Pintu mansion Tuan Jungjae terbuka, memperlihatkan empat pria tampan disana, dan salah satunya adalah si sulung keluarga Kim.
Berjalan dengan arogan, memperlihatkan dirinya sebagai seorang dominan diantara ketiga temannya yang lain.
Dan saat pria arogan ini berjalan untuk lebih jauh kedalam rumahnya, matanya menangkap sosok perempuan dengan rambut blonde yang terurai, penampilannya begitu menawan dan menarik perhatian. Namun saat keduanya saling memandang, sorot mata sang puan menunjukkan ketidaksukaan padanya, ia tahu itu. Dan ia hanya menyunggingkan senyum khasnya yang seringkali membuat wanita jatuh padanya. Namun melihat sosok sang puan yang satu ini, sepertinya ia harus berjuang dengan keras. Dan itu membuatnya tertarik.
'Menarik' gumamnya dengan sudut bibir kanan yang terangkat.
Dan saat sang puan memutus tatapannya sinis, ia pun berlalu bersama ketiga temannya yang lain.
Minjeong yang sedari tadi berdampingan bersama Rosè pun mendelik tak suka pada calon kakak iparnya itu.
###
Sulung keluarga Kim berjalan menghampiri sang ayah dan sahabatnya yang tengah bercengkrama melepas rindu.
"Selamat malam, maaf aku terlambat." Ucap si sulung sembari menurunkan kantong gitar yang sedari tadi berada di pundak kanannya.
"Kau sudah pulang nak?" ucap Tuan Jungjae retorik.
Dan si sulung hanya tersenyum dan berjalan untuk menepis jarak dan mendekat pada dua sosok asing dirumahnya ini.
"Ini putra kebanggaanku Park!!!" ujarnya penuh bangga.
"Sapalah calon mertuamu!" lanjut tuan Jungjae.
Si sulung membungkuk memberi hormat pada pasangan Park ini.
"Selamat datang kembali di Korea Paman, Bibi!" ujarnya.
"Terimakasih nak, kau sangat gagah dan tampan benar-benar cocok untuk menjadi menantuku!" Ucapan Tuan Byunghoon ini diiringi tawa dan dekapan untuk sang calon menantu.
"Tentu saja dia putraku!"
Semua orang kemudian tertawa, sampai adik dari Tuan Jungjae menginterupsi mereka.
"Sudahlah hentikan dulu ini, makan malam telah siap." Ujarnya
"Ah baiklah kalau begitu, ayo aku sudah lapar!" ucap Tuan Jungjae
Sementara itu diruang lain, Minjeong tengah disibukkan dengan membagikan beberapa oleh-oleh pada 3 gadis remaja yang usianya tak jauh darinya dan merupakan keponakkan sahabat sang ayah.
"Ini untukmu, yang ini untukmu, daann ini untukmu." Ucapnya seraya memberikan mereka satu per satu kantong berisi oleh-oleh.
"Dan kalian jangan lupa untuk membangunkanku besok pagi untuk berjalan-jalan sekitar sini ya?" lanjutnya setelah selesai meberikan oleh-oleh.
"Baik kak, terimakasih" jawab mereka serentak yang lalu berlari keluar dari kamar Minjeong dan Rosè
Sementara Rosè hanya berdiam disisi balkon kamarnya, dengan kedua kaki yang ditekuk dan wajah yang bertumpu pada kedua lututnya. Ia memandang jauh pada langit yang gelap. Pikirannya melanglang buana pada sosok pria yang ia cintai hanya dalam waktu singkat setelah pertemuan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/321283518-288-k405247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big-Hearted Will Take the Bride || Adaptation
RomanceWhen Mingyu meets Rose in Europe, it isn't love at first sight but when Rose moves to Korea for an arranged marriage, love makes its presence felt.