[•Fallen angel•] 3 ll SMA ARMADA DAUNA

258 9 0
                                    

~tidak boleh menyerah
Untuk masa depan yang cerah~

-kata Tokoh-


-Happy reading-


3. SMA ARMADA DAUNA

kini jam menunjukan pukul 06.00
Flora, naomi, dan lucy sudah siap dengan seragam sekolah baru mereka.

Saat ini mereka sedang Berada dimeja makan untuk sarapan pagi.
Mereka bertiga sudah diajarkan oleh keluarga masing-masing untuk saat sarapan tidak boleh berbicara.

Maka pagi itu saat makan, mereka sama sekali tidak mengeluarkan suara sama sekali. Yang terdengar hanya suara garpu dan sendok yang saling beradu.

Setelah makan. mereka Langsung saja beranjak dari meja makan, dan berjalan menuju garasi rumah. Terlihat disana ada tiga mobil sport yang sama tapi berbeda warna.
Mobil flora berwarna putih, naomi merah, dan lucy Hitam.

Mereka memasuki mobil masing-masing, dan langsung menancap gas pergi dari perkarangan rumah. Mobil yang paling depan adalah mobil flora dan diikuti oleh mobil lucy dan naomi dibelakang.

—Fallen angel—

Sampai disekolah. mereka bertiga langsung saja menjadi sorotan semua orang, bagaimana tidak menjadi sorotan lihat lah wajah bak seorang Dewi yang mereka miliki.

Turun dari mobil, flora mendengar banyaknya bisikan dan suara dari para Murid yang sedang membicarakan mereka.

"Wow sekolahnya besar ya" binar naomi
"Hm, SMA ARMADA DAUNA atau singkatan nya Smarda adalah sekolah elit dan terkenal di kota ini, memiliki fasilitas yang lengkap. Dan jangan lupa kan juga yang bisa masuk sekolah ini hanya anak-anak orang kaya," jelas Lucy.

Mereka jalan memasuki area sekolah beriringan flora ditengah, naomi di sebelah kiri flora, dan lucy disisi kirinya.

Saat berjalan flora tiba-tiba saja berhenti. "Kenapa?" Tanya lucy. Ia menggerutkan keningnya sambil menatap sahabatnya.

"Disana" flora menunjuk ke arah toilet perempuan. Lucy dan naomi menoleh ke arah yang ditunjuk oleh flora, terlihat disana terdapat tiga orang gadis sedang membuli salah seorang siswi.

Flora melangkah mendekati mereka.
"Awas lo ya kalau sampai gue lihat lo Deketin antares lagi." Saat gadis itu hendak melayangkan tamparan nya ke pipi gadis yang sedang di bulinya itu, seseorang menahan tangannya.

Flora menatap dingin gadis itu. Matanya turun ke name tag yang ada di dada Kiri gadis itu. "Riana Amelia haran" flora membaca nama tersebut, "Vanessa audia putri, dan tiara adinda saputri" jangan lupa kan ia juga membaca kedua nama teman dari gadis bernama Riana atau lebih sering di sapa Ria.

"Nama lo pada bagus, tapi kenapa kelakuan kalian gak sama kaya nama kalian?" Ria menyentak tangan flora dengan kasar "gak usah sentuh-sentuh. jijik gue," sarkas ria sombong.

"Lo anak baru ya?" Ria menelisik flora dari atas sampai bawah, jika dilihat-lihat sepertinya ia anak dari kalangan atas.
"Kalau dilihat-lihat lo anak orkay ya" meskipun ia tau bahwa flora anak orang kaya, tapi tetap saja ia memandangnya rendah.

"Tapi kayanya masih kayaan bokap gue"ucap ria menyombongkan kekayaan orang tuanya "ya itu kan bokap lo bukan lo" Lucy ikut berucap. "Apa lo bilang? Coba ulangin" ria menatap tajam lucy
"Gue lucy hale valmores. Di kumus gue gak ada yang namanya pengulangan.
Tapi karna gue lagi berbaik hati jadi akan gue ulangin" kini mereka berenam menjadi tontonan para murid Armada

"Gue bilang yang kaya itu bokap lo bukan lo." Lucy menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya. "LO!!" Ria hendak menarik rambut lucy, tapi tidak sempat karna tangan seseorang menahan tangannya. Aksara

"A-aksara?" Sebut ria yang tidak sengaja didengar oleh lucy. Lucy mengangkat pandangnya dan matanya tidak sengaja melihat mata tajam nan indah milik seorang aksara.

"Lo sentuh dia lo mati" suara berat dan tegas milik aksara mampu membuat semua orang yang berada disana terdiam. Aksara menghempaskan tangan ria dengan kasar, "lo gak papa?" Aksara menatap lucy yang masih mematung sambil terus menatapnya.

Aksara yang melihat itu mengangkat sebelah alis nya, ia melambai kan tangan nya di depan wajah milik lucy.
"Hey?" Lucy tersadar, tidak tau mengapa tiba-tiba saja wajahnya memanas. "Kenapa muka lo jadi merah?" Sontak lucy langsung mengalihkan pandangan nya kearah lain.

sungguh ia sangat malu sekarang. Karna ketahuan telah memandangi wajah aksara. "Hmm? Ah gue gak papa kok." Aksara yang mendengar jawaban nya hanya mengangguk kan kepalanya saja.

Dibelakang nya ada tiga orang lelaki yang penampilannya seperti berandalan. Baju tidak dimasukan, rambut acak-acakan, seragam tidak lengkap, dan sepatu berwarna putih, di Smarda. Semua murid dilarang memakai sepatu berwarna putih kecuali di hari Jum'at, baru di perbolehkan. Dan yang bisa melanggar itu hanyalah Antares dan kawan-kawannya.

Siapa yang tidak mengenal Antares Devin Mahardika. Laki-laki tampan dengan mata tajam dan wajah campuran Eropa itu? ketua geng motor Fallen angel, dan orang kaya, yang menjadi incaran para gadis disekolah nya.

Sedang di buat ulang


FALLEN ANGEL [Blm End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang