02|Galen kambuh

1.1K 139 45
                                    

•┈••✦ ⏳ ✦••┈•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•┈••✦ ⏳ ✦••┈•

"Shit! Harusnya langsung tembak aja sih." Garvin menyeru kencang, merasa gemas terhadap film action yang sedang ia tonton saat ini.

Sudah sejak tadi sore sampai pukul delapan malam Garvin menetap didalam kamar, ditempat tidur menonton film-film action kesukaannya. Tidak beranjak sama sekali, sekalipun beranjak turun hanya untuk sekedar mengambil cemilan dan minuman.

Secara tiba-tiba suara sesuatu terjatuh dari lantai bawah langsung saja membuat Garvin mempouse film action tersebut. Melirik kepintu kamar merasa tak nyaman.

"Please deh! Jangan buat suasana jadi horror cuma gara-gara suara begituan." Pasalnya sejak saat ia sepulang sekolah, Mansion terlihat sepi dan kosong seolah tak berpenghuni, mengingat memang semua penghuni massion sedang beraktivitas dan sepulangnya Gisella kembali ke Amerika serikat sejak tadi pagi.

Pemuda itu beranjak perlahan dari tempat tidur lalu berjalan keluar kamar, menelusuri asal suara.

"Galen?" Panggilnya sesaat mengetahui sosok pemuda tak lain adalah Galen sedang berada didekat pintu utama.

"Ngapain sih? Ngagetin banget tau nggak sih lo." Garvin berjalan perlahan menuruni tangga menghampiri Galen.

"Nggak ada." Sahut Galen.

"Tunggu dulu! Tuh wajah kenapa pucet? Habis kambuh kan lo?" Garvin berbicara terkesan menuduh tetapi bukan tanpa alasan, terlebih lagi mendengar nafas Galen yang pendek-pendek.

"Mana ada!" Elak Galen namun beberapa detik kemudian tubuhnya oleng dan beruntung dengan sigap Garvin langsung menahan tubuh bongsor milik Galen.

"Sialan, gue bilang juga apa, jangan kebanyakkan gaya!" Sentak Garvin tetapi masih membantu Galen untuk duduk perlahan.

Wajah Galen pucat, peluh membanjiri pelipis, matanya menjadi sayu dan nafasnya yang tak beraturan.

"Galen, Galen! Nyusahin banget sih lo. Sekarang mana inhalernya?" Tanya Garvin tetapi tidak mendapat respon Galen karena pemuda itu sibuk memegangi dadanya yang sesak.

"Se-Sesek.." Keluh Galen.

"Maid! Robert! Pak Jack!" Garvin memanggil-manggil dengan berteriak tetapi tidak ada yang merespon, entah kemana semua penghuni Mansion  ini.

Garvin mengobrak-abrik tas milik Galen berniat mencari inhaler tetapi nihil, tidak ditemukan juga.

"Len! Mana sih kok nggak ada? Lo simpen dimana sih kampret."

Tidak merespon, Galen masih berusaha mengatur nafas.

"Akkkh! Shit! Coba tenang, tarik nafas pelan-pelan." Tutur Garvin.

Tidak berhasil juga malah Galen semakin terlihat tidak bisa bernafas. Langsung saja secara insiatif Garvin berlari menuju salah satu ruangan, iris coklat menatap tak percaya, mengira Garvin berlari meninggalkannya.

Two brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang