"Dissociative Identity Disorder"
Bagi sebagian besar orang masih menganggap bahwa hal itu hanya khayalan semata. Tapi tidak demikian untuk seseorang yang bahkan merasakan sendiri kelainan itu. Kesakitan, kecemasan, kesengsaraan, dan juga kesedihan...
Hari libur adalah hari yang selalu di nanti-nanti semua orang, berbagai rencana yang tersusun untuk hari libur sudah menjadi hal yang umum bagi sebagian orang di muka bumi ini. Tidak ada satupun yang menyia-nyiakan waktunya di hari libur. Pasti akan digunakan sebaik mungkin untuk men-charger energy nya setelah seharian di sibukan dengan berbagai aktivitas.
Hal itu tak luput dari kehidupan seorang Shiren. Gadis berkucir kuda itu memilih untuk jogging di pagi hari sebagai awal untuk memulai harinya. Selain itu terdapat alasan khusus, semalam Shiren mabuk berat membuat dirinya perlu berolah raga untuk menghilangkan rasa pengar dan kembali fresh.
Shiren merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Dia berlari-lari kecil menghampiri bangku kosong dekat sebuah pohon, yang langsung dihadapkan sungai yang luas nan jernih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taman kota memang sering dijadikan kunjungan penduduk sekitar maupun di luar kota, mereka datang untuk refreshing atau melakukan olahraga seperti bersepeda dan lari pagi.
Udara hari ini tidak begitu panas, namun tidak mendung juga. Terasa hangat dengan angin yang sejuk. Benar-benar perwujudan hari libur yang indah. Sangat disayangkan jika hanya digunakan untul bermalas-malasan di rumah.
Shiren mendudukan dirinya di sebuah kursi yang teduh di bawah pohon yang rindang. Berlari dari apartement hingga sini ternyata membuat dirinya letih, padahal bisa di katakan jarak antara apartement dan taman kota tidak terlalu jauh bahkan Shiren sesekali berhenti dan memotret birunya langit yang menampilkan keindahannya.
Membaca satu per satu chat dari teman kantornya yang menanyakan masalah pekerjaan, bahkan di hari libur sekalipun mereka masih memikirkan rumitnya kerja. Shiren memilih tidak membalasnya, bagi nya hari libur itu adalah waktu yang pas untuk self healing. Bukan malah mengurus hal yang justru membuatnya terbebani. Jari lentik itu bergulir pada sebuah grup yang beranggotakan Joy dan Dios. Seperti biasa, mereka akan selalu berdebat dan membahas hal yang tak berguna.
Shiren menggeleng dan terkekeh pelan merasa lucu saat membaca chat mereka yang sedang mendebatkan tingkah Pak Arsen yang semakin hari semakin tak manusiawi. Beliau selalu menyiksa para karawannya dengan kesibukan maupun bentakan atas kesalahan kecil sekali pun.
Joy
Apasih Dios! Lo kalo ngomong jangan asal ntar di pecat mau?
Dios
Lah kenapa? Emang boss kita belok anjir! Tampang kek dia emang gak meyakinkan masih doyan cewek Semalam aja di tanya masalah pacar ngelak mulu
Joy
Bacot!! Pak arsen itu ganteng Y kali pnya muka ganteng gak di manfaatin buat modusin cewek Ya kan rene?
