BRAAKK!
Itu adalah suara badanku yang menghantam dinding dengan sangat kencang. Semua orang menatapku dengan tatapan bingung dan kasihan, akan tetapi dari semua mata yang memandang tidak ada yang berkutik untuk segera menolongku dari tempat ini. Aku pun sudah sangat familiar dengan situasi ini dimana semua orang menatapku tanpa ada belas kasihan dari mereka untuk menolongku.
Aku adalah Tamara Anggriani, orang yang sangat membenci hidupku sendiri, rasanya aku ingin menyalahkan Tuhan atas takdirNya dan menghilang dari dunia ini. Mungkin dengan melompat dari atas gedung sekolah? Atau menyayat pergelanganku sampai darah ku habis untuk sekedar mengucur keluar dari tubuhku?
Memiliki paras yang tidak rupawan itulah faktor aku membenci semua hal di dunia ini. Mengapa mereka harus menghakimi rupaku ini? Apakah aku noda di mata mereka? Aku hanya manusia dengan rupa yang tidak sempurna.
"HAHAHAHAHAHA, lo itu nggak lebih dari sampah di sekolah ini"
Itu yang selalu mereka ucapkan kepadaku. Apakah mereka tidak pernah berkaca bahwa mereka lebih sampah dibandingkan diriku ini. Tetapi semua kata-kata itu hanya bisa aku pendam sendiri tanpa bisa mengutarakan kepada siapapun.
KRINGG!Ahh... suara jam alarm-ku yang berbunyi menandakan fajar telah tiba. Aku dengan malas beranjak dari kasurku, yang seolah membisikan ku untuk tidak beranjak dari tempat itu. Tetapi, aku harus segera beranjak untuk mengejar bus dengan jadwal paling pagi untuk tiba di sekolah.
Disini aku sekarang di tempat semua orang berkumpul menanti bus yang mengantarkan kita ke destinasi nya sendiri-sendiri.
Jarak yang bisa dibilang lumayan antara Terminal bus dengan sekolah mengharuskan aku berjalan sekitar 1, 5 KM dari tempat pemberhentian. Mendengarkan musik dengan earphone sambil memperhatikan jalan sekitar atau bahkan ikut bergumam melantunkan lagu-lagu yang sedang aku dengarkan, merupakan kebiasaan ku sejak dari dahulu.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMARA
Teen FictionDiberikan jepit ajaib yang bisa merubah nya. Apakah Tamara bisa menggunakannya dengan benar, atau ia harus terkena hukuman akibat menggunakan nya dengan tidak benar?