𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 15.0 END

245 26 19
                                    


Your Highness, before reading this legend. I hope you give me the award of a star or comment to encourage me to continue it.
.


"Sister, wake up! Its your birthday!" bisik Wendy dan Nina secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sister, wake up! Its your birthday!" bisik Wendy dan Nina secara bersamaan.

Giselle membuka matanya dan senang karena menyadari bahwa ini hari ulang tahunnya sekaligus pesta debutante dilaksanakan. Dia segera bangun dari tidurnya.

Karin menyiapkan gaun yang cantik untuk Giselle kenakan. Sebuah pakaian dengan dua model budaya. Budaya Barat dan Timur dipersatukan dengan sebuah gaun yang sangat indah. Giselle terpukau dengan desain gaun ini.

"Tebak siapa yang memberikannya?" tanya Nina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tebak siapa yang memberikannya?" tanya Nina.

"Kakak Ipar James!" sahut Wendy dengan semangat.

"Dari bentuk gaun nya, kita semua sudah tahu kalau dia bermaksud melamar Giselle hari ini. Dua kebudayaan, dua suku dan dua kerajaan akan disatukan dengan ikatan pernikahan sesegera mungkin." Kata Karin menjelaskan.

"Berhentilah terpukau dan segeralah bersiap! Apakah kakak mau membiarkan kakak ipar menunggu di bawah kedinginan?"

Ketiganya membantu Giselle untuk berhias. Butuh waktu untuk menyiapkan Giselle menjadi gadis cantik di hari ulang tahun. Ketiga saudarinya mengantar Giselle sampai ke depan gerbang.

"Kakak Ipar, hari ini aku membiarkan kakak ku pergi bersama mu. Aku harus membuat dia jadi cantik. Lain kali, ketika hari pernikahan kalian berdua tiba. Kau harus memberiku hadiah!" kata Wendy dan Nina setuju dengan saudarinya itu.

"Baiklah, aku berjanji! Pedang Kristal Es akan menjadi milikmu saat hari itu tiba!" sahut James.

"Tidak boleh tidak sopan!" tegur Karin. Keduanya langsung menunduk karena takut dengan Karin.

Giselle tertawa kecil melihat interaksi antar saudari ini. Gadis itu begitu bersyukur karena bisa menjadi saudari mereka. Jika, kehidupan selanjutnya ada. Giselle tetap akan memilih mereka sebagai keluarga.

James mengulurkan tangannya untuk membantu Giselle turun dari tangga. Gadis itu menerimanya dan menyerahkan tangannya pada Giselle. Keduanya berkontak mata dan senyum mengembang.

ѕσηg σƒ тнє мσση | nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang