TTU 09

482 47 2
                                    

ZeeNunew sampai diapartemen mereka.
Zee segera kekamar dan mandi sementara Nunew membuat makan malam.
Setelah selesai mandi Zee keluar dan duduk menunggu Nunew selesai membuat makan malam.

Zee menatap Nunew yang sedang sibuk di dapur.
Lalu Nunew berjalan dan menata meja makan dan ketika Nunew membawa sepiring kue, Nunew terpeleset dan hampir saja terjatuh, untung saja Zee dengan sigap menangkap tubuh Nunew.

Nunew yang berusaha agar kue itu tidak jatuh berantakan, masih dengan keras memegang piring kue itu.

Posisi mereka sekarang, Zee yang memeluk pinggang Nunew dan Nunew dengan satu tangannya memegang piring dan yang satu lagi memegang dada Zee.

Mata mereka bertemu dan mereka saling tatap.
Tiba2 Zee mencium bibir Nunew.

Nunew membeku diam.
Perlahan Zee menggerakkan bibirnya di bibir Nunew.
Nunew yang terbuai menutup mata dan membalas ciuman Zee.

Zee merasa nafas Nunew sedikit tersenggal dan Zee melepaskan ciuman mereka.
Zee menatap mata Nunew, hidung mereka masih menempel dan Zee tersenyum.

Zee akan mencium Nunew kembali namun dihalangi oleh Nunew.

"Hia. Cukup." ujar Nunew menahan dada Zee dan menunduk malu.

Zee menarik wajahnya menjauh dan mengelus bibir dan pipi Nunew.

Nunew melepaskan diri dari pelukan Zee.
Dengan kikuk Nunew kembali menyimpan piring kue ke meja dan duduk tertunduk disana.

Zee tersenyum dan mengikuti Nunew duduk dikursi makan.

Nunew mengambil sesendok makanan didepannya dan memakannya pelan dengan wajah yang menunduk.
Zee pun melakukan hal yang sama namun dengan mata yang terus menatap Nunew.

Setelah selesai makan Nunew segera membereskan meja dan akan mencuci piring2 bekas mereka.

Ketika Nunew sedang mencuci tiba2 tangannya ditarik oleh Zee dan memeluk Nunew dengan cepat.
Nunew pun terkejut dan memegang dada Zee.

"Nhu. Hia sudah lama merasakan perasaan yang berbeda pada Nunew. Hia merasakan jatuh cinta pada Nunew. Maukah Nunew menjadi pasangan Hia?" ujar Zee sambil memegang tangan Nunew yang berada didadanya.

Nunew terkejut bukan main dengan pengakuan Zee dan hanya diam menatap mata Zee.

'Tidak.. Tidak boleh. Hia tidak boleh jatuh cinta pada Nunew.' Jerit Nunew dalam hati.

Zee nenatap mata Nunew dan menanti jawaban.
Nunew tetap diam membisu.

"Nhu. Jika Nunew belum bisa menjawab Hia. Tidak apa2, Hia akan menunggu jawaban Nunew. Hia akan buktikan kalau Hia benar2 cinta Nunew."

Zee melepaskan pelukannya dan mencium pipi Nunew.

"Lebih baik sekarang Nhu istirahat, jangan terlalu dipaksakan untuk memberi jawaban. Hia akan menunggu hingga Nhu dengan tulus mau menerima Hia."

Zee pun mengantar Nunew masuk ke kamarnya.
Zee tersenyum dan menutup pintu kamar Nunew dengan Nunew yang masih membatu disana.

Dikamarnya Zee tersenyum bahagia karena sudah berhasil mengungkapkan perasaannya pada Nunew. Dan Zee benar2 bersedia untuk jawaban Nunew sampai Nunew dengan tulus mau menerimanya.

Sementara di kamar Nunew termenung dengan pengakuan dan permintaan Zee.
Dia tidak bisa menerima cinta Zee bukan karena dia tidak mencintainya, namun karena mencintai dirinya adalah bencana buat Zee.
.
.
.
Pagi harinya seperti biasa Nunew membuat sarapan didapur namun kali ini tiba2 ada tangan yang memeluk dada Nunew yang membuat Nunew kaget dan berbalik melihat siapa yang ada di belakangnya.

The Truth Untold (ZeeNunew) 006Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang