Happy Reading 📖📖
🧸🧸🧸🧸
Bel istirahat telah berbunyi Reza dan Jihan seperti biasa berada di kantin dengan makanan yang sering kali mereka beli apalagi jika bukan seblak. Mereka berdua sama sama memesan seblak spesial. Dengan minumam pop ice coklat. Mereka menikmati makanannya di kursi kantin yang dekat dengan jendela yang menghadap ke arah taman.
"Han besok kita jalan jalan yu malem,"ajak Reza.
Jihan sempat memikirkan terlebih dahulu sebab ia mengingat perkataan Sastra yang katanya di suruh mamah nya mengajak dirinya malam mingguan besok. Namun Jihan membuang pikiran itu sebab siapa Sastra? Reza adalah pacarnya jelas di lebih memilih Reza.
Jihan mengangguk antusias setelah cukup lama diam, "okeyy nanti jemput yaa jam berapa?"tanya Jihan senang.
"Jam 7 aja kita ke pasar malam aja,"ucap Reza sambil mengusap rambut Jihan.
Jihan mengangguk antusias lalu kembali memakan seblak nya Reza pun sama. Di laik tempat Sastra beberapa kali melirik ke arah Jihan dan Reza bersama. Terlihat sedikit raut wajah marah. Kenzo menyenggol pundak Gibran.
"Suka tuh sama cewe yang katanya musuh nya,"bisik Kenzo.
"Ck wajar benci benci berkedok cinta,"ucap Gibran.
Sastra mendengar itu langsung menatap Kenzo dan Gibran tajam. Kenzo dan Gibran pun hanya cengengesan. Sastra pun kembali dengan handphone nya. Sementara tak ada satu pun yang sadar bahwa sekarang Angga pun sedikit kelas. Raut wajah nya menunjukkan raut wajah kesal. Namun tak ada yang sadar.
🧸🧸🧸🧸
TRINGGG......
Bel pulang akhirnya berbunyi setelah para murid berperang dengan pelajaran pelajaran sekolah yang membuat mereka pasti nya sangat pusing. Termasuk Jihan ia sudah sangat stres dengan pelajaran fisika tadi. Ia dengan cepat mengemaskan buku nya ke dalam tas lalu pergi meninggalkan kesal. Namun langkah nya terhenti ketika Reza yang sudah menunggu Jihan di depan kelas dirinya.
"Eza nungguin?"tanya Jihan sambil menghampiri Reza seperti anak kecil.
"Iyaa lah kan sebagai pangeran harus nunggu sang putri,"ucap Reza dan seperti biasa sambil mengusap rambut Jihan.
Jihan tersenyum lalu menggandeng tangan Reza dengan erat, "Yu pulang,"ucap Jihan yang di angguki Reza.
Mereka berjalan melewati beberapa tangga sebab mereka berada di lantai tiga dari empat lantai itu. Reza berjalan tepat di belakang Jihan. Reza sedikit sibuk dengan handphone nya.
Jihan yang berjalan di anak tangga itu tak sadar bahwa tali sepatu nya lepas. Hingga akhirnya ia pun hampir terjatuh. Namun ia merasakan kedua tangan nya yang di tahan oleh seseorang hingga ia pun tak jadi terjatuh. Ia membalikkan badannya saat sudah dengan posisi berdiri tegak. Ada Sastra dan Reza yang memang sejak tadi di belakang nya.
"Punya pacar jaga,"ucap Sastra
"Makasih,"ucap Jihan kepada Sastra yang langsung pergi begitu saja.
Reza sempat melihat ke arah Sastra namun kembali menatap Jihan khawatir. Reza langsung mencari luka di tubuh Jihan. Walaupun sebenarnya Jihan tak benar benar jatuh. Ia lega ketika tak ada luka sedikitpun ia langsung memeluk Jihan erat. Jihan pun sedikit terkejut dengan perilaku Reza ini. Namun ia kembali memeluk tubuh Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATJIAN
Teen FictionJihan seorang gadis SMA yang di jodohkan oleh kedua orang tua nya dengan seorang cowo yang sangat ia benci di kelasnya. Ia menolah dengan perjodohan itu dan ia juga sudah mempunyai sang kekasih.