Riel tau apa yang akan Ben lakukan tapi kalau dia bersikeras untuk tidak menghangatkan tubuh yang ada Riel akan jatuh sakit.
Jadi lah Riel menuruti apa yang Ben katakan, Riel membuka pakaiannya di hadapan Ben.
"Apa kita akan melakukannya disini yang mulia ?" Tanya Riel.Ben terkekeh pelan.
"Apa semua itu terlihat dari wajah ku ?" Tanya Ben balik.Riel tersenyum simpul.
"Ku rasa akan kurang sopan mengatakan hal ini.. " Riel mendekat yang membuat Ben spontan mendongakkan kepalanya melihat wajah Riel." ...tapi Anda terlihat sangat jelas ingin memakan ku, aku pun tak ingin merepotkan istana dengan mengurus orang sakit jadi.. " Riel duduk di pangkuan Ben.
" ...mari hangatkan tubuh kita"
Ben tersenyum atau lebih tepatnya seringai di bibirnya.
"Tidak biasa kamu datang sendiri menawarkan diri .. tapi ku terima" Ben membungkus tubuh mereka berdua dengan kain tadi lalu mulai memberi kecupan di dada juga leher Riel."Umng!" Riel menutup mulutnya, tangan nakal Ben bergerak meremas bongkahan kenyal di belakang tubuh Riel.
"Hah-Ngg!" Riel memeluk leher Ben, entah kenapa akhir-akhir ini tubuhnya sangat sensitif terlebih saat di sentuh oleh Ben mungkin karena Ben pria pertama Riel.
Ben mendorong dua jarinya masuk ke dalam hole Riel, pria muda ini berusaha menahan suaranya agar tidak terdengar oleh prajurit yang saat ini berjaga di luar.
Desahan tertahan terus keluar dari mulut Riel, hampir 5 menit Ben bermain dengan hole Riel agar Riel tidak merasa kesakitan saat Ben masuk nanti.
Hingga Ben merasa cukup, dia menarik jarinya keluar lalu mendorong miliknya masuk masih dalam posisi Riel berada di pangkuannya.
"Hngg! Aaahhhh! Hahh-Ahhhh!!"
Deg!
Desahan itu akhirnya lolos dari mulut Riel, dia tidak mampu menahannya lagi terlebih Ben sekarang bergerak tanpa aba-aba.Para prajurit yang ada di luar saling melempar tatapan satu sama lain.
"Apa Anda mendengar sesuatu ?" Tanya salah satu prajurit karena suara Riel tersamar dengan suara derasnya hujan.Prajurit senior yang paham menyuruh para junior untuk fokus berjaga.
"Abaikan apapun yang kalian dengar dari dalam gubuk tua itu, fokus saja pada sekitar""Baik!" Jawab mereka bersamaan.
Tapi mencoba sefokus apapun mereka berjaga, suara Riel malah semakin nyaring yang membuat wajah beberapa prajurit memerah terlebih suara Riel sangat erotis.
Di dalam gubuk tua, Riel sudah terbaring lemah di bawah Ben yang saat ini menahan kedua kaki Riel agar terus terbuka.
Ben menghantam bertubi-tubi hole Riel.
"Hah.. ku rasa .. hah.. para prajurit mendengar suara mu Riel" ujar Ben dengan seringai dibibirnya."Aahhh!! Yang mulia..!! Aaakhh! Ak-aku sudah tidak kuat! Aahh! Jangan.. hah-ahh! Jangan disana !! Aahhh!" Riel meremas kuat kedua lengan Ben.
Bukannya berhenti Ben malah semakin bersemangat menghantam titik yang sama hingga akhirnya mereka berdua klimaks bersamaan.
"Hah.. " Ben menarik miliknya keluar dari hole Riel, dia bisa melihat cairan kental itu keluar.
"Hah...hah...hah.. " nafas Riel terdengar berat, dia pikir semua ini sudah berakhir tapi yang ada Ben malah mendorong satu kaki Riel ke depan yang membuat Riel terkejut terlebih dia bisa melihat milik Ben masih berdiri tegak.
"Ah! Apa ?! Bukannya kita sudah selesai ?!"
Ben tersenyum.
"Apa kau pikir satu kali cukup untuk ku ?!""Ugh! Tidak! Aku tidak kuat lagi !" Riel mendorong Ben agar tidak mendekat tapi putra mahkota ini menahan tubuh Riel lalu kembali menikmati holenya.
Desahan Riel kembali terdengar tapi kali ini penuh dengan kata-kata penolakan yang membuat satu prajurit berniat masuk tapi kembali di tahan oleh seniornya.
"Jangan bersikap bodoh dengan menganggu mereka, kalau kamu masih sayang nyawa mu""Ah, ba-baik" dia terlihat takut.
.
.Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M A HUSBAND ! (BL21+TAMAT)
AléatoireKeluarga gila mana yang membuat perjanjian akan menikahkan anak mereka dengan putra mahkota padahal aku terlahir sebagai pria, Ya.. mereka adalah keluarga ku ! Mereka benar-benar gila !