TTU 02

631 59 3
                                    

"Selamat siang tuan Zee." ujar Park sekretaris Zee.

"Ada apa, Park?"

"Begini tuan saya membawa seseorang yang mau mencari pekerjaan."

"Aku tidak membutuhkan pegawai lagi, Park."

"Saya tahu tuan tapi orang ini adalah saudara jauh saya sendiri dan dia anak yatim piatu dan dia tinggal sendiri si Bangkok ini, tuan. Saya merasa kasihan padanya dan sudah kewajiban saya sebagai saudara untuk membantunya."

"Tapi aku sedang tidak membutuhkan pekerja lagi."

"Dia bisa menjadi asisten pribadi tuan. Saya mohon tuan, tolong dia." ujar Park.

"Hmm asisten pribadi?" pikir Zee.

"Khap tuan, asisten pribadi, jadi dia bisa membantu apapun keperluan tuan." ujar Park lagi meyakinkan Zee.

Zee memikirkan hal ini. Anak ini anak yatim piatu yang tidak punya lagi siapa2. Dia sendiri di kota sebesar ini.

"Baiklah, Park. Bawa dia besok pagi menemuiku." ujar Zee.

"Baiklah tuan, terima kasih banyak tuan."

Park pun keluar dari kantor dan menelepon dari ponselnya.

"Bos, aku berhasil meyakinkan dia. Bawa dia besok kesini." ujar Park yang ternyata adalah salah satu anak buah dari Aof.

"Baiklah, kerja bagus Aof. Tunggu bonusmu."

Park tersenyum.
.
.
"Panggil Nunew kemari!" perintah Aof.

Nunew pun masuk kedalam kantor Aof dan berdiri didepan meja kerja Aof.

"Besok kau mulai bekerja dwngan Zee. Jangan lupa tugasmu dan jangan gagal. Jika sampai gagal kedua orangtuamu akan menanggung  akibatnya."

Nunew hanya bisa terdiam dan mengganguk.

Setelah itu Nunew pun kembali ke kamar yang disediakan Aof untuknya dan ternyata James sudah ada dibelakangnya.

"New kau baik2 saja? Aku ingin bicara denganmu." ujar James dan Nunew pun mengijinkan James masuk ke dalam kamarnya.

"Nhu, dengarkan Phi. Jangan kamu mencoba macam2 pada bos Aof. Dia tidak akan segan2 melukai atau bahkan membunuh kedua orangtuamu dan dirimu juga. Jika kau bisa sabar melakukan ini, Phi akan membantumu agar kau bisa dengan tenang bekerja disini."

James mengusap punggung Nunew.
Nunew merasa kalau James berbeda dari semua orang2 yang ada disana.
.
.
Hari itu Nunew dibawa oleh Park menemui Zee.

"Tuan Zee, ini saudara saya yang saya maksud kemarin."

Zee melihat pada Nunew.
'Masih muda juga anak ini' ujar Zee dalam hati.

"Namamu siapa?"

"Sawadikhap, nama saya Nunew tuan."

"Mulai hari ini kamu bekerja disini dan Park akan memberitahu apa saja tigasmu."

"Baik tuan, terima kasih."

Nunew dan Park pun keluar dari kantor Zee.

"Tugasmu disini adalah menemani tuan Zee dan melakukan semua yang dia pinta, mengerti?" ujar Park dan Nunew pun mengganguk.

"Dan satu lagi... Jangan lupakan tugasmu yang sebenarnya dari bos."
Nunew menunduk dan menggangukkan kepalanya.

"Sekarang kau masuklah kedalam dan buatkan kopi untuk tuan Zee, kopinya 2 sendok kecil tanpa gula, mengerti?"

Nunew kembali menggangukkan kepalanya dan berjalan masuk kembali ke dalam ruangan Zee.

Nunew segera masuk kedapur kecil disana dan membuat kopi. 2 sendok kecil kopi dan tanpa gula.
Nunew menaruh cangkir itu diatas nampan dan membawanya ke hadapan Zee.

"Tuan, ini kopinya."

Zee melihat pada Nunew dan Zee merasa ada yang aneh dengan Nunew, namun Zee sendiripun tidak tahu apa.
Yang Zee lihat wajah Nunew selalu terlihat sedih dan murung.

"Hmm taruh saja disitu."

"Apa ada yang lain, Tuan?"

"Tidak, terima kasih. Nanti kau kupanggil lagi jika aku perlu, sekarang kau duduklah di kursi diujung itu."

"Baik tuan."

Zee memperhatikan Nunew.
Nunew duduk dikursi dan diam membisu.
Zee melihat Nunew seperti memikirkan sesuatu, dia terlihat lesu dan bingung.

Tiba2 Nunew berdiri dan mengambil sapu lalu membersihkan belakang sebuah sofa.

Setelah selesai Nunew menghampiri dapur dan mengelap meja dapur.

Dia terlihat gesit namun juga terlihat seperti jenuh.

'Mengapa aku memperhatikan dia?' pikir Zee.

Lalu diapun meneruskan pekerjaannya.
.
.
Waktupun berlalu dan malampun datang. Waktunya semua untuk pulang. Nunew dan Zee membereskan semua barang2 mereka.

"Kau tinggal dimana?" tanya Zee.

"Hm, hm. Dimana saja tuan. Saya belum ada tempat tinggal, sementara ini saya menumpang di rumah Phi park." ujar Nunew.

Zee terdiam.

"Park." teriak Zee.

Tak lama Parkpun datang.

"Ya tuan ada apa?"

"Tolong siapkan dia. Aku akan membawanya ke rumah agar dia bisa membantuku dirumah." ujar Zee yang membuat Nunew dan Park terkejut.

"Baiklah tuan. Saya akan mengirimkan barang2 Nunew kerumah anda malam ini, tuan."

"Baguslah. Ayo Nhu ikut denganku."

Zee pun berlalu dan Nunew memandang pada Park dan Park memelototinya seakan menyuruh agar Nunew mengikuti Zee.

Nunew pun akhirnya mengikuti Zee.

Park keluar dari kantor itu juga dan segera menelepon Aof.

"Bos tidak disangka, Nunew sekarang sudah berhasil masuk ke rumah tuan Zee."

"Benarkah? Secepat ini." dan terdengar suara tawa dari telepon itu.
.
.
"Ada apa, Bos. Kau terlihat senang." tanya James.

"Kau siapkan pakaian Nunew dan serahkan pada Park di depan rumah Zee."

"Ha?" ujar James heran.

"Nunew sudah berhasil masuk kerumah Zee. Tidak disangka ternyata anak itu licik juga." ujar Aof tersenyum.

James segera masuk ke kamar Nunew dan membereskan keperluan Nunew.

'Bagaimana caramu melakukan itu Nhu? Hati2lah kau disana.' gumam James.
.
"Bagaimana cara Nunew bisa secepat ini masuk ke rumah Zee?" tanya James.

"Aku sendiri tidak tahu. Aku tahu kalau Zee orang yang dingin, namun entah apa yang dilakukan bocah itu sampai Zee bisa langsung merasa kasihan padanya dan membawanya pulang." ujar Park dengan tampang bingung.

James pun memberikan sebuah koper pada Park didekat rumah Zee dan Park mengantarkannya ke rumah Zee.
.

"Ini kamarmu, kau tidurlah disana." ujar Zee dan membuka sebuah kamar untuk Nunew.

"Terima kasih, Tuan. Apakah ada yang harus saya lakukan lagi tuan?" tanya Nunew.

"Tidak ada. Kau tidurlah. Atau kau mau makan dulu? Kau sudah makan belum?"

Nunew tersentuh dengan pertanyaan Zee.
'Mengapa orang sebaik ini ingin dijahati oleh Aof dan komplotannya.' Pikr Nunew.

"Sudah tuan. Jika tidak ada lagi yang tuan butuhkan saya pamit ke kamar tuan." ujar Nunew.

"Hmm istirahatlah." ujar Zee dan berlalu dari sana dan masuk ke kamarnya.




TBC





929

The Truth Untold (ZeeNunew) 006Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang