01

40 13 8
                                    

"LO CARI MASALAH BANGET SIH AKH,"teriak Jihan dari dalam kelas.

"Lo duluan yang nyepuin gue bolos ke guru,"ucap Sastra yang berlipat dada di depan pintu.

"Ck itu sih salah lo,"ucap Jihan tak terima.

"Gitu doang juga marah lo,"ucap Sastra kembali sambil tersenyum miring.

"Gitu doang gitu doang,HEH INI BARANG DARI LUAR NEGERI,"teriak Jihan lagi,"Males gue sama lo sastra sialan,"ucap Jihan kembali sekarang ia keluar kelas.

Mereka adalah teman sekelas yang tak pernah akur sejak mereka kelas 10 bahkan kelas 12 sekarang. Mereka bisa ribut seperti ini gara gara Jihan yang Cepu kepada guru bahwa Sastra kemarin bolos sekolah. Sastra yang keesokan nya di panggil ke ruang BK itu pun tak terima bahwa dirinya di cepu kan bahwa dirinya bolos. Sebab itu ia membalas dendam kepada Jihan dan menumpahkan tas Jihan dengan kopi kaleng yang ia beli dari kantin. Jelas saat Jihan melihat tas nya yang sudah basah dan tas itu ia beli dari luar negeri ia sangat marah dan tanpa pemberitahuan siapapun ia sudah tahu siapa yang melakukan nya.

Kini ia berlari menuju taman sekolah. Namun larian nya terhenti ketika ia menabrak seseorang. Ia berdecak sebal sebelumnya saat ia belum mengetahui siapa yang ia tabrak sekarang.

"Ck ngalangin bangett,"ucap Jihan sebal lalu pergi tanpa melihat siapa yang ia tabrak.

"Jihan?"ucap orang itu sambil memegang tangan Jihan.

Jihan yang mengetahui suara itu pun langsung membalikkan badan nya. Ternyata ialah Reza pacar dirinya. Jihan yang mengetahui itu Reza dengan cepat ia langsung memeluk tubuh Reza dengan erat.

"Ezaa,"rengek Jihan di pelukan Reza.

"Kenapa sayang?"tanya Reza sambil mengusap rambut Jihan yang cukup panjang.

Jihan tak menjawab ia hanya memeluk Reza dengan erat. Tak lama seseorang dan keempat teman nya melewati mereka. Dan salah satu dari mereka berdecak sebal melihat itu.

"Lebay lo,"ucap orang itu yang sebenarnya adalah Sastra dan keempat temannya.

Jihan mendengar itu langsung melepaskan pelukannya dan menatap punggung Sastra kesal.

"DIEM LO SIRIK AJA MAKANNYA CARI CEWE BUKAN NYA BOLOS MULU,"teriak Jihan.

Sastra hanya menunjukkan jari tengah nya tanpa melihat ke arah belakang. Jihan sudah sangat kesal dan hendak menghampiri Sastra namun tertahan oleh Reza. Jihan menatap Reza heran dan Reza hanya menggeleng geleng kan kepalanya saja.

"Udah yaa sayang,"ucap Reza sambil tersenyum.

Jihan sempat memutar bola mata malas namun pada akhirnya ia mengangguk dan memeluk tangan Reza kembali dengan erat. Reza tersenyum sambil memainkan rambut Jihan yang tinggi Jihan lumayan jauh dari tinggi badan dirinya.

"Ke kantin aja yu kita makan,"ucap Reza yang di angguki oleh  Jihan.

********
Sastra dan keempat temannya sekarang sedang berada di kantin. Seperti biasa mereka duduk di bangku kantin yang terletak di pojok dekat jendela yang lumayan terbuka. Sastra sibuk dengan game di handphone nya sedangkan ketiga temannya sibuk dengan makanannya dan satu teman Sastra juga sibuk dengan game di handphone nya.

"Tra lo kenapa ga pernah akur sih sama tu cewe udah kelas 12 bro,"ucap salah satu teman Sastra yang sedang makan, Gibran.

"Dia duluan yang gangguin gue,"ucap Sastra dengan pandangan fokus ke layar handphone nya.

"Awas suka lo,"ucap Kenzo sambil tersenyum miring.

"Gue suka sama tu cewe gitu? Bego kali gue tu cowo juga kok bisa mau pacaran sama Jihan cewe sialan,"ucap Sastra heran.

"Kalau namanya suka mah ga ada yang tau tra,"ucap Angga sambil menyuapkan nasi goreng ke mulut nya.

Sastra tak membalas ucapan Angga ia malah kembali fokus kepada gamenya. Angga hanya menggeleng geleng kan kepalanya saja. Sebab ia sering kali dicueki oleh Sastra. Kenzo dan Gibran melihat itu hanya sedikit tertawa melihat Angga yang selalu dicueki oleh Sastra.

Di lain tempat tepat nya di pintu kantin Jihan dan Reza memasuki kantin dengan Jihan yang masih memeluk tangan Reza dengan erat. Ia sempat melirik ke arah Sastra dan keempat temannya duduk dan Angga sempat tersenyum kepada Jihan namun Jihan hanya memutar bola mata malas. Angga hanya tersenyum melihat Jihan yang memutar bola mata malas dan melanjutkan memakan nasi gorengnya. Rafka yang sedang memainkan game nya sempat melirik ke arah Angga yang sedang tersenyum dan melihat ke arah yang di lihat Angga. Saat ia melihat Angga tersenyum kepada Jihan Rafka hanya diam dan fokus kembali pada gamenya.

"Mau beli apa?"tanya Reza.

"Mau seblak aja kaya biasa,"ucap Jihan.

Reza mengangguk lalu pergi menuju tempat seblak langganan Jihan. Dan Jihan menunggu Reza yang membelikan seblak untuk dirinya. Ini sudah biasa setiap jam istirahat pasti Reza selalu membelikan makanan untuk Jihan atau Jihan yang menyuruh Reza. Jihan memainkan handphone membuka aplikasi tiktok.

Beberapa menit Reza datang dengan membawakan seblak untuk Jihan. Ia meletakkan seblak di hadapan Jihan. Jihan tersenyum lalu memakan seblak dirinya.

"Kamu jangan berantem terus sama Sastra lah, aku tau kamu gasuka sama dia tapi kamu udah gede sayang,"ucap Reza sambil mengusap rambut Jihan yang sedang memakan seblak.

"Kamu gatau za dia itu cowo ngeselin bikin aku muak,"ucap Jihan sambil memakan seblak nya.

"Udah lah han akur aja kamu it.."ucap Reza terpotong.

"Udah lah za lagian yang ga akur aku sama cowo sialan itu bukan aku sama kamu ga ada urusan nya juga sama kamu kan? jangan buat aku ga mood makan za tolong,"potong Jihan.

"Oke,"ucap Reza.

**********
Pukul 15.20

Jihan sekarang sedang berada di kamar dirinya, ia memainkan handphone ya sekarang ia sedang chatan dengan sang kekasih siapa lagi kalau bukan Reza. Ia sesekali tertawa dan tersenyum senang. Bagi dirinya Reza cowo terlucu ketika sedang di chat walau di sekolah ia sering membuat dirinya badmood sebab menyuruh nya akur dengan Sastra. Bahkan ia pernah berantem gara gara cowo itu. Jihan sering kali bingung sebab Reza yang terus menerus menyuruh dirinya dengan akur dengan Sastra. Sejujurnya menurut Jihan ia tidak akur dengan Sastra itu tidak ada hubungannya dengan Reza tapi Reza terus saja menyuruh dirinya akur.

"PACARR GUEE LUCUUU OMG,"teriak Jihan ketika Reza mengirimkan sebuah sticker lucu.

"Berisik lo turun ke bawah ada tamu,"ucap Abang laki laki Jihan, Ervan.

"Ck ah terus hubungan sama gue apa? tamu kan urusan bunda sama ayah,"ucap Jihan tak peduli.

"Ini tamu buat lo cepet turun kalau enggak..."ucap Ervan.

"Okeh siap Abang yang ganteng lucu kiyowok,"ucap Jihan lalu turun dari kasur dan menuju ruang tamu bersama abangnya itu.

Saat ia turun dari tangga dan melihat siapa yang datang ke rumah nya membuat dirinya terkejut bukan main. Ia memutar bola mata malas saat seseorang yang ia kenal menatap ke arah dirinya. Sama dengan orang itu sempat membulatkan mata tak percaya.

"Ngapain lo kesini? mau ganti tas gue yang lo siram,"ucap Jihan.

Ya itu adalah Sastra ia datang ke rumah nya bersama kedua orang tua nya dan aku yakin kalian tau apa yang akan terjadi.

Bunda yang mendengar ucapan Jihan langsung menatap Jihan marah. Sedangkan Jihan berjalan santai ke arah sofa ruang tamu.

"Jihan duduk!"suruh Ayah.

Jihan yang memang takut kepada Ayah nya pun dengan cepat duduk di sofa sebelah Bunda nya. Sedangkan Sastra menahan tawa ketika melihat wajah Jihan yang takut kepada ayah nya.

"Ini ada apa sih,"tanya Jihan.

"Jadi gini Jihan kamu bakal di jodohin sama sastra anak temen bunda,"ucap Bunda sambil tersenyum ke arah Sastra.

Jihan mendengar itu langsung berdiri terkejut sama dengan Sastra ia tak membalas senyuman dari bunda Jihan ia malah berdiri dari duduknya.

"DI JODOHIN SAMA DIA?!"ucap Jihan dan Sastra berbarengan tak percaya yang di angguki kedua orang tua Sastra dan Jihan.

To Be Continued

SATJIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang