1.0

3.6K 259 21
                                    



Typo....



Disinilah Haechan sekarang, Melangkah pelan mendekati pintu besar milik kediaman mertuanya.

Setelah merencanakan agar Mark pergi meninggalkan dirinya sendirian diapartemen dan mendapati foto-foto tentang obat yang dimiliki oleh sang mantan, Haechan pun bergegas pergi meninggalkan Apartemennya menuju kediaman sang mertua.

Ia hembuskan nafas pelan lalu mengangkat tangannya kemudian menekan bel tersebut. Tak butuh waktu lama pintu itu terbuka dan menampakkan Taeyong yang tersenyum saat mendapati kedatangan dirinya.

"Sayang" panggil Taeyong, lalu menarik pelan tubuh Haechan dan memeluknya.

Haechan tersenyum dan membalas pelukan dari mertuanya.

Taeyong melepaskan pelukannya dan meraih pergelangan tangan Haechan "Ayo, masuk dulu sayang" Ajaknya tangan menarik lengan Haechan dan diikuti oleh sang pemilik.
.
.
"Kamu sudah makan, nak ?" tanya Taeyong sambil menaruhkan beberapa toples cemilan kue diatas meja ruang keluarga.

"Sudah Bu" jawab Haechan jujur, walau sebenarnya ia tadi makan dengan seribu pikiran yang menghatui otaknya.

"Kamu sendirian kesini ?" Tanya Taeyong lagi sembari menduduki tubuhnya disamping Haechan, Dan Haechan pun hanya mengangguk kepalanya.

"Kakak mu mana ?" Tanyanya lagi saat tahu sang menantu tanpa ditemani oleh anak sulungnya.

"Emm, kak Mark sedang ada urusan Bu" jawab Haechan bohong, Ia tidak akan mungkin memberitahu mertuanya bahwa niatnya datang kesini tanpa sepengetahuan dari Mark. Ia datang kesini hanya ingin bertanya beberapa hal, tentang kondisi Mark yang membuatnya merasa janggal apalagi sol obat yang ia temui tadi.

"Ooh, gitu yaa" balas Taeyong dengan menganggukkan kepalanya.

Obrolan mereka pun berhenti, kedua mata Haechan memperhatikan setiap sudut ruangan yang menurutnya sedikit berbeda, Karena terdapat beberapa foto mantan kekasihnya itu terpajang diruangan tersebut.

Merasa penasaran ia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada mertuanya.

"Bubu, menambah beberapa pajangan foto diruangan ini ?" tanya Haechan basa basi kepada Taeyong.

Taeyong tersenyum lalu sekilas melirik kearah beberapa figuran yang menampilkan foto anak sulungnya "Iya, bubu rasa sudah sangat lama foto itu tersimpan. Jadi bubu ingin kembali memanjangkannya" jawab Taeyong menatap kearah Haechan.

Haechan sedikit mengerenyitkan keningnya ketika mendengar jawaban dari sang mertua, karena memang benar adanya selama ia berhubungan dengan Jeno sampai ia menikah. tak ada satu pun foto Mark terpanjang dirumah mertuanya ini, dan baru hari ini ia melihatnya.

"Disimpan kenapa Bu ?" tanya Haechan yang kembali penasaran.

"Dulu Jeno meminta bubu untuk menyimpan semua foto kakakmu, dengan alasan tak ingin merasa sedih setiap kali ia melihatnya" Jawab Taeyong jujur, karna memang dulu setelah kepergian Mark ke canada Jeno meminta kepada orangtuanya untuk menyimpan seluruh foto Mark dengan alasan agar ia tidak merasa sedih setiap kali melihatnya.

Haechan yang semakin penasaran dengan jawaban dari sang mertua, Ia pun kembali bertanya "Sedih kenapa Bu ?" tanya nya ragu

Taeyong menghelakan nafasnya lalu tersenyum tipis kepada Haechan, Ia pun meraih tangan menantunya dan mengusapnya pelan "Bubu akan memberi tahu mu, tapi.. jangan sampai Jeno tahu soal ini,yaa" balas taeyong dan Haechan pun hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Dulu, saat Mark menduduki bangku SMA akhir ia sakit dan harus melakukan perawatan khusus diluar negri, karna hal itu Jeno merasa sedih harus berpisah dengan Kakaknya dengan waktu yang sangat lama" Jelas Taeyong secara singkat.

Forbidden Love ( Markhyuck/Nohyuck ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang