8. OBSESSION

188 28 42
                                    

Beberapa jam yang lalu sebelum malam festival, di sebuah kantor perusahaan tepatnya ruangan utama CEO. Arsen memijat keningnya lelah, belakangan ini perusahaannya begitu di sibukan berbagai hal guna memperbaiki nilai saham yang anjlok. Semua itu bermula saat Sean merenggut tubuhnya kembali, alter sialan itu mengacaukan semua rencana yang telah Arsen susun. Bahkan dia membatalkan perjanjian investasi dari rekan bisnisnya sehingga perusahaan Arsen mengalami kerugian. Padahal Arsen sendiri sudah menanti-nanti kerja sama dengan salah satu perusahaan properti terbesar di Amerika. Selain karena mereka memiliki koneksi yang luas, perusahaan nya juga sudah terbilang global dimana akan banyak membawa keuntungan besar pada perusahaannya.

"Ken, atur ulang jadwalku untuk minggu depan. Beritahu semua kepala departemen untuk rapat senin besok!"

Ken -sekretaris Arsen- mengangguk sopan saat mendengar perintah dari atasannya.

"Baik Pak."

Arsen meghela nafas lelah, tangan pria itu melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Seharian duduk di meja kantornya membuat Arsen penat bukan main, dia perlu mendinginkan pikirannya agar tak stress muda.

"Bereskan sisanya. Jangan ada kesalahan sedikitpun!" Tegas Arsen lalu melenggang pergi meninggalkan sekretarisnya.

Sekarang adalah hari libur, tapi Arsen mendatangi perusahaannya dan memanggil Ken guna membereskan semua kekacauan yang di buat Sean. Arsen membenci kesalahan, pria berjas hitam itu selalu ingin terlihat sempurna dalam bidang apapun. Sifatnya yang kompeten dan tak membiarkan waktu terbuang percuma, membuat ambisi pria itu tetap mengurus masalah kerjanya bahkan di hari libur.

Suara mobil terdengar saat Arsen menekan tombol dari remot kecil yang ia bawa. Pria itu segera masuk ke dalam mobilnya dan menginjak pedal gas kencang. Raut datar yang tak pernah absen itu semakin muram. Jika Shiren yang melihatnya mungkin gadis itu akan bergetar ketakutan.

Mobil hitam berharga milyaran itu terhenti di depan lampu merah, Arsen meraih sebotol minuman dan menegaknya habis. Keringat yang banyak itu menjelaskan jika Arsen merasakan udara yang sedikit membuat Arsen membuka kaca jendela pintu mobilnya agar bisa menghirup angin malam yang sejuk.

"Gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gadis itu.."

Netra Arsen menangkap sosok gadis yang sangat ia hafal. Gadis yang membuat banyak kekacauan di hidupnya. Dan Arsen semakin membencinya kala melihat gadis itu masih bisa tersenyum di saat Arsen selalu merasakan mimpi buruk di setiap detiknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang