1.1 (Bonus)

4.5K 270 26
                                    

.
.
.
.
Typo...
.
.
.

Haechan terbangun dari tidurnya, Menatap wajah Mark yang ada disampingnya tengah tertidur pulas sambil memeluk perutnya. Kemudian ia melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 05:30, dan kembali menatap kearah Mark yang masih mempertahankan tangannya diatas perut milik Haechan.

Ia tatap wajah Mark dengan lamat, lalu perlahan tangannya beralih mengenggam tangan Mark yang berada diperutnya, Kemudian dengan pelan ia letakan tangan Mark diatas kasur dan lalu ia mencoba untuk bangkit dari atas tidurnya.

Haechan menghembus nafas leganya ketika pergerakannya tidak membuat tidur Mark terganggu, Ia berdiri dari ranjang dan membungkukkan tubuhnya untuk memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai kamar milik Mark.

Dengan cepat Haechan mengunakan kembali pakaian tersebut dan segera keluar dari kamar Mark dengan mengendap-endap, takut jika Mark akan terbangun dari tidurnya.

Haechan berlari kecil kekamarnya dan langsung pergi kekamar mandi. Ia berdiri didepan cermin menatap wajah dan seluruh tubuhnya, perlahan ia kembali melepaskan seluruh pakaiannya. Dan dapat ia lihat seluruh tubuhnya terdapat bercak tanda kemerahan akibat permainan ia dan Mark semalam.

Rasa bersalah kembali menghantui pikiran Haechan, ia pun menekan tombol untuk menghidupkan shower dan secepat itu juga air mengalir membasahi tubuhnya.

Kakinya pun melemah hingga akhirnya ia terduduk dibawah guyuran air, menangis terisak mengusap kasar disetiap bagian tubuhnya yang terdapat bercak tanda kemerahan dan disertai pukulan-pukulan keras di seluruh tubuhnya karna menyesali apa yang telah terjadi diantara dirinya dan sang mantan.

"Maaf" lirihnya diselah tangisan "Maafkan aku Jeno, aku harus bagaimana jika aku kembali jatuh kepadanya" ucapnya kembali terisak dengan menundukkan kepala serta memeluk erat tubuhnya sendiri.
.
.
.
Setelah menyelesaikan acara mandinya dan berpakaian apa adanya dengan kaos oversize dipadukan celana pendek sebatas lutut, Ia melangkah menuju dapurnya dan meraih ponselnya yang berada diatas meja makan.

Haechan menghela nafas lelahnya saat menatap layar ponselnya yang terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari sang suami.

"Jeno pasti sangat khawatir" gumamnya disertai mengigit kuku ibu jarinya.

Haechan pun segera menghubungi sang suami dan melangkah menuju wastafel. Tak butuh waktu lama panggilan itu pun diterima oleh Jeno yang berada disana.

"Hallo, sayang" Sapa Jeno disana.

"Jeno kamu belum tidur ? apa aku menganggumu ?" tanya Haechan beruntun pasalnya ia tahu bahwa disana sudah jam malam.

"Belum, aku memang sedang menunggu mu menghubungi ku" Jawab Jeno jujur "Kau baru bangun yaa ? apa tidur mu nyenyak ?" Sambung Jeno.

Mendengar pertanyaan dari sang suami membuat Haechan diam seribu kata, Ingatannya kembali pada saat tadi malam dimana ia dan Mark melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Tanpa sadar air mata Haechan pun menetes membasahi pipinya, Rasa bersalah itu pun kembali muncul dihatinya.

"Sayang" panggil Jeno menyadari keterdiaman sang istri.

Haechan yang tersadar akan suara sang suami, Ia pun segera menghapus air matanya dan menganggukkan kepalanya walau sang suami di sana tak dapat melihatnya "Iya, aku tidur dengan nyenyak" jawab Haechan dengan mengigit bibir bawahnya untuk menahan tangisannya.

"Baguslah, aku sangat khawatir ketika panggilan ku tak kamu terima" Keluh Jeno.

"Maaf Jen" batin Haechan "Aku kelelahan saat pulang dari rumah bubu" Bohongnya.

"Baiklah, kalau begitu aku tinggal tidur yaa" Balas Jeno yang sudah mulai merasa ngantuk.

"Hmm, tidur yang nyenyak" Ucap Haechan sebelum panggilan tersebut berakhir.
.
.
.
Haechan terlonjak kaget saat merasa Deruh nafas menerpa lehernya dan sentuhan jari menerobos masuk kedalam kaosnya lalu melingkar diperut ratanya.

"Apa itu Jeno ?" Tanya seseorang dari Suara yang sangat Haechan kenal.

Haechan menelan kasar ludahnya dan mencoba untuk melepaskan kedua tangan Mark yang berada diperutnya.

"Mark lepas" pintanya

"Kau sudah mandi, tubuh mu sangatlah harum" Tanya Mark, mengabaikan permintaan dari Haechan.

Haechan diam tak menjawab apa yang Mark tanya kan, Ia berusaha untuk mencoba terlepas dari rengkuhan sang mantan.

Mark yang menyadari hal tersebut, Ia pun semakin mengeratkan pelukannya lalu mengecup pelan tenguk Haechan hingga ke daun telinga sang mantan.

"Markhh" panggil Haechan yang merasa tubuhnya tegang saat merasakan kecupan sensual diarea sensitifnya.

Mark menghentikan aktivitasnya lalu membalikkan tubuh Haechan sehingga menghadap kearahnya.

Ia tatap wajah cantik sang mantan yang masih terlintas dibenaknya, betapa indahnya dan seksi saat mata sayu itu menikmati kegiatan semalam yang mereka lewati.

Mark mendekati wajahnya dan mendaratkan bibirnya kepada bibir merah milik Haechan.

Ia lumat kedua belah bibir Haechan dan menarik pinggang sang mantan agar tubuh mereka semakin rapat tak berjarak.

Haechan memukul-mukul tubuh Mark, agar lelaki itu melepaskan tautan bibir antara mereka, karena jujur saja ia tak ingin hal serupa kembali terjadi.

Mark yang menyadari bahwa Haechan merasa tak nyaman, Ia pun melepaskan tautan bibir mereka lalu mengangkat tubuhnya Haechan dan mendudukinya disamping wastafel.

"Haechan" panggil Mark disela-sela Deruh nafasnya yang menerpa wajah sang mantan.

"Kau milikku" ucap Mark yang membuat Haechan menatap kearahnya.

"Dari ujung kepala hingga ujung kaki, semua yang ada apa dirimu adalah milikku" ucap Mark tepat didepan bibir Haechan.

Setelah mengucapkan hal tersebut, Mark kembali melumat bibir Haechan dan sang pemilik pun hanya diam menerimanya.

Haechan yang binggung kepada dirinya sendiri kenapa membiarkan hal ini kembali terjadi, Beribu-ribu kali ia mengutuk dirinya sendiri yang telah bodoh karna terbuai dengan apa yang Mark lakukan pada dirinya.

"Jeno, maafkan aku" bantinya dengan bersamaan kembali menetesnya air mata. Ia sangat merasa bersalah ketika dirinya membalas semua sentuhan yang Mark berikan kepadanya, karna jujur saja ia menikmati apa yang Mark lakukan kepadanya saat ini dan melupakan bahwa Jeno suaminya.




Bonus !!

Chapter ini sudah lama aku tulis, niatnya mau aku Up setelah lebaran..

Tapi ya udahlah dari pada sepi jadi aku up singkat wae !!!

Vote dan Coment !

Forbidden Love ( Markhyuck/Nohyuck ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang