Chapter 2

2.4K 217 0
                                    

Anka meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku dan segera beranjak dari kubikelnya. Ia merasakan punggungnya sudah sebungkuk udang, tak menyangka akan mendapat tugas yang begitu banyak di hari pertama kerja. Hari ini Bella memberikan setumpuk map berisi tipe-tipe apartemen kelas menengah yang harus dijual dan di promosikan oleh Anka.

Anka harus menghafalkan spesifikasi material bangunan serta ukuran setiap ruangan. Rasanya begitu lelah, sepertinya ia butuh asupan gizi dan kafetaria kantor adalah pilihan yang tepat.

Hanya perlu turun satu lantai saja, Anka sudah tiba di tempat yang ia tuju. Ia pun segera melangkah menuju stand penjual jus lalu memesan jus jeruk untuk menyegarkan tenggorokannya yang terasa mengering. Saat Anka menunggu pesanan, tiba-tiba matanya menangkap sosok yang memenuhi pikirannya akhir-akhir ini, siapalagi kalau bukan Isabella?

Wanita itu tengah berdiri didepan stand penjual ayam bakar. Ujung bibir Anka tertarik keatas, sebuah ide melintas begitu saja di benaknya.

"Bu saya pesan jus jeruknya jadi 2 gelas ya?" Anka meralat pesanannya.

"Oke Mbak."

"Jusnya yang manis ya Bu?"

"Jeruknya sudah manis kok Mbak," kata si ibu penjual jus sambil tersenyum.

Setelah mendapat menu yang diinginkan, segera ia berputar haluan untuk mendekati Bella. Dalam diam, Anka memperhatikan gerak-gerik bosnya. Entah mengapa setiap aktivitas sederhana yang dilakukan Bella selalu membuat Anka tersenyum. Mulai dari cara Bella berbicara dengan sang penjual hingga akhirnya ia memesan makanan yang ia sukai.

Bella pun menoleh sekilas ketika menyadari Anka tiba-tiba berdiri di sampingnya, dan jangan dilupakan senyuman cerah yang selalu ia tunjukan pada bos judesnya itu.

"Eh Ibu, selamat siang?" kata Anka dengan senyum ceria.

"Emm," balas Bella singkat.

"Pesen ayam bakar juga Bu?" tanya Anka, masih ingin berbasa-basi.

Bella mengangguk sekilas namun tanpa menatap Anka.

"Siang-siang begini emang enak makan ayam bakar ya Bu, apalagi yang pedes? Biar mata melek hehe." Anka masih tak berhenti mengoceh, meskipun ia tahu orang yang diajak berbicara hanya menanggapi seperlunya saja.

"Kalau gitu saya juga pesan ayam bakar Bu? Sambalnya extra pedas," ujar Anka pada penjual ayam bakar.

"Oke, siap Mbak. Di tunggu aja ya, nanti pesanannya di antar ke meja."

"Kok pesan ayam bakar nggak pakai minum Bu?" Anka kembali mengalihkan obrolan pada Bella.

"Saya memang belum memesan minuman," jawab Bella datar, kali ini jawabannya cukup panjang.

"Kalo gitu ini buat Ibu. Katanya jus jeruk ini udah manis, tapi pasti rasanya bakalan tambah manis kalau Ibu meminumnya," kata Anka seraya menyodorkan satu gelas lainnya ke arah Bella.

"Terimakasih, tapi saya rasa kamu nggak perlu memberikan itu sama saya." Tanpa menerimanya, Bella melenggang pergi meninggalkan Anka
kemudian duduk di meja yang sudah ia pilih. Namun tanpa ia sadari, Anka malah membuntutinya dari belakang.

"Mubazir lho Bu buang-buang makanan, saya sengaja pesankan ini buat Ibu. Diminum ya, dikit juga gak pa-pa." Tanpa diperintah, Anka meletakkan jus jeruk itu di atas meja lalu mengambil duduk di salah satu meja, tepat di sebelah meja Bella. Sebenarnya ingin sekali rasanya Anka bisa satu meja dengan Bella, namun Anka masih sadar diri, bagaimana pun juga ia dan Bella hanyalah sebatas bos dengan karyawan.

Bella mendengus kesal, namun ia memilih untuk tak mengindahkan Anka. Bella kemudian mengambil sebotol air mineral dari dalam paper bag yang sedari tadi ia bawa dan tak menyentuh gelas jus pemberian Anka.

Falling for the Boss [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang