masalah

142 11 0
                                    

Jam pelajaran kini telah berakhir salah satu bel yang ditunggu tunggu oleh semua murid disekolah itu.

Hanif dan Daniel juga sudah bersiap membereskan buku mereka dan memasukkan nya kedalam tas ya iyalah emg mau masukin kemana lagi?

Rencana mereka bakal pulang bareng dijemput sama orang tua mereka masing masing karena setelah pulang sekolah mereka langsung ke butik untuk fitting baju dan survey tempat.

Hanif Daniel berjalan menyusuri lorong sekolah tanpa ada topik pembicaraan diantara keduanya.

"Niel diem diem aja cari topik kek jangan sunyi kayak gini gak enak banget suasananya"

Daniel yang tadi sibuk dengan handphone nya beralih menatap Hanif.

"oke gimana kalo besok pagi kita berangkat bareng?"Daniel menawarkan untuk Hanif agar berangkat ke sekolah bersamanya.

"Kemana?"aduhh tolong ya ini si Hanif ngebug nya keterlaluan sangat halal untuk dibunuh batin Daniel

"Ke neraka jahanam buang lu disana"kesal Daniel

"Elah gua cuma jokes tadi jangan dianggap serius"

"Udahlah ayo nanti kita ditungguin"ajak Daniel sambil menarik tangan Hanif

Sesampainya mereka di gerbang sekolah dan benar saja mobil orang tua mereka sudah sampai.

Seorang wanita berjalan menghampiri Hanif dan Daniel.

"Eh kalian sudah pulang ayo cepat masuk mobil kita sudah terlambat , oh iya Hanif perkenalkan saya mamanya Daniel"ujar wanita tersebut yang diduga ibu dari Daniel

"Oh iya Tante omong omong mama ikut kan Tan?"

"Ikut ada lagi nungguin kalian makanya ayo cepat"sembari menarik kedua tangan pemuda tersebut

"Eh iya Tante"

☄️☄️☄️☄️☄️☄️

Perjalanan terasa sangat membosankan jarak dari butik ke sekolah sangat lama , saat mereka dibutik tadi menghabiskan beberapa jam hanya untuk baju belum lagi mereka juga harus survey tempat yang ingin mereka adakan acara juga nantinya.

Setelah menghabiskan beberapa jam perjalanan akhirnya sampai ditempat tujuan.

Sebuah pantai dengan panorama yang sangat indah , pasir putih angin pantai yang menyegarkan dan jangan lupakan sunset indah disore hari ini Daniel menyukai suasana ini.

Saat rombongan keluarga melihat lihat pantai tersebut berbeda dengan Daniel yang memilih untuk mencar dari rombongan alasannya ingin melihat sunset.

Hanif yang menyadari Daniel memisahkan diri pun mencari cari Daniel kemana ia pergi.

matanya melihat Daniel yang sedang berdiri di tengah tengah hamparan pasir putih , berjalan mendekatinya dan mengelus Surai hitam milik Daniel.

"Ternyata lu suka sunset juga?"tanya Hanif

"Iya gua suka sama sunset menurut gua itu sedikit membuat gua tenang"

"Lu punya masalah?kalo ada cerita aja sini gua dengerin"

"Hm gimana ya jadi gini dulu itu sebenarnya gua punya kakak yang sifatnya kekanak kanakan gitu"jelas Daniel

"Setelah itu?"

"Kakak gua suka banget sama sunset dan pantai tapi saat itu ia hilang sewaktu berlibur dengan ayah dan ibu hilang tanpa jejak"

"Karna kejadian itu jiwa kakak gua sering bikin gua gak sadar diri"

"Maksudnya?"

"i don't know mungkin gua bisa disebut punya little Space"

"Gua bisa jadi kekanak kanakan diwaktu yang gak menentu dan kalo itu terjadi tanda tanda nya adalah gua pingsan dan saat sadar gua jadi kek bocah setelah itu gua gak inget gua kenapa gitu terus setiap saat"

"Eum itu gak bisa hilang?"

"Little space?"maksud Hanif

"Kata dokter sih itu gak akan bisa hilang atau sembuh , jadi..gua minta tolong sama lu jangan kaget ya sama gua , gua cuma takut lu risih"

"Enggak gua janji sama diri gua sendiri bakal jagain lu dan terus ada disamping lu setiap waktu"janji Hanif

"Itu bukan omong kosong kan?"

"Enggak percaya sama gua"

"Oke deh gua percaya sama lu"ujar Daniel sembari tersenyum manis.

"Daniel!!! Hanif!!!ayo kita pulang"

"Oh iya ma ayo Niel kita pulang besok masih sekolah"ajak Hanif

"Iyaa"






TBC






my young wife | haniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang