1

2.1K 145 14
                                    

"ini kecil sekali"

"Iya.. makanya aku menamainya dunia kecil"

"Memangnya Joong tau dimana tempatnya?"

"Aku mencari di peta, tempat itu benar-benar ada.. aku akan pergi kesana saat dewasa nanti"

"Kenapa tidak pergi sekarang?"

"Aku butuh uang, Dunk mau ikut kesana kan?"

"Mau.."

"Tunggu aku dewasa, aku akan mengumpulkan uang yang banyak, kita akan pergi ke sana, akan ku tunjukkan dunia kecil kita"

Suara nafas lelaki itu terengah-engah, dia membuka matanya dengan pandangan sekitar yang cukup gelap. hanya remang-remang lampu tidur di atas nakas, peluh membasahi wajahnya. dia berusaha kembali memejamkan mata, bagaimana bisa mimpi yang sama berulang kali menyusup dalam tidurnya?
.
.
.
.
.

Sepanjang perjalanan dia akan menatap rerumputan di pinggir pijakan berbatu, matanya tak beralih sedetikpun. hanya fokus pada tanaman liar yang hampir menutupi seluruh tempat.

Cukup lama dia menghabiskan waktu berjalan kaki, hingga langkahnya terhenti di depan sebuah rumah kecil, pagar kayu pendek telah lapuk. rerumputan liar menyelinap masuk dalam pekarangan, pintu-pintu telah lepas sepenuhnya. atap-atap rumah sudah bertebar di sekitaran tak karuan, ditambah kayu-kayu bangunan tak lagi berdiri kokoh. rumah itu nyaris tak berbentuk.

Dunk menatap kanan-kiri, tak ada siapapun di sana, hanya dirinya yang berdiri sendirian di tengah banyaknya bangunan terbengkalai di pinggiran kota, jarak gunung dari tempat ini agak jauh namun pemandangan asri pegunungan akan terlihat sepanjang hari,

Disana tak ada lagi kehidupan, namun tak pernah absen dia akan datang setiap akhir tahun. mengunjungi daerah pemukiman telah lama kosong ditinggal oleh para pemiliknya, hanya bangunan-bangunan rubuh yang hampir menyatu dengan tanah.

Di prediksi 5 tahun kedepan, tempat ini mungkin akan rata sepenuhnya. tertimbun rumput liar dan beberapa pembersihan air hujan, lumut-lumut memenuhi tiap dinding rapuh. dapat di pastikan tempat ini akan sirna

Dunk tersenyum kecil, dia menggenggam bola dunia kecil berwarna coklat ditangannya "tempat ini mungkin bisa sirna, tapi kenangan tentang mu tak akan pernah bisa"

.
.
.
.
.
.
.

To be continued

My Joongdunk, tolong awet-awet yah kalian🥺

Our Little World [Joongdunk] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang