Bab 17

1.4K 92 6
                                    

Haruto memiliki trauma setelah disekap oleh Hyunjin dan sialnya sampai sekarang Junkyu tak dapat menemukan pemuda itu, hal itu menjadi kekhawatiran nya pada kondisi sang kekasih, Junkyu takut kondisi Haruto akan semakin memburuk karena telah mendapatkan tekanan pada pada mentalnya terus menerus, pemuda itu juga sering mengalami delusi beranggapan kalau Hyunjin ada disekitar mereka.

"Kau belum juga menemukannya?" Tanya Junkyu pada Jeongwoo yang sedang berfokus menatap layar laptop, bahkan Jeongwoo sudah berada di ruangan ini entah berapa lama, pemuda itu tak henti mencari informasi tentang Hyunjin yang seolah-olah hilang di telah bumi.

"Sialan, dimana sebenarnya laki-laki itu?!"

Selama hampir 1 bulan ini mereka belum menemukan hasil, nihil tak ada satupun jejak.

Hyunjin benar-benar seperti hilang di telan tanah bumi, tak dapat ditemukan jejaknya barang sedikit saja.

Junkyu bahkan sudah mengerahkan semua orang kepercayaan nya namun itu semua sia-sia.

"Jeo, aku harap kau bisa segera menemukan bajingan itu, aku takut dia akan kembali melukai Haruto"

Dendam Hyunjin pasti belum terselesaikan apalagi mengingat Junkyu sendiri lah yang sudah menyiksa orang terdekat pemuda itu, Lee Felix.

Jeongwoo meraup wajahnya frustasi, kantung matanya bahkan sudah terlihat seperti panda, karena bagaimana pun Haruto adalah sahabatnya ia tak tega melihat Haruto yang terus ketakutan setiap saat.

"Serahkan semuanya padaku, kau kembalilah pada Haruto, aku yakin dia sudah terbangun"










********







Tubuhnya menggeliat pelan ketika cahaya matahari begitu menyorot pada wajahnya, lenguhan kembali terdengar diiringi suara isak tangis, ketika membuka mata hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah seseorang yang begitu menyeramkan.

"Ampun... ampun.. " Kedua tangannya berusaha menutupi tubuh, Haruto berteriak histeris berusaha untuk memberikan perlawanan namun tubuhnya seolah melemah tak bisa digerakkan.

"Jangan! Jangan! Pergi menjauh hiks!"

"Haruto!"

Junkyu berlari tergopoh gopoh menghampiri kekasihnya yang kembali meracau tak jelas, mata Haruto terpejam namun mulutnya tak berhenti mengeluarkan jeritan ketakutan.

"Haruto sadar ini aku Kim Junkyu!"

Diguncang kan nya tubuh Haruto dengan sekuat tenaga, tapi pemuda Watanabe itu juga belum juga mau membuka matanya, Junkyu menepuk pelan pipi Haruto, nafas Haruto semakin terdengar memberat tubuhnya mulai melemah sampai jatuh tak sadarkan diri dipelukan kekasihnya.

"PARK JIHOON PANGGILKAN DOKTER!"















**********





"Usia kandungannya baru menginjak 2 minggu, saya harap anda bisa menjaga istri anda jangan membuat dia berpikir terlalu keras, kandungannya benar-benar lemah"

Kalimat yang sudah Junkyu dengar setengah jam yang lalu masih terngiang-ngiang dikepalanya, Haruto mengandung? Kekasihnya hamil?

Dua minggu? Apakah itu darah daging Hyunjin?

Kedua tangan Junkyu terkepal kuat, pemuda itu menatap sang kekasih yang masih terlelap damai, di sentuhnya perut Haruto yang masih rata, ia memang mencintai kekasihnya namun Junkyu sama sekali tak menginginkan bayi yang berada dikandungan Haruto saat ini, bayi itu bukan darah dagingnya.

"Aku akan menyingkirkan mu sebelum Haruto tau"

Mana mungkin sudi ketika sang kekasih malah mengandung anak dari musuhnya sendiri, ditambah Junkyu benar-benar membenci anak kecil, ia tak ingin mendengar suara tangisan bayi di dalam mansionnya itu akan menyusahkan, bagaimanapun caranya Junkyu harus menyingkirkan bayi itu, selagi usianya masih sangat kecil itu akan mempermudah Junkyu.

Entah akan memberikan hukuman pada kekasihnya berapa lama, atau membuat Haruto meminum apapun yang bisa membuat kandungan sang kekasih tak bertahan lama.

Junkyu keluar dari kamar itu, ia muak melihat perut kekasihnya yang berisi satu nyawa, kaki Junkyu melangkah kearah dapur dimana para maid sedang menyiapkan makanan.

"Berikan jus buah nanas pada kekasihku 3 gelas sehari dan-"

Junkyu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku bajunya "Taburkan ini pada minuman dan makanannya, berikan vitamin ini juga pada dia setelah makan"

"T-tapi tuan--"

"Jangan banyak bicara, aku mempercayakan ini padamu, pastikan Haruto meminumnya jika sampai ada yang tahu maka aku akan memenggal kepalamu!"

Glek!

Wanita itu hanya memberikan anggukan singkat, ia tak berani membantah Junkyu karena pemuda itu tak akan main-main dengan ucapannya.

"Dia sangat menyukai seafood berikan dia olahan seafood mentah yang masih segar"

Setelah menatap kepergian Junkyu, wanita itu menatap dua botol tabung kecil yang berisikan obat tanpa adanya nama, namun melihat dari gelagat Junkyu ia yakin kalau ini bukanlah hal baik.

Untuk apa ia memberikan jus nanas pada kekasih tuannya? Apakah dengan jumlah yang sangat banyak, apakah-

"Apakah tuan muda Haruto tengah mengandung?"  Gumamnya terlampau pelan.

Nanas muda memang tak akan menyebabkan keguguran namun jika di konsumsi secara berlebihan hal itu bisa menyebabkan resiko terjadinya kontraksi sehingga dikhawatirkan menyebabkan pendarahan.

Semua makanan dan minuman yang diperintah kan Junkyu adalah hal yang tidak disarankan dikonsumsi secara berlebihan untuk orang hamil.














*********

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESI NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang