10. Impian

171 27 1
                                    

Happy Reading!





Flashback

Akhir Semester 2 kelas 10








Selesai UAS, siswa kelas 10 dihadapkan pada pemilihan jurusan. Ya, di KHS penjurusan dilakukan di kelas 11 tidak seperti sekolah lain yang sudah sejak awal masuk SMA.

Rencananya Nasya akan mengambil IPA karena dia nanti ingin kuliah kedokteran. Namun Nasya masih ragu untuk mengatakan pada keluarganya. Terlebih sang Papa sejak awal sudah mewanti-wanti agar ia mengambil IPS.

Setiap sarapan dan makan malam mereka selalu berkumpul untuk makan dan bercengkrama menceritakan berbagai hal. Kesibukan masing-masing tak membuat mereka melewatkan kebersamaan keluarga. Kedua orang tua yang saling menyayangi dan anak-anak yang tidak pernah kekurangan kasih sayang walau orang tua mereka sibuk bekerja. Keluarga yang sangat harmonis.

Hari ini seperti biasanya keluarga Atmadja selalu makan malam bersama. Sang Papa akan menanyai kegiatan mereka seharian juga menceritakan kegiatannya hari ini.

"Nasya gimana sekolahnya hari ini?" Tanya Papa.

"UAS udah selesai kemaren, jadi cuma jam kosong aja pa." Jawab Nasya.

"Oh iya kemaren abis UAS ya. Habis ini pemilihan jurusan buat kelas 11 kan?"

"Iya pa."

"Kamu jadinya ambil apa? IPS?" Tanya Revan.

Nasya diam. Sepertinya ini waktu yang tepat, Nasya bertekad mengatakan hal itu sekarang.

"Em pa, ma. Nasya juga mau sekalian ngomongin ini, Nasya mau ambil IPA aja." Kata Nasya.

"Loh kenapa? Papa kan bilang ambil IPS aja biar sama kaya kakakmu." Balas Papanya.

"Kenapa tiba-tiba berubah sayang?" Tanya Mama.

"Nggak tiba-tiba kok ma. Aku emang udah niat dari awal pengen ambil IPA biar bisa lanjut ke kedokteran."

"Kedokteran?!"

"Iya ma, gapapa kan?" Tanya Nasya penuh harap.

Mama Windy menoleh pada suaminya. Tampak rahang Papa Candra megeras.

"Nggak! Ambil IPS sesuai rencana awal." Tegas Papa.

"Tapi pa-"

TAK. Suara sendok diletakkan dengan keras.

"Papa masih ada kerjaan, kalian lanjutkan makan saja." Potong
Papa kemudian berlalu ke ruang kerja.

Nasya menoleh pada mamanya.

"Ma-"

"Papa pasti mau yang terbaik buat kamu sayang, turutin papa saja ya nak." Ujar sang mama lembut.

***

Meskipun sang papa belum mengizinkan, namun Nasya tetap mengisi IPA pada formulir penjurusan. Biarlah urusan nanti jika papanya marah. Lebih mudah meminta maaf daripada meminta izin.

"Princess!"

Nasya menoleh pada Cello yang berlari kearahnya lalu duduk di sampingnya. Jam kosong membuat Nasya hanya diam di kelas guna streaming MV NCT DREAM. Mereka sekelas, karena Cello yang meminta pada pihak sekolah.

"Darimana Lo?" Tanya Nasya.

"TU, aku minta biar kita sekelas lagi." Jawab Cello.

Nasya mengernyit. "Bukanya Lo ambil IPS?"

Cello mengangguk membenarkan.

"Kok minta sekelas sama gue?"

Giliran Cello yang bingung. "Lah Lo kan juga ambil IPS toh?"

Naladhipa || NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang