Menikah karna perjodohan menjadi kesialan bagi 2 remaja laki-laki yaitu, Mew & Gulf. Di usia mereka yang masih 18 tahun itu, keduanya terpaksa menikah setara. Dikarenakan permintaan terakhir dari ayah Gulf yang tengah sakit keras.
Akibat pernikahan...
Ketemu lagi sama noy disini Aku seneng deh masih aja ada yg nanyain cerita gabut ku yang jauh dari kata sempurna 😁
Jangan lupa sebelum itu kasih VOTE & KOMENT kalian ya biar aku nambah semangat terus untuk selalu update 🙏❤
Sekian :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸 E N J O Y.....R E A D I N G 🌸 . . . . . . . . . . . . . .
Bugh..
Handuk kecil berhasil terlempar lalu, mendarat sempurna mengenai kepala Mew yang tengah duduk di kursiu meja makan.
Setelah berhasil melempar handuk terebut, Gulf dengan wajah penuh emosi berjalan menghampiri Mew.
"Ini ulah lo kan?"tunjuk Gulf pada leher jenjangnya yang terdapat tanda merah keunguan.
Ah, tidak hanya dileher saja melainkan pada bagian dada pun terdapat tanda merah itu. Mew si pelaku hanya diam seraya pura-pura sibuk memainkan ponselnya sembari melanjutkan memakan roti selai yang sudah ia nikmati sejak tadi.
"Diam, berarti gue anggap iya."tandasnya.
Mew pun meletakan ponselnya. Dan beralih menatap Gulf yang kini memberi tatapan penuh kekesalan.
"Cuma cupang doang ini, nggak usah di perpanjang kali. Gue berangkat dulu ya, soalnya ada rapat OSIS."tepuk Mew pada bahu Gulf.
Namun baru selangkah, langkah Mew terhenti karna Gulf mencekal lengannya dengan kuat.
"Gue belum selesai ngomong ya pangsit kuah! Gue masih butuh penjelasan dari lo. Kenapa lo bisa cupang leher gue sama dada gue? Hah! Apa lo udah lupa sama peraturan yang udah kita buat sejak awal?"cerocos Gulf.
Ditengah kekesalannya. Sang pelaku yang tak lain Mew hanya terlihat bersidekap kedua tangan di depan dada.
"Gue nggak lupa, gue cuma memberi hukuman aja dengan cara itu."ujar Mew.
"Ma-maksud lo?"
"Maksud gue anggap aja itu hukuman buat lo. Siapa suruh lo malah bolos di jam pelajaran kemarin. Ditambah semalam lo udah nyusahin gue. Jadi, terima aja ya dengan lapang dada."tepuk Mew pada bahu Gulf.
"Udah sana cepet sarapan! Entar lo telat lagi berangkat ke sekolahnya."titahnya.
Mew pun segera beranjak pergi meninggalkan Gulf di ruang makan. Gulf terus mendelik dengan tatapan kekesalan, menatap langkah Mew yang semakin menjauh.
"Bodo amat! Gue nggak mau sekolah!"teriak Gulf nafasnya naik turun karna emosi.
Sedangkan Mew yang mendengar teriakan Gulf hanya bisa tersenyum puas. Dan terus melanjutkan langkahnya keluar dari rumah.
