Ini hanya kisah tentang kehidupan Garvin si pemuda kasar , bermulut pedas.
Dan Galen si pemuda pengidap Asma , keras kepala.
Lantas apakah mereka akan saling melengkapi layaknya saudara pada umumnya atau malah sebaliknya?
Dimulai: 18 Maret 2023
Dis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•┈••✦ ⏳ ✦••┈•
Setelah tiga hari berlalu dan hari ini adalah hari keberangkatan dengan perjalan cukup jauh. Keempat pemuda itu memutuskan berangkat bersama kelokasi pertemuan dengan diantar oleh Ernest.
Fyi, Ernest Alfie adalah salah satu orang kepercayaan Ellard.
"Tuan muda, nyonya besar serta Tuan besar berpesan untuk berjaga diri disana. Dan langsung menghubungi jika terjadi sesuatu lalu untuk Tuan muda Galen, nyonya besar berpesan jangan lupa menjaga kondisi dan memakai inhaler karena cuaca dingin dan tidak bagus." Ernest disela-sela fokusnya menyetir menyampaikan semua amanat yang dititipkan Tuan dan nyonya besar.
"Iya, aku mengerti." Jawab Galen diangguki oleh Garvin.
Tak berselang lama mobil berhenti disebuah Cafetaria, mereka berempat segera turun, tidak lupa berterima kasih pada Ernest.
"Jangan lupa kata pepatah Vin, kalau ngelihat buku tuh jangan dari sampulnya aja." Kata Brian yang masih terus memerhatikan interaksi Alfred dan Ditto.
"Oh, itu dia busnya." Sebuah bus mini melaju kearah mereka.
"Ayo cepet naik!" Segera mungkin mereka langsung menaiki bus tersebut sesekali memerhatikan penghuni bus yang cukup mereka tahu disekolah.
Bus melaju menuju lokasi tujuan, awalnya memang biasa saja tetapi Garvin merasa aneh karena jika diperhatikan lagi orang-orang yang ikut dalam liburan pantai ini adalah murid-murid bermasalah disekolah.
Tak mau berpikir macam-macam, ia memutuskan untuk memejamkan mata, menjelajahi mimpi.
"Vin! Vin!"
"Vin! Vin!"
"Garvin!!"
Garvin tersentak, membuka mata terkejut karena panggilan tersebut.
"Apaansih? Ngagetin banget tau nggak." Ia tambah kesal karena itu adalah ulah Galen.