengan tatapan Junghwan yang saat ini seperti akan mengulitinya. 

“Eh iya bentar lagi bel masuk kalau gue gue balik ke kelas dulu ya!” 

Yedam yang memang berbeda kelas dari teman yang lainnya berlari keluar karena sebentar lagi bel masuk jam pelajaran ke empat akan berbunyi, 

“Lo kenapa sih?” tanya Junghwan yang merasa heran saat melihat Haruto yang terus bergerak gelisah, keringat juga bercucuran dari pelipis pemuda itu sama dengan kondisi Jihoon saat ini, namun bedanya Jihoon tengah tertunduk berusaha mati-matian untuk tidak mendesah didalam kelas. 

“Gak enak badan?” Tanya Junghwan sekali lagi, Haruto sama sekali tak merespon, pemuda itu malah menyembunyikan wajahnya di antara lipatan tangan. 

“Panas ughh panas” Haruto yang mulai merasa tak nyaman mulai menggeliat seperti cacing kepanasan, anak itu bahkan dengan berani melepas 3 kancing atas seragam sekolahnya membuat dada mulusnya terekspos. 

“Woy Ru astaga aurat anjir!" Junghwan menggeplak pelan bahu sahabatnya itu namun Haruto seolah tak mendengar teriakan Junghwan, Junghwan semakin di landa panik apalagi bel masuk sudah berbunyi namun Haruto terus meracau kata panas padahal cuaca sedang biasa-biasa saja tidak panas tidak juga dingin. 

“Panas Ju--eungh--ahh panas” Badan Haruto melikuk diatas kursi, terus bergerak tak nyaman 

“Jeo ini gimana? Gue gak ngerti!” 

“Ya mana gue tau anjir!” 

Wajah Haruto sudah memerah, mata pemuda itu terlihat sangat sayu, tangannya terus meremat tangan Junghwan erat, sesekali Junghwan juga mendengar desahan yang keluar dari mulut mungil sahabatnya itu. 

“Jeo--hnghh” Sedangkan di sampingnya Jihoon juga bernasib sama, Jeongwoo benar-benar dilanda panik, kenapa dua manusia ini? 

“Kalian kenapa?” Tanya Jeongwoo yang merasa kesal karena keduanya tak juga membuka mulut. Jeongwoo menarik Jihoon untuk mau berhadapan dengannya ia menepuk pelan pipi Jihoon yang memerah. 

“Jawab aku, kamu minum apa?” 

Hanya gelengan lemah yang Jeongwoo terima namun Jeongwoo tahu betul bahwa reaksi ini adalah ketika saat Jihoon meminum obat perangsang saat dulu Jeongwoo sempat memberikan nya namun saat ini, Jeongwoo tak memberikan nya sama sekali. 

“Tadi hiks gue dapet minum dari kak Hyunjin, terushh hnghh g-gue minum, Jihoon minta” 

“Shit!”

*****

Jeongwoo meninggalkan sepasang kekasih yang sedang berciuman di halaman mansion. 

Junkyu segera menggendong tubuh Haruto yang sudah tampak lemas ke dalam mansion. 

“Sialan, siapa yang berani melakukan ini padamu?!"

“Cium.. Ahh… cium sini ughh ahhh jun cium hiks!” 

****

Badan Jihoon sudah di penuhi oleh kissmark, dada pemuda itu juga tampak bengkak karena di terus dimainkan oleh kekasihnya, bibir Jihoon juga tak kalah menggoda dengan saliva yang terus keluar dari sela-sela bibir.



****.
21+ karyakarsa.

OBSESI NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang