Jangan lupa masukin ke list library kalau nggak mau ketinggalan!
***Putra kembali mencium bibir istrinya dengan ganas. Tangannya yang besar meremas tangan kecil Putri untuk menyalurkan bahwa dia sangat senang melakukan hal ini.
"Udah siap?" Putra berbisik. Putri menatap pria itu sayu dan mengangguk. Putra menata bantal menjadi dua tingkat. Tahu apa yang ingin Putra perintahkan, Putri segera memposisikan tubuhnya nungging hingga belahan vaginanya semakin terlihat.
Kepalanya terbaring diatas boneka beruang miliknya dengan pinggul diatas tumpukan bantal tersebut. Putra meremas bokong Putri dan menyesap kembali bibir vagina yang sebentar lagi akan dia nodai. Jari tengahnya mengaduk-ngaduk di dalam goa yang penuh kehangatan, cairan terus menetes serta suara desahan dari Putri terdengar memenuhi ruangan tersebut.
Putra menjilati setiap cairan yang keluar dari vagina istrinya itu. Jarinya dikeluarkan hingga cairan milik Putri menempel disana. Putra menjilati jarinya. Merasa belum puas pemanasan, Putra membuka bibir vagina Putri dengan kedua jarinya, Putra semakin terangsang melihat pemandangan tersebut. Dengan rakus Putra memainkan lidahnya.
Putri benar-benar keenakan, hingga dia merasa ingin keluar.
"Hmm, Putra a-aku, mau pipis," adunya. Putra bukannya berhenti malah makin gencar memainkan vagina Putri hingga cairannya mengalir deras. Putra membiarkan cairan itu membasahi tubuhnya dan kali ini benar-benar puas.
Putri lemas, pelepasannya tadi benar-benar gila. Berbeda dengan saat dia bermain dengan dildo saja untuk mengurangi hasratnya. Andai dia tahu bercinta itu seenak ini, sedaridulu dia akan melakukannya. Namun, dia juga beruntung menjaga nafsunya karena Putra yang akan menjadi miliknya.
Kepala Putri pening, dia memejamkan matanya sejenak tapi tiba-tiba bibirnya seperti dipaksa terbuka oleh sesuatu. Saat membuka mata dia sedikit terkejut dengan penis Putra. Cairan precum pria itu sudah menetes.
"Putra...." Tubuhnya yang lemas, ditarik oleh Putra untuk duduk di atas boneka tadi. Dengan sengaja laki-laki itu memposisikan vagina istrinya ke arah hidung boneka tersebut.
"Pu-Putra ngapain. Aduh," tanya Putri saat merasakan bagian bawahnya ditusuk sesuatu. Putra diam saja dan terus menyuruh Putri untuk menarik turunkan pinggulnya.
Putri menurut saja, vaginanya sedikit merasa enak. Putra mengelus lembut paha mulus istrinya.
"Ahh, sampai kapan pemanasannya?" tanya Putri dengan napas ngos-ngosan. Putra tidak menjawab, pria itu mengarahkan tangan Putri untuk memijat penisnya yang sudah tegang. Putri mengerti, dia menyentuh cairan precum tersebut dan mengoleskan pada biji yang bergantungan dibawah batang perkasa milik suaminya. Pinggulnya yang sempat berhenti malah ditekan oleh Putra membuat Putri mendesah.
"Putra, astaga nakalnya," kesal Putri karena Putra nampaknya ingin terus melihatnya seperti itu. Putri menurut saja dan perlahan menunduk. Dia mencium kepala penis tersebut, memainkannya sesuka hati. Sementara itu Putra cuma mengerang dan mendesah. Putri mulai memasukkan penis suaminya itu kedalam mulutnya, mengisap habis semuanya.
Putri terus mengocok dan mengulum penis Putra hingga cairan putih kental mengenai wajahnya. Dia terkejut karena Putra tiba-tiba menggendongnya dan menurunkannya di depan sofa mini yang ada di kamar. Putra menyuruh Putri untuk nungging.
Putri menurut walau sedikit kaget ketika pahanya diangkat oleh Putra membuat kepalanya terjatuh diatas sofa. Vaginanya kembali dilahap habis oleh pria itu.
Putri tidak mau diam dia mengelus penis suaminya hingga keduanya kembali mencapai puncak. Tubuh Putri penuh dengan cairan putih kental milik Putra, sementara Putra penuh keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R I V A T
Random🔞🔞🔞 HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN! WARNING: CERITA INI MENGANDUNG BANYAK HAL NEGATIF, SEKSUALITAS, KEKERASAN, DAN ADEGAN DEWASA. *** -SHORT STORY-