FM-09√

42.9K 4.2K 24
                                    

"tuan muda sekarang dimana? Kenapa jam segini belum pulang? Dan juga kenapa baru mengangkat panggilan dari saya?"rentetan pertanyaan dari sergio di seberang telfon membuat rean mengabaikan bakso mercon yang ada di depannya dan fokus berbicara dengan sergio melalui ponsel pintarnya.

"Selow om, satu-satu nanya nya"balas rean kepada sergio yang sudah khawatir dengan keadaan rean.

Gimana sergio gak khawatir jika rean belum juga pulang ke mansion sampai jam sudah menunjukkan pukul delapan malam? Ditambah dengan rean yang baru bisa di hubungi sekarang setelah puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari sergio.

Tentu membuat sergio benar-benar menghawatirkan tuan muda kesayangannya itu. Bahkan destian pun mencari keberadaan rean yang tidak ikut makan malam lagi.

"Tolong jawab pertanyaan saya tuan muda"

Rean mengangguk sekalipun dia tahu jika sergio tidak melihatnya.

"Iya-iya gue jawab"ucap rean dan mencoba mengingat pertanyaan yang sergio berikan padanya.

"Pertama gue sekarang ada di warung kaki lima yang berada gak jauh dari mansion. Kedua alasan kenapa gue belum pulang adalah karena sekarang gue mau makan bakso mercon dulu. Dan terakhir alasan kenapa gue baru angkat panggilan dari om, itu karena ponsel gue tadi baterainya habis dan baru keisi sekarang. Udah gue jawab semua kan om?"sergio terdengar menghela nafas di seberang panggilan.

"Satu lagi, kenapa gak langsung pulang sehabis sekolah?"

Rean terdiam dan berusaha untuk mencari alasan yang sekiranya bisa membuat sergio tidak akan mengomelinya saat ia pulang nanti.

"Itu karena gue tadi main dulu sama teman-teman baru gue om"jawab rean berbohong. Mana mau rean menghabiskan tenaganya untuk bermain dengan vino dan ardito yang sekarang sedang sibuk dengan urusan keluarga mereka, terutama dengan ardito. Buang-buang waktu tau gak! Mendingan rean pergi ke warnet dan bermain game sepuasnya sehingga dia bisa melewatkan jam makan malam lagi bersama keluarganya itu.

Males rean melihat keluarga barunya itu terutama destian setan alaska yang super menyebalkan!

Tapi gak mungkin rean dengan bar-bar mengatakan semua itu kepada sergio karena bisa-bisa nanti rean di ruqyah.

Jadi jalan terbaiknya adalah dengan mengatakan jika ia bermain dengan teman-teman barunya.

Akibat sifat introvert rean, ia menjadi sulit mendapatkan teman. Membuat sergio sedikit sedih melihatnya dan selalu memaksa rean untuk mencari teman. Tapi rean menolaknya dan mengatakan jika ia tidak masalah sendirian.

Sehingga dengan alasan itulah, rean yakin jika sergio pasti akan menerima alasan dari rean dengan senang hati.

Lagipula, rean tidak sepenuhnya berbohong kan? Karena nyatanya ia benar-benar sudah memiliki teman baru sekarang. Vino dan ardito buktinya.

"Teman?"tanya sergio tidak percaya.

"Iya om"

"Siapa namanya?"tanya sergio memastikan sekaligus penasaran dengan teman baru rean. Jaga-jaga saja siapa tahu jika mereka adalah orang-orang yang tidak baik untuk rean.

Sebagai bodyguard, sergio harus selalu siap siaga dan memastikan keselamatan dari rean. Salah satunya adalah dengan mengawasi lingkup pertemanan rean. Bukannya sergio ingin membatasi kehidupan rean, dia hanya ingin memastikan tidak ada sesuatu yang akan membahayakan dan mengancam tuan muda kesayangannya.

"Namanya vino alexis dan ardito alansyah"jawab rean santai. Untung dia masih ingat dengan nama teman barunya itu.

"Baiklah tuan muda saya percaya. Jadi segeralah pulang"ucap sergio sebelum ia mematikan sambungan telfon setelah rean mengatan 'iya'.

Selesai mengurus sergio, reanpun kembali memakan bakso mercon miliknya sebagai ganti bakso jumbo sebelumnya.

•••

Di perjalanan pulang ke mansion, rean terlihat mengendarai kuda besi kesayangannya dengan santai. Ia memang sengaja mengulur-ulur waktu agar sampai ke mansion selambat mungkin. Berharap jika seluruh keluarga wiracana terutama kakak sulungnya itu sudah tidur saat ia sampai di mansion karena rean benar-benar tidak ingin bertemu dengan keluarga barunya itu.

Asik berkendara dan menikmati segarnya udara malam, tiba-tiba saja rean di kagetkan dengan kehadiran seseorang yang berlari ke tengah jalan.

Ckiiiittt

Brukkk

"Anj***!!!"teriak rean reflek mengerem sepeda motornya hingga hampir terjungkal kedepan.

"Mampus! Anak orang ketabrak!"ucap rean saat melihat seorang anak lelaki yang tiba-tiba menyebrang tadi terlihat kesakitan di depan motornya. Meskipun rean sudah mengerem motornya, tapi karena jaraknya yang terlalu dekat membuat rean sedikit menabrak tubuh dari anak lelaki itu.

Akibatnya anak itu mendapatkan beberapa luka ringan dan semoga saja tidak ada luka dalam atau serius.

Untung jalanan lagi sepi dari pengendara lain dan hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang. jadi rean gak perlu takut di amuk masa yang salah paham.

"Lo gak papa? Ada yang patah gak tulangnya?"tanya rean kepada anak yang ia tabrak.

"Ugh...g-gak papa kok kak"balas anak lelaki itu yang membuat rean lega di buatnya. Kalo dilihat-lihat, anak itu memang terlihat lebih muda dari rean. Mungkin masih berumur...14 tahun?

Rean menghela nafasnya tenang.
"Mau ke rumah sakit?"anak itu mengeleng dan terlihat berusaha untuk bangun dengan menahan nyeri di tubuhnya. Membuat rean sedikit kasihan di buatnya. Meskipun tidak sengaja, tapi rean tetap merasa bersalah kepada anak yang ia tabrak.

"Makasih kak, tapi aku mau pulang aja"ucap anak itu kemudian berjalan meninggalkan rean setelah ia meminta maaf kepada rean karena tidak hati-hati saat menyebrang jalan.

Rean yang tidak tegapun menghentikan anak itu.

"Biar gue anter ya?"ucap rean menawarkan tumpangan kepada anak itu. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf dari rean karena telah menabraknya.

Mendengar ucapan rean, anak lelaki itu terlihat terdiam sebelum ia mengangguk. Menerima tawaran dari rean kepadanya. Tubuhnya sedang tidak baik-baik saja dan juga ia juga harus segera pulang kerumah.

"Iya"

Setelah mendapatkan persetujuan, rean dengan cepat membatu anak itu untuk naik ke atas motornya dan segera melajukan motornya untuk mengantarkan anak itu pulang ke rumahnya.

"Kalau boleh tau, siapa nama lo?"tanya rean kepada anak yang ada di boncengannya. Basa basi aja biar gak sepi sekaligus mencairkan suasana antara mereka.

"Namaku rayhan abhimanyu kak. Kalau nama kakak siapa?"ucap anak bernama rayhan itu kepada rean.

"Kalo nama gue reandra raiz-  kenzie wiracana! Panggil aja kak rean"balas rean. Hampir saja dia keceplosan mau mengatakan nama aslinya kepada rayhan.

Setelah saling berkenalan, keduanyapun melanjutkan perjalanan dengan rayhan sebagai penunjuk jalan.


🐾Tbc.

=========
Jangan lupa
Vote+comen+follow me🐣
=========

Figuran Matre [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang