Brak
Suara tas yang rean letakkan dengan sedikit kasar ke atas meja tempat duduknya berhasil menarik atensi siswa dan siswi yang ada di dalam kelas XI ips 2.
Mereka semua melihat rean dengan tatapan aneh karena tidak biasanya salah satu tuan muda dari keluarga wiracana itu meletakkan tasnya dengan kasar.
Ditambah dengan penampilannya yang juga sedikit berbeda. Terlihat sedikit berantakan dan melenceng dari aturan sekolah.
Tapi siapa peduli? Selama rean masih menjadi anggota keluarga wiracana sang pemilik dari sekolah yang saat ini ia masuki, tidak akan ada seorangpun yang berani menegur cara berpakaian dan penampilan barunya seburuk apapun itu. Sekalipun itu adalah kepala sekolahnya.
Kecuali jika deric sendiri yang melarangnya, baru mereka berani untuk menegur rean. Jadi selama deric tidak perduli, maka rean bebas melakukan apapun yang dia mau.
Inilah salah satu keuntungan yang rean dapatkan menjadi anak deric yang terabaikan.
Rean jadi bisa melakukan apapun sesuka hatinya tanpa terhalang oleh peraturan dari ayahnya itu. Ya selama apa yang rean lakukan tidak membuat nama keluarga tercoreng dan mengganggu urusan dari deric.
Membicarakan tentang deric, rean benar-benar tidak suka dengan ayah barunya itu.
Tidak hanya deric, rean juga tidak suka dengan kakak sulungnya; destian.
Itu karena kedua orang itu benar-benar berhasil menghancurkan semangat dan kebahagiaan nya hari ini!
Mengingat keduanya dan apa yang mereka katakan kepadanya benar-benar membuat darah rean mendidih.
Jadi saat rean berangkat ke sekolah dan ingin mengabaikan deric dan destian yang duduk di meja makan. Mereka....
Flashback
Rean menuruni tangga dengan santai bersama dengan sergio yang setia mengikutinya.
Dari tangga rean bisa melihat deric dan destian yang sedang menikmati kopi hitam mereka dengan santai.
Tidak peduli, rean dengan santainya berjalan melewati keduanya tanpa sedikitpun melirik deric dan destian yang melihat rean berjalan melewati mereka tanpa ingin menyapa keduanya.
"Om, dimana kunci motornya?"tanya rean saat ia sudah hampir sampai di pintu keluar mansion.
"Ini tuan muda"sergio segera menyerahkan kunci motor yang rean inginkan dan juga tas sekolah milik rean.
Itu adalah kunci motor milik rean. Jadi setiap anggota wiracana memiliki mobil dan motor pribadi mereka sendiri kecuali arila yang memiliki satu mobil dan kapal pribadi hadiah khusus dari deric sebagai pengganti motor?
Well, sesayang itu deric dan istrinya kepada arila sampai-sampai mereka rela membeli kapal yang memiliki harga berkali-kali lipat lebih mahal dari motor hanya karena mereka takut arila akan jatuh dari motor.
Mengingat itu rean jadi ingin menguras air laut agar arila tidak bisa menggunakan kapal pribadinya itu!
Ya, katakanlah rean iri. Tapi bukan iri dengan kasih sayang yang kedua orang tua barunya itu berikan untuk arila, melainkan ia iri dengan kapal pribadi yang orang tuanya berikan kepada arila!
Karena bagi rean, uang adalah segalanya. Dan rean ingin memiliki kapal pribadi tanpa harus mengeluarkan sepersenpun uangnya! Alias rean ingin kapal pribadi gratis! Cih, gitu aja masa enggak tau sih.
"Thanks om, kalo gitu gue berang-"
"Siapa yang mengizinkanmu naik motor?!"ucap destian tiba-tiba kepada rean yang melihat kakak sulungnya itu dengan tatapan malas.
Apa-apaan kakak sulungnya ini? Tiba-tiba mengatakan hal aneh seperti itu. Suka-suka reanlah mau naik motor atau tidak? Lagipula itu juga motor miliknya, walaupun di beli dengan uang milik bapak deric yang terhormat.
Lihat! Bahkan deric saja tidak mencegahnya dan masih terlihat santay di kursinya.
"Gue sendiri! Ngapa emangnya?!"balas rean ngegas. Bodo amat sama sopan santun, kakak sulungnya itu memang pantas buat di kasarin. Mentang-mentang kakak sulung dan badannya lebih besar dari rean, terus rean takut gitu?! No way!!!
Mendengar balasan dari rean, destian dengan cepat melangkah mendekati adik bungsunya itu. Destian itu paling tidak suka di bantah! Apalagi di bantah sama orang yang lebih muda darinya seperti rean.
"Apa! Mau adu mekanik sama gue?! Ayoklah, gak takut gue sama lo!"ucap rean kepada destian yang sudah berdiri satu sangkah di depan rean. Melihat rean dengan tatapan setajam elangnya.
"Mana kunci motornya?!"tanya destian meminta kunci motor milik rean yang tentu saja tidak akan di berikan oleh pemuda itu.
Enak saja mau mengambil motor kesayangannya?! Belum juga dia mencoba motornya untuk pertama kalinya, eh malah mau di minta sama destian!
Sampai tetes darah terakhirnya, rean bersumpah tidak akan memberikan kunci dan motornya kepada destian! Ingat itu!
"Nggak!"tolak rean tanpa takut kepada destian yang semakin geram di buatnya.
"Berikan kuncinya sekarang atau kakak hukum kamu?!"ucap destian mencoba mengambil kunci motor milik rean dari tangan adik bungsunya itu.
Melihat tindakan kakak sulungnya, rean dengan kuat menggenggam kunci motornya di tangan kanannya.
"rean! Cepat berikan kunci motornya!"sergio yang melihat perkelahian rean dengan destian hanya diam saja. Di satu sisi ia tidak tega dengan rean yang sangat ingin menaiki motornya. Tapi di sisi yang lain sergio setuju dengan destian yang tidak memperbolehkan rean untuk menggunakan motor.
Selain itu, alasan sergio hanya diam saja dan tidak membantu memisahkan keduanya adalah karena sergio merasa senang melihat interaksi dari dua bersaudara itu.
Jarang sekali dan hampir tidak pernah destian mengganggu rean. Jangankan mengganggu, destian bahkan hampir tidak pernah berbicara dengan rean sama seperti deric; ayahnya.
"Gak mau!!!"
Buak!
Teriak rean dan menendang kaki kanan destian tepat di tulang keringnya dengan cukup keras! Membuat destian seketika terjatuh dengan memegangi kaki kanannya yang sakit akibat tendangan maut dari rean.
"Mampus! Makannya jadi orang itu jangan nyebelin!!!"ucap rean sebelum ia melangkah pergi meninggalkan destian yang masih kesakitan.
Mengambil kesempatan dari karma yang destian dapatkan dari mengganggu tuan muda kita yang pemberani untuk kabur!
Flashback off
Akibat kejadian itu, mood rean benar-benar hancur. Ia benar-benar membenci kakak sulungnya itu!
"Dasar setan alaska menyebalkan!"
🐾Tbc.
=========
Jangan lupa
Vote+comen+follow me🐣
=========
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Matre [TERBIT]
Ficção AdolescenteSEBAGIAN CHAPTER DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN! ________________________________ Transmigrasi jadi tokoh figuran yang diabaikan? Oke, siapa takut?! Selama bukan jadi gembel, gue sih gas aja. Apalagi jadi anak bungsu dari keluarga kaya raya...