BAGIAN 5 : KEKASIH VIRTUAL

15.3K 136 1
                                    

Rizal semakin badmood karena rencana menyantap kekasihnya tertunda dengan pekerjaan yang ayahnya berikan. Bahkan dia menyuruh sekretarisnya untuk mengantar Sanas pulang duluan ke rumahnya.

Ditengah pekerjaannya, ponselnya tiba-tiba bergetar. Menampilkan lockscreen dan notifikasi chat dari wanitanya.

Bunny🐰❤
Online

Masih lama ya kak?

Bentar lagi selesai.
Kenapa, kangen?

Iya
Rumahnya gede banget
Takut😥

Sabar, 30 menit lagi aku pulang
Harus siapin hadiah.

Yah, aku nggak punya uang
Dibayar ini ini mau nggak?

Nakal ya kamu;) Ok, sekarang aku pulangAwas kalau ingkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nakal ya kamu;)
Ok, sekarang aku pulang
Awas kalau ingkar

Kakak yang nakal
Dikasi ini malah mau

Jangan bawell!
Makan yang banyak biar kuat

Beli pengaman ya🤭

Nggak usah

Rizal langsung mematikan ponselnya. Merapikan semua berkas-berkas miliknya. Membayangkan kegiatan dengan gadis itu saja dia tegang minta ampun.

"Lama-lama gue nikahin juga lo!"

***

Rizal tiba lebih cepat di rumah. Pintunya dibanting keras hingga seorang wanita terkejut. Rizal langsung disambut senyuman manis kekasihnya itu. Bukannya dia brengsek karena pernah melakukan hal ini dengan wanita lain?

"Kak Rizal cepat pulang ternyata," kata Sanas lembut. Rizal mendekati gadis itu, memeluknya erat. Bau wangi tubuh kekasihnya saat ini benar-benar memabukkan.

"Hah nakal, ternyata gadis nakal," ujar Rizal. Tangan besarnya mengelus lembut rambut kekasihnya dan mengikis jarak antar mereka.

"Ya, aku nakal karena rindu pacarku," bisik Sanas. Bahkan suara bisikannya membuat Rizal langsung bernafsu. Tangannya yang terus memeluk pinggang ramping itu mulai merambat naik keatas gunung dengan satu tonjolan dibalik gaun gadis itu.

"Kakak pasti sudah berpengalaman," kekeh Sanas tiba-tiba. Rizal cuma diam saja mendengar asumsi kekasihnya yang tepat sasaran.

"Wajar kalau kakak sudah begitu, kitakan sama-sama sibuk. Ahh, pasti kakak capek ngurusin wanita," ujar Sanas lagi. Walau Rizal bisa santai karena Sanas tipe wanita tidak banyak tanya, tapi dia juga tidak bisa mengabaikan latarbelakang keluarga kekasihnya itu. Sanas sangat misterius. Jika bukan kekuasaan, mana bisa Sanas mengunjunginya.

P R I V A T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang