6

1K 116 22
                                    

Pagi ini Jihan nunggu mobilnya Rhino keluar dari gerbang, dia ingat kalo motornya Sam belum habis masa gadainya, jadi pasti temannya itu naik bis lagi, dan Jihan harus numpang lagi sama om Rhino.

Gak nunggu lama, mobil mewah Rhino keluar gerbang, berhenti di pinggir jalan, nunggu Jihan nyebrang dan masuk kedalam mobilnya.

"Pagi Jihan."

"Pagi om Rhino."

Senyuman manis dari Jihan bikin hati Rhino berbunga-bunga sampai telinganya memerah samar.

Dalam perjalanan lebih banyak diisi oleh cerita Jihan, tentang dia yang tadi pagi sarapan, malah kebelet boker dan pas ditinggal ke kamar mandi, sarapannya malah dimakan kucing.

Lalu tentang peringkatnya yang naik di game mobile legend, dan banyak hal lainnya, Rhino menanggapi dengan baik, jadi Jihannya pun senang cerita padanya.

Sampe di depan gerbang sekolah, Jihan yang mau turun ditahan sama Rhino, lalu pria itu ambil sebuah tas kain dari jok belakang.

Itu laptop yang dia janjikan tadi malam.

Jihan melongo di tempatnya, bertanya-tanya dalam hati, kapan Rhino belinya?!

"Sudah saya setel ya, kamu tinggal pake aja."

Apalagi itu?! Kapan dia nyetelnya?! Wah sungguh luar biasa om yang satu ini, Jihan sampai tak bisa berkata-kata dibuatnya.

"M—makasih om.." dan ya cuma itu yang bisa keluar dari mulutnya, padahal dalam hati udah bersorak kegirangan Jihan tuh.

Ingat kalau ada syarat yang harus dia lakukan, Jihan gak langsung keluar dari dalam mobil Rhino, "Syaratnya apa om?"

"Uhm.. sini."

Rhino beri gestur agar Jihan mendekatkan wajah kearahnya, lalu saat wajah keduanya saling berhadapan, Rhino berucap lembut di depannya.

"Boleh kan, saya cium kamu?"

Jihan terdiam dengan wajah lucunya, wajah mereka sangat dekat, bahkan saat menghirup nafas, Jihan bisa rasakan aroma segar dari mulut pria di depannya.

Mengangguk ragu, Jihan gapunya alasan buat nolak, laptop udah ditangan, jadi terima ajalah syaratnya.

Rhino tersenyum tipis, arahkan sebelah tangannya untuk menangkup pipi Jihan, lalu langsung satukan bibirnya dengan bibir Jihan.

Nempel doang, dan itupun udah bisa bikin Jihan dag-dig-dug, wajar aja, dia belum pernah ciuman sebelumnya, jamet-jamet gini pun Jihan tau batasan, dia ga pernah sekalipun nyentuh para mantannya, paling jauh ya cuma pelukan doang, beda noh sama si Sam, masuk-masuk pun pernah kalo remaja yang satu itu.

Rhino menjauhkan wajah, lalu beri tatapan lembut pada Jihan.

"Itu doang?" Eh.. Jihan merutuki mulutnya yang barusan bicara, mana mukanya mupeng lagi, seakan-akan bilang— aku gak puas om! Ayo lagi!!

Rhino tertawa pelan mendengar pertanyaan Jihan, ah anak ini minta yang lebih ya...

"Kurang? Sini." Rhino kembali tarik wajah Jihan mendekat, kini tangannya berpindah menuju tengkuk si remaja, menekan bibirnya lalu mulai keluarkan lidahnya untuk basahi bibir Jihan.

Jihan memejamkan mata, diikuti oleh Rhino yang kemudian mulai melumat belahan bibir Jihan, dan Jihan cuma diam menikmati.

"Balas dong, jangan diam aja." Bisik Rhino di sela-sela ciuman, lalu kembali lanjutkan kegiatannya.

Dan sesuai perkataan Rhino, Jihan pun mengikuti gerak bibir si om, dan ciuman itupun jadi semakin intens.

Jihan menarik wajah, beritahu pada Rhino kalau dia butuh nafas, melihat Jihan yang terengah, Rhino tersenyum manis sambil mengusak rambut anak itu.

"Good job, sekarang kamu boleh keluar."

Jihan keluar dari mobil Rhino, menunggu pria itu pergi dari area sekolahnya, barulah dia berjalan menuju gerbang.

"Jadi itu rasanya ciuman yang gue liat di bokep-bokep ituh? Buset enak bener." Batin seorang Jihan, yang telah memberikan first kissnya pada om Rhino.

.....

Jihan memutar bola matanya, merasa jengah karna sedaritadi Sam dan Feri terus memperhatikan dirinya.

"Ngapa sih?!" Ketus Jihan, Sam dan Feri ini pagi-pagi sudah bikin emosi saja, kalem gitu kek kaya Iyan kan bagus.

"Sam, ada yang beda gak?"

"Hmm... Menurut lo, Fer?"

"Iyah ada, bibirnya Sam.."

"Hooh, bibirnya beda."

"Biasanya gak sebengkak ini yak."

"Iya biasanya kan mungil gitu yak."

"Abis diapain ya, Sam?"

"Dicipok ga sih, Fer?"

Jihan mati-matian sembunyikan rasa malunya, karna ucapan Sam tadi benar adanya, dia abis dicipok om Rhino, Jihan ga sadar kalau bibirnya bisa bengkak abis dicipok begitu.

"Ngaku Lo abis cipokan sama siapa?!" Feri bertanya dengan suaranya yang berisik itu.

"Kepo Lo ah."

"Lah bener abis cipokan Lo, Han?!" Heboh Sam, dan kali ini Iyan tertarik pada pembicaraan mereka, dia juga penasaran, karna menurut Iyan, Jihan itu adalah salah satu yang paling suci dari ketiga temannya.

"Engga, paan sih, ini abis kejedot pintu kamar tadi pagi."

"Boong Lo! Mana ada kejedot kaya begini, ngaku Lo cipokan ama siapa?!"

"Diem deh Lo Fer, gue gak cipokan."

"Ngaku Lo, Han!" Sam menunjuk-nunjuk muka Jihan.

Jihan berdecak kesal, lalu coba alihkan pembicaraan, "Eh gue semalem abis beli laptop, kalian mau liat?"

"Eh mana mana, liat dong."

Wah langsung berhasil dong.

"Sini Han, gue downloadin video bokep yang banyak." Kayaknya Sam ini minta kena azab deh.

.....

Pulang sekolah Jihan kena introgasi dari maknya, duduk di sofa depan tv sambil dengerin cerocosan si emak.

"Duit darimana kamu bisa beli laptop? Ini juga jam tangan, duit darimana?! Jangan bilang kamu nyolong ya! Atau kamu malak temen kamu?!"

"Engga mak astaga.. Jihan gak senakal itu."

"Jadi duit darimana? Jangan-jangan kamu jual emas mamak ya?!" Si emak udah siap-siap mau ngecek simpanan emasnya di kamar, tapi Jihan hentikan.

"Bukan mak.. itu.. itu semua om Rhino yang beliin." Jihan berucap malu-malu, nunggu reaksi si emak yang kini terbengong di tempatnya.

"Kok bisa?"

"Gatau mak, om Rhino nya nawarin sendiri, kalo gak percaya tanya aja sama orangnya."

"Hmm..." Emaknya memicing tajam, membuat Jihan menelan ludah, takut-takut si mak malah marah karna Jihan terkesan manfaatin kebaikan Rhino.

"Yaudah deh percaya, lagian Rhino emang tajir melintir, ga heran sih."

Wah, Jihan bernafas lega.

Kan, pilihannya memang benar, yang namanya rejeki itu gaboleh ditolak.





Bersambung

om Rhino<3 [minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang