0.4

4.2K 291 25
                                    

.
.
.
.
Typo....
.
.
.
.

Hari menunjukkan pukul 17:00 sore, Haechan yang tengah duduk disofa ruang keluarga sambil menonton acara televisinya. Harus dikejutkan dengan kedatangan Mark yang secara tiba-tiba membaringkan tubuhnya diatas sofa dengan kepala yang berada diatas pahanya.

Tentu itu membuatnya merasa tidak nyaman, Dengan cepat ia mendorong tubuh Mark agar bangkit dari tidurnya. Namun Mark dengan gesitnya menghadap kearah perutnya lalu memeluk pinggang Haechan dengan sangat erat.

"Lepas Mark" Haechan berucap dengan geram sambil mendorong pundak Mark agar segera bangkit.

"Aku merindukan, mu" Ucap Mark dengan suara terendam karna kepalanya menempel keperut datar milik sang mantan.

"Mark berhenti membuat ku marah" balas Haechan.

Mark mendonggakkan kepalanya. Menatap keatas dimana melihat wajah Haechan yang terlihat kesal padanya, Lalu ia tersenyum "Kau marah saja  masih terlihat cantik" Godanya.

Haechan yang sudah merasa sangat kesal dan marah, Ia pun mencoba untuk bangkit dari tempat duduknya. Namun lagi-lagi tubuhnya dengan cepat ditahan oleh Mark dengan mengeratkan pelukannya.

"Kau takut ?" tanya Mark, saat melihat Haechan yang sudah tak bisa berkutik akibat tahanannya.

Haechan menghelakan nafas lelahnya, lalu memalingkan wajahnya kearah lain.

"Tenang Jeno tidak akan pulang" lanjut Mark.

Mendengar apa yang Mark katakan tentu saja membuat Haechan sedikit terkejut, Ia menautkan kedua alisnya lalu beralih menatap kearah Mark yang kini sudah bangkit dari posisi tidurnya.

"Maksud mu apa ?" tanya Haechan penasaran.

"Sebaiknya kau bersiap, Daddy dan bubu meminta kita kerumah nya" Jawab Mark mengabaikan pertanyaan dari Haechan. Mark pun bangkit dari tempat duduk dan pergi kekamarnya meninggalkan Haechan yang masih terdiam.

Setelah kepergian Mark, Haechan bangkit dari tempat duduknya lalu meraih ponselnya dan menghubungi Jeno suaminya.

Tak butuh waktu lama Sambungnya panggilan tersebut diterima oleh Jeno.

"Iya sayang, ada apa ?"

"Kau belum pulang ?" tanya Haechan disaat Jeno sudah menerima panggilannya.

"aku lagi dijalan, mau kerumah bubu dan Daddy kau bisa pergi bersama kak Mark ya"

"Kenapa tidak menjemput ku lebih dulu ?" tanya Haechan dengan kesal.

"Itu akan memakan waktu yang lama jika aku harus pulang terlebih dahulu, Maaf ya sayang. Aku juga sudah meminta kak Mark untuk mengajakmu pergi bersama kerumah bubu dan Daddy"

"Aku akan pergi sendiri menggunakan mobil ku" Tolak Haechan karna tak ingin pergi bersama dengan Mark.

"Sayang tidak perlu, lagian kan ada Kak Mark. Apa kata bubu dan Daddy jika kalian pergi menggunakan mobil masing-masing"

"Aku istri mu atau istrinya kak Mark ?" Tanya Haechan kesal.

"Tentu istri ku, kenapa bertanya seperti itu ?"

"Kalau begitu jemput aku" Haechan pun segera mengakhiri panggilan telponya secara sepihak, Lalu dengan cepat pergi kedalam kamarnya dengan perasaan kesal.

"Kau tidak tahu saja Jen, aku merasa terancam setiap kali berada didekatnya"
.
.
.
Kini Haechan dan Jeno sedang berada didalam mobil yang sama, untuk menuju ketempat kediaman orang tuanya dan diikuti oleh Mark yang duduk dikursi penumpang.

Forbidden Love ( Markhyuck/Nohyuck ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang