1.1

4.8K 285 34
                                    

"Gaes !!! aku minta kalian untuk fokus koment tentang alur cerita ini yaa..

okeee !!! Vote juga jangan lupa biar aku semangat update terus..

Terima kasih.









.
.
.
Typo....
.
.
.

Tanpa ada sedikitpun kebohongan, Mark menceritakan semuanya kepada Haechan, Hanya saja ia tidak membahas tentang Jeno dihadapan sang mantan.

"Setelah melakukan pengobatan selama dua tahun setengah, Aku berniat ingin kembali menemui mu. Tapi ntah kenapa Jeno datang menemui ku dan bilang bahwa Daddy meminta ku untuk mengurus kantor disana" ucap Mark mengakhiri ceritanya.

Haechan menghela nafasnya lalu mencoba untuk bertanya "Kenapa sekarang kau kembali ?" tanya Haechan

"Karna aku tak terima saat tau dirimu menikah dengan Adikku" jawab Mark jujur.

Haechan tersenyum miring disertai sedikit gelengan kepala saat mendengar jawaban dari Mark.

"Aku mencintaimu Haechan, sejak awal kita bertemu hingga saat ini. Aku masih mencintaimu" ucap Mark jujur dan penuh keyakinan menatap mata Haechan.

"Apa aku harus mempercayai mu ?" tanya Haechan dengan kedua tangan terlipat didepan dadanya.

"Kalau aku tidak mencintaimu, mungkin aku sudah menikah seperti dirimu" jawab Mark jujur, Untuk apa ia bohong ? Kalau ia memang tidak mencintai Haechan, mungkin selama ia tinggal di Canada ia akan berkencan dengan orang lain. Tapi, karna ia memang sangat mencintai mantan kekasihnya ini, Ia tidak ada sedikitpun berniat untuk mencari sosok Pengganti Haechan.

"Bahkan selama aku disana, Aku tidak ada sedikitpun berniat untuk berkencan dengan wanita atau laki-laki lain" Sambung Mark.

Haechan diam tanpa sekata pun keluar dari mulutnya, mendengar semua yang Mark katakan. Memang benar, jika Mark tak mencintainya pasti Mark sudah memiliki rumah tangga atau seorang kekasih. Tapi tidak, Haechan tidak akan semudah itu mempercayainya lagian itu bukan hal penting lagi untuknya.

Haechan bangkit dari tempat duduk dan berjalan melewati Mark. Namun, langkahnya terhenti ketika pergelangan tangannya di tahan oleh Mark.

"Mau kemana ?" tanya Mark saat Haechan menghadap kearahnya.

"Aku lelah" jawab Haechan bohong, Ia sengaja menghindar agar hatinya tidak mudah luluh dengan apa yang semua Mark ceritakan.

Entah kenapa, Saat ia mendengar Mark mengatakan bahwa masih mencintai dirinya. Tiba-tiba saja jantung berdetak sedikit lebih kencang setelah apa yang semua Mark lalui beberapa tahu terakhir.

Mark menarik pelan lengan Haechan, Sehingga sang pemilik jatuh kedalam pangkuannya.

Terkejut ? tentu saja Haechan terkejut saat mendapati tubuhnya sudah berada  dipangkuan sang mantan.

Ia pun berusaha untuk bangkit dari pangkuan Mark. Namun, dengan cepat kedua Tangan Mark melingkar dipinggang ramping miliknya dan merapatkan tubuhnya sehingga tak ada jarak sedikit pun diantara mereka.

"Mark" Gumam Haechan saat wajah Mark semakin dekat dengan wajahnya, Sehingga sangat terasa hembusan nafas Mark menerpa kulit wajahnya.

Mark mengabaikan panggilan Haechan dan dengan lembut mengecup bibir merah sang mantan "Aku mencintaimu, Haechan" bisiknya disela-sela lumatan kecil kepada bibir milik Haechan.

Mark melumat bibir Haechan dengan sangat lembut, Sehingga sang pemilik bibir Hanya bisa menerima dan terhanyut akan apa yang diberi sang mantan.

Merasa bahwa sang mantan kekasih mulai kehabisan nafas, Mark melepaskan tautan bibir mereka lalu bangkit dari tempat duduk dengan kedua tangan menahan erat kedua paha Haechan agar tidak terjatuh.

Forbidden Love ( Markhyuck/Nohyuck ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang