Zee membawa Nunew kembali ke Bangkok.
Sesampainya mereka di apartemen Zee membukakan pintu untuk Nunew.Nunew masuk dan dia melihat rumah yang dia rindukan.
Ditempat ini Nunew merasakan kebahagiaan.
Ditempat ini Nunew mendapatkan cintanya.Zee tersenyum melihat Nunew yang berjalan dan seperti mengenang masa2 dulu.
Nunew memegang meja makan yang masih sama seperti 2 tahun yang lalu.Nunew juga masuk kedalam kamarnya dan tidak ada yang berubah.
Nunew duduk diatas tempat tidur dan mengelus2 kasurnya.Zee berdiri didepan pintu menyender pada tembok sambil tersenyum.
Kemudian Zee masuk dan mengangkat dagu Nunew.Zee tersenyum dan mencium kening Nunew.
"Selamat datang dirumah kita, Nhu."
Nunew bahagia sekali mendengar kata 'rumah kita'.
Nunew pun berdiri dan memeluk Zee dengan erat.
Zee kembali memegang dagu Nunew."Ayo kita bangun masa depan disini dan lupakan masa lalu."
Ujar Zee yang dibalas anggukan oleh Nunew."Rumah ini terasa sepi dan hampa tanpa kamu, Nhu."
Nunew tersenyum.
.
.
.
Hari ini James keluar dari penjara.
Hukuman James hanya 2 tahun saja karena James tidak terbukti dalam kejahatan yang memberatkan dia. Dia hanya didakwa pasal perjudian saja.Setelah keluar James kembali pada keluarganya.
Namun ada 1 hal yang mengganjalnya.Nunew.
Dendamnya pada Nunew yang telah menolak cintanya dan telah memasukkannya ke penjara.
.
.
Hari itu berjalan seperti biasanya.
Zee menjalankan perusahaannya dan Nunew menjadi asisten pribadi Zee."Nhu ambilkan Hia kopi." ujar Zee.
"Khap Hia."
Nunew membuatkan kopi untuk Zee sementara Zee mengerjakan tugasnya dilaptop.
"Ini Hia." ujar Nunew dan menempatkan kopi itu Dimeja didepan Zee.
Tiba2 Zee memeluk Nunew dan menariknya agar duduk dipangkuannya."Hia. Ini dikantor."
"Lalu?"
"Bagaimana kalau ada masuk?"
"Lalu?"
"Mereka akan melihat kita."
"Lalu?"
"Hiaaa.."
"Ini kantorku, kau milikku, jadi kalau ada yang masuk dan melihat kita, memang kenapa?"
Nunew hanya tersenyum.
"Apa Hia tidak malu?"
"Malu kenapa? Apa salahku sehingga aku harus malu."
Nunew hanya bisa terdiam dan tidak tahu akan berkata apa lagi.
"Hia lepaskan Nhu, Nhu mau membeli kopi ke toko depan." ujar Nunew.
"Suruh saja yang lain. Ada banyak karyawan disini kenapa harus nyonyaku yang pergi?"
"Nyonya? Aku pria." ujar Nunew dan memaksa berdiri dan pergi dari Zee.
"Kau memang pria tapi Nhu akan menjadi istriku dan nyonya rumah. Aku suami dan tuan."
"Nhu akan pergi ke toko. Aku akan bosan jika disini terus." ujar Nunew.
"Nhu bosan bersama Hia?"
Nunew yang sedang berjalan keluar berhenti dan berbalik pada Zee, memandangnya lalu menghampirinya dan mencium pipi Zee.
"Nhu boleh pergi sekarang?" ujar Nunew.
Zee berdiri dan mencium pipi Nunew lalu menggangguk.
"Terima kasih tuan. Nyonya mau belanja dulu." ujar Nunew dengan menggoyangkan pinggulnya menggoda Zee.
Zee hanya tersenyum.Zee tidak menyangka kalau sifat asli Nunew tidaklah seperti yang dulu. Ternyata inilah dia, Nunew yang asli. Yang ceria, mudah tersenyum, baik hati, dan juga jahil.
.
Nunew keluar kantor dan menuju ke toko seberang jalan.
Namun tiba2 sebuah tangan menyekap mulut Nunew dan menyeretnya kedalam mobil."Siapa kamu? Lepaskan aku."
Teriak Nunew namun sebuah sapu tangan dengan obat bius membekap mulut Nunew dan Nunew pun sedikit demi sedikit tidak sadarkan diri.
.Zee yang menunggu Nunew merasa khawatir karena Nunew tak kunjung datang.
Zee pun menyuruh Poppy untuk menjemput Nunew.Tak lama Poppy datang kembali.
"Tuan saya sudah menanyakan pada pemilik toko depan dan dia mengatakan kalau dia sama sekali tidak melihat Nunew."
"Apa?" ujar Zee khawatir.
Zee lalu berlari turun dan keluar dari kantor Zee menanyakan pada satpam apakah dia melihat Nunew dan satpam itu memang melihat Nunew keluar dan menyebrang jalan.
Zee melihat kiri kanan namun tidak ada jejak Nunew dimana pun.
Ketika Zee melihat keatas dia sadar ada CCTV disana."Poppy, segera cek CCTV depan kantor." ujar Zee dan kembali lari ke ruang monitor CCTV.
Zee melihat rekaman CCTV itu dan melihat kalau Nunew menyeberang jalan dan tiba2 tubuh Nunew terhalang oleh sebuah mobil van hitam dan ketika van itu pergi Nunew pun ikut menghilang.
"Dia diculik." ujar Poppy.
"Cepat lapor polisi." ujar Poppy lagi.
"Tidak, jangan dulu. Bagaimana kalau penculik itu tahu kita lapor polisi dan dia menyakiti Nunew. Biar aku tangani ini sendiri." ujar Zee dan pergi kembali ke kantornya. Disana dia menelpon seseorang.
"Mark, aku butuh bantuanmu lagi. Sekarang ke kantorku." ujar Zee dan menutup telp.
Zee dengan gugup menunggu kedatangan Mark.
Tak lama berselang Mark pun datang."Apa yang bisa aku bantu, Tuan Zee?" ujar Mark.
Zee memberikan rekaman CCTV dilaptopnya.
"Selidiki ini sekarang juga." ujar Zee.
Mark pun segera duduk dikursi Zee dan mengutak atik laptop Zee.
"Apa Nunew bawa ponsel?" tanya Mark.
"Bawa."
"Berikan aku nomornya dan emailnya."
Zee pun memberikan nomor ponsel Nunew dan emailnya.
Mark kembali mengutak atik laptop.
"Jackpot." ujar Mark.
Mark memperlihatkan sebuah map di laptop milik Zee.
"Dia disini."
"Ayo pergi sekarang."
Zee mengambil jasnya dan berangkat bersama Mark.
TBC
779
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (ZeeNunew) 006
FanfictionKebenaran yang sulit untuk diungkapkan, hanya cinta antara Zee dan Nunew lah yang benar dan terungkap dengan jelas. Hanya menulis apa yang ada di kepala saja. Jalan cerita dan panjangnya cerita tergantung isi kepala. Intinya adalah bukan penulis pro...