Siang ini rencanannya Mingyu ingin menemui Rosè untuk melepas rindu karena kesibukannya beberapa hari ini bersama Yugyeom. Meskipun sempat bertukar kabar melalui gawai, namun tetap saja memeluk Rosè adalah stress relief terbaik katanya. Ditambah ia merasa begitu terbebani setelah perbincangan salah faham antara kedua keluarga Kim beberapa hari lalu.
Ahhh ia hanya ingin memeluk gadisnya dan menghabiskan malam bersama dengan penuh kasih.
Ia menyusuri ruang tempat ia menetap dengan senyum yang tersungging penuh bahagia.
Namun langkahnya tertahan saat tetua Kim menyerukan namanya.
"Kau mau kemana nak?" tanya Tuan Kim Seungwon.
"Aku akan pergi dan mungkin kembali esok yah, aku begitu merindukan kekasihku saat ini. Sungguh!!!" jawabnya memelas.
Tuan Kim hanya terkekeh melihat tingkah kekanakan sang putra.
"Lalu kapan kau akan membawanya menemui ayah hm?" tanya Tuan Kim seraya menurunkan kacamatanya yang sedari tadi bertengger di hidungnya.
"Segera yah, aku akan segera memperkenalkan calon menantu ayah." Jawabnya semangat.
Tawa mengguar diruangan.
"Pergilah, kejar cintamu dan tuntaskan hasratmu."
Mingyu hanya tersenyum memperlihatkan giginya, ayahnya memang pengertian sekali batinnya.
Dan saat pintu terbuka, alangkah terkejutnya ia saat menemukan Tzuyu berada disana.
"Emmm kakak, maaf aku mengganggu waktumu." Ujarnya dengan wajah tertunduk malu.
Ia juga tak kalah terkejut saat pintu yang akan dia ketuk justru terbuka cepat dan menampakan sang pujaan disana dengan penampilan yang membuatnya tertegun sejenak.
"Tzuyu? Ada apa kemari?" tanya nya dengan ekspresi datar.
"Emmm itu kak, karena jadwal kuliahku yang padat aku jadi belum sempat menyapa pada paman yang sudah sampai di Korea. Bolehkah aku menyapa paman Kak?" jawabnya terbata, ia begitu sulit mengendalikan dirinya, sungguh. Penampilan dan tatapan Mingyu membuatnya tersipu.
Belum sempat Mingyu menjawab, Tuan Seungwon sudah berada disana dan menyapa hangat pada presensi Tzuyu.
"Rosè! Kau kah itu?" Ucap tuan Seungwon yang membuat Mingyu da Tzuyu membelalakan kedua mata mereka.
"A..Ayah, dia Tzuyu adik Yugyeom." Jawab Mingyu terbata.
Melihat seorang pria dewasa paruh baya dihadapannya ini Tzuyu langsung membungkuk hormat padanya.
"Aaahh Paman, maafkan aku. Karena tak dapat bertemu denganmu dihari pertama anda tiba, paman jadi tak mengenaliku. Aku Tzuyu paman." Jawabnya malu-malu, bertemu calon mertua pikirnya.
Tuan Seungwon mengalihkan pandangan pada Mingyu yang kini tengah terseyum canggung.
"Aahhh jadi kau putri bungsu Jungjae? Ada apa nak?" ujarnya ramah.
"Itu,, emmm aku hanya ingin menyapa dan memberi salam pada paman. Aku sibuk kuliah belakangan jadi maaf jika aku baru sempat menyapa dan memberi salam pada paman." Jawab Tzuyu malu-malu.
Tuan Seungwon kebingungan saat ini. Apa yang harus ia lakukan pada nona cantik Tzuyu ini?
Tuan Seungwon dan Mingyu kini saling bertatapan, seakan mangerti dengan kebingungan sang ayah, Mingyu pun menanggapi ujaran Mingyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Big-Hearted Will Take the Bride || Adaptation
RomansaWhen Mingyu meets Rose in Europe, it isn't love at first sight but when Rose moves to Korea for an arranged marriage, love makes its presence felt.