Reandra, remaja berumur 14 tahun itu terlihat berlari dengan sekuat tenaganya di trotoar jalanan kota jakarta yang sedikit sepi. Sesekali, remaja tampan itu akan melihat kebelakangnya untuk melihat orang-orang yang mengejarnya.
"BERHENTI KAU PENCURI!!!"reandra berdecak saat mendengar teriakan dari orang yang masih setia mengejarnya.
"Sial! Kenapa mereka masih ngejar gue sih?!"ucap reandra menambah kecepatan larinya ketika jarak diantara dirinya dengan orang-orang yang mengejarnya semakin dekat.
Reandra menggenggam erat dompet yang ada di tangannya. Apapun yang terjadi, ia harus berhasil lagi kali ini. Jika tidak maka ia akan kehilangan tempat tinggalnya dan kelaparan untuk beberapa hari kedepan.
Reandra tahu apa yang sedang dilakukannya saat ini adalah salah. Tapi hanya dengan cara inilah ia bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Karena di usianya sekarang yang masih terbilang usia ilegal untuk bekerja, sangat sulit untuk menemukan seseorang yang mau mempekerjakannya. Sedangkan dia butuh uang untuk keberlangsungan hidupnya.
Orang tua? Reandra sudah kehilangan mereka sejak ia masih berusia tujuh tahun karena kecelakaan yang menewaskan keduanya saat dalam perjalan pulang kerja.
Kerabat? Mereka semua tidak peduli dengannya di sebabkan oleh hubungan haram kedua orang tuanya yang di tentang keras oleh keluarga mereka.
Akibatnya, reandra di titipkan di sebuah panti asuhan sampai usianya 13 tahun. Sebenarnya reandra bisa tinggal di panti asuhan itu sampai berumur 17 tahun. Tapi reandra memilih untuk pergi dari panti asuhan itu karena ia tidak tahan oleh anak panti lainnya yang tidak menyukainya. reandra pun tidak tahu kenapa mereka membencinya. Sejak saat itu reandra memilih hidup sendirian di kerasnya kota jakarta.
Jujur saja reandra sebenarnya merasa sedikit menyesal meninggalkan panti asuhan. Tapi ia enggan untuk kembali dan bertemu mereka yang membencinya.
Biarlah ia hidup seperti ini. Berantakan dan penuh resiko daripada ia harus hidup dengan kebencian orang lain kepadanya. Lagipula reandra sudah terbiasa hidup sendirian tanpa orang-orang yang mendukung dan menemaninya.
Sekarang reandra hanya memiliki satu tujuan dalam hidupnya yaitu ia ingin sukses dan menjadi orang terkaya!
Biarlah sekarang ia hidup susah dan menderita. Tapi nanti, reandra yakin jika ia bisa merubah hidupnya yang berantakan ini!
Tapi itu urusan nanti, sekarang yang harus reandra fikirkan adalah bagaimana caranya ia bisa lolos dari kejaran pemilik dompet yang ia curi ini.
Ya, dia memang seorang pencuri kecil yang sudah sering mencuri dompet orang-orang yang lengah menjaga barang miliknya.
Sebenarnya dia tidak mau melakukan pekerjaan kotor ini. tapi keadaanlah yang memaksanya.
Tidak pernah ada yang ingin menjadi seorang penjahat! Termasuk reandra sendiri.
Tidak kehabisan akal, reandra akhirnya menemukan cara untuk bisa kabur dari kejaran sang pemilik dompet, yaitu dengan menyebrangi jalan yang sedikit ramai ini. Agar mereka berhenti mengejarnya dan reandra memiliki kesempatan untuk mencari persembunyian.
Reandra semakin mengeratkan genggamannya pada dompet dan mengumpulkan keberanian untuk menyebrang jalan yang entah kenapa semakin padat.
Pilihannya hanya dua. Menyebrang atau tertangkap oleh sang pemilik dompet yang semakin dekat dengannya. soal resiko tertabrak kendaraan yang lewat...
"Tuhan, gue pasrah!"ucap reandra sebelum ia berlari menyebrang jalan.
Membuat orang-orang yang mengejarnya terdiam di garis pembatas jalan. Tidak berani untuk menyebrang jalan dan hanya melihat reandra yang sudah hampir sampai di bagian lainnya.
"NAK! AWAS!!!"teriak salah seorang yang mengejarnya kepada reandra yang terus berlari menyebrang jalanan yang padat sampai tidak menyadari sebuah mobil truk yang melaju dengan kencang ke arahnya.
Reandra yang mendengar teriakan dari salah satu orang yang mengejarnya, akhirnya menyadari keberadaan truk yang melaju ke arahnya. Dapat reandra lihat sang pengemudi mobil yang sedang bermain ponsel dari balik kaca mobil truk yang bening hingga membuat pengemudi itu tidak melihat keberadaan reandra di depannya sampai mobil itu dengan keras menabrak tubuh kecilnya.
Brakkk!!!
Kejadian itu begitu cepat dan tak terhindarkan. Reandra yang sudah tertabrak oleh mobil truk itupun terpental sejauh beberapa meter dari tempatnya berada sebelum tubuhnya tergetak tidak berdaya di atas aspal jalan dengan darah yang hampir memenuhi seluruh tubuhnya akibat luka yang reandra dapatkan dari tabrakan itu.
Melihat kecelakaan yang terjadi, orang-orang dan para pengendarapun segera berhenti dari aktifitas mereka dan dengan cepat mengerubungi tubuh reandra yang bersimbah darah.
"Yaampun, kasihan sekali anak ini"
"Siapa orang tuanya?"
"Cepat panggil ambulan!!!"
"Tolong, ada kecelakaan di jalan-"
Ucap orang-orang yang mengerumuni tubuh reandra yang masih mencoba mempertahankan kesadarannya.
"To-long..."ucap reandra di sisa-sisa kesadarannya.
Tubuhnya benar-benar sakit! Begitu sakitnya sampai-sampai reandra tidak bisa merasakan tubuhnya lagi.
"Hei! Cepat selamatkan anak ini!!!"teriak seorang wanita yang mencoba untuk membantu reandra yang sudah pasrah dengan hidupnya.
"Apa ini saatnya gue mati?"ucap reandra dalam hatinya.
Penglihatannya sudah memburam dan semakin gelap. Sementara dadanya semakin sesak dan sulit untuk menghirup oksigen ke paru-parunya.
Perlahan, jantungnya pun mulai melemah. Sampai pada nafas ketiganya, reandra menghembuskan nafas terakhirnya di dunia ini.
Reandra telah meninggal dunia. Tapi di akhir hidupnya ini, remaja itu mengajukan permohonan terakhirnya kepada sang pencipta alam semesta.
Hanya permohonan sederhana dari anak berusia 14 tahun.
"Jika kehidupan kedua itu benar-benar ada. Tolong jadikan gue kaya raya tuhan! Kalo enggak, masuk surga firdaus juga gak papa, gue ikhlas lahir batin ya allah"
Sangat-sangat sederhana bukan?
🐾Tbc.
=========
Jangan lupa
Vote+comen+follow me🐣
=========
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Matre [TERBIT]
Ficção AdolescenteSEBAGIAN CHAPTER DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN! ________________________________ Transmigrasi jadi tokoh figuran yang diabaikan? Oke, siapa takut?! Selama bukan jadi gembel, gue sih gas aja. Apalagi jadi anak bungsu dari keluarga kaya raya...