Lanjut?
Gaskeun....
Jangan lupa VOTE & KOMENT 🌹
Sekian :
🌸 E N J O Y......R E A D I N G 🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."GULF! MEW!"
Teriak seseorang yang terkejut melihat adegan di depan matanya.
Sontak Gulf langsung mendorong tubuh Mew hingga Mew mundur beberapa langkah kebelakang. Mereka berdua dengan serempak menoleh ke sumber suara.
Tak jauh beberapa langkah dari posisi Mew dan Gulf, ternyata sudah berdiri Singto dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Mew terheran mengapa bisa Singto ada disini?
Apa sahabatnya itu tengah sakit. Dengan cepat Mew pun langsung berlari menghampiri Singto."Sing, lo kok ada disini?"
"Om gue sakit. Tante gue ada urusan mendadak di kantornya dan dia minta gue kesini."jawab Singto tatapanya begitu dingin.
"Gitu ya,..emmm soal kejadian yang lo liat barusan,..itu nggak seperti apa yang lo pikirkan."jelas Mew ia mendadak sulit harus menjelaskan apa pada sahabatnya ini.
Sedangkan Gulf masih terdiam sambil menatap kearah Mew dan Singto.
"Gue tahu kok. Lo sama Gulf pacaran kan?"
"Lo salah. Gu-gue,...gue sama Gulf nggak ada hubungan apa-apa."jawab Mew dengan gagapnya.
"Kalau pun lo sama dia pacaran itu nggak masalah. Tenang aja, gue bisa jaga rahasia ini. Selamat ya,.."Singto dengan senyuman hambarnya mengulurkan tangan kearah Mew.
"Sorry, gue tadi reflek kaget."lanjutnya.
Mew diam tak membalas uluram tangan dari Singto. Ia masih larut dalam kebingungan. Bingung harus menjawab dan menjelaskan dengan cara bagaimana pada sahabatnya.
"Yaudah gue harus cepat masuk nih. Soalnya Om gue nggak ada yang nemenin. Sampai ketemu lagi disekolah."tepuk Singto melenggang pergi melewati Mew.
Ketika berjalan melewati Gulf, raut wajah Singto berubah seketika menjadi datar. Hatinya sangat sakit mengetahui kenyataan bahwa Mew dan Gulf memang memiliki hubungan.
.
.Setelah langkah Singto mulai menjauh dan sudah terlihat memasuki gedung Rumah sakit. Gulf langsung menghampiri Mew. Ia ingin sekali memarahi lelaki itu saat ini.
"Semua gara-gara lo tahu nggak!"sentak Gulf.
"Harusnya lo nggak usah kesini. Liat kan sekarang, sahabat lo menganggap kita pacaran. Gimana kalau nanti pagi di sekolah dia sebarin tentang kita? Gue nggak mau ya itu terjadi!"
"Lo tenang aja, Singto nggak gitu orangnya. Dia bakal rahasiain apa yang udah terjadi antara kita dan apa yang udah dia lihat."ujar Mew.
"Yakin dia bisa di percaya?"tanya Gulf meragukan Singto.
"Gue yakin itu. Karena Singto bukan orang yang mudah membeberkan sebuah rahasia gitu aja ke orang lain."tutur Mew.
"Baguslah kalau dia bisa jaga rahasia. Tapi, awas aja kalau yang terjadi malah sebaliknya. Gue bakal salahin lo dan kita cerai secepatnya!"ancam Gulf.
"Aman kok. Yuk kita pulang, siniin kunci motor lo."pinta Mew.
"Buat apa? Kita pulang masing-maing ya."balas Gulf ketus.
"Gue nggak bawa mobil. Dari rumah gue buru-buru langsung cari lo jalan kaki kek orang gila tanpa pake alas kaki. Untung aja pas mau kesini gue nemu uang di kantong celana jadi gue putusin buat taxi tadi."jelas Mew.
Gulf pun melihat kearah bawah. Dan benar saja, Mew tidak memakai alas kaki. Sekawatir itukah Mew terhadap dirinya?
"Yaudah nih. Lo yang bawa motornya."kata Gulf memberikan juga kunci motor miliknya pada Mew.
Mew pun menerima kunci itu dan langsung berlari menuju parkiran motor. Setelah itu mereka berdua pun pulang ke rumah.
Namun siapa sangka, dari balik body motor ada satu orang lagi yang menyaksikan semuanya. Lebih tepatnya menyaksikan obrolan Mew dan Gulf setelah kepergian Singto.
"Ja-jadi mereka pacaran atau udah nikah sih? Bingung deh gue."gumam Gun mengaruk kepalanya yang tak terasa gatal.
Sebenarnya beberapa saat yang lalu, Gun yabg sudah sampai hendak turun dari mobilnya. Namun langkahnya terhenti dan memilih untuk diam-diam turun dari mobilnya tanpa menimbulkan suara.
Gun sengaja memilih mengintip karna ia melihat Gulf sedang bersama Mew.
.
.
.
.
.
.Sesampainya Mew dan Gulf di rumah. Mew langsung memutuskan untuk pergi mandi sedangkan Gulf yang mendadak merasa pusing dan memilih untuk tidur kembali. Tidak hanya itu sakit di kakinya kembali terasa. Dan tanpa Gulf sadari perban yang membalut kakinya sudah terdapat bercak merah.
Selesai mandi dan memakai seragam sekolahnya, Mew pun tidak langsung pergi ke kamar atas. Ia memutuskan membuat sarapan terlebih dahulu.
Sudah sekitar 30 menit. Sarapan pagi pun sudah jadi. Akhirnya Mew pergi ke kamar atas untuk membangunkan Gulf yang belum juga turun kebawah.
"Gulf,..bangun, Gulf...nih anak malah tidur lagi. Buruan bangun woi! Pokoknya hari ini gue nggak mau tahu ya lo harus sekolah."
Mew mencoba menepuk-nepuk badan Gulf namun tidak ada respon sedikit pun. Kepanikan mulai Mew rasakan lagi.
Akhirnya Mew pun membalikkan tubuh Gulf yang berbaring dalam posisi menyamping menjafi terlentang.
"Enghh...hhh..."lenguh Gulf.
Terlihat lelaki itu sudah berkeringat banyak sekali dari kedua pelipisnya ditambah deru nafas Gulf yang terdengar berat.
"Gulf, lo kenapa?"tanya Mew segera duduk di tepi kasur.
Tetap saja Gulf tak merespon sedikit pun. Matanya masih terpejam.
Mew yang sudah panik langsung saja menyentuh kening Gulf dengan punggung tangannya.
"Astaga, panas banget. Lo demam, Gulf."pekik Mew. Saat berhasil mengecek suhu Gukf yang terasa panas.
"Mew,...pusing...nghhh...hh.."lirih Gulf dengan mata yang setengah terbuka.
"Tahan ya, aku cari obat dulu kebawah."
Mew segera berlari keluar kamar. Lalu pergi ke lantai satu untuk mencari kotak P3K berharap Mew menemukan obat penurun panas serta pusing untuk Gulf minum.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TO BE CONTINUED...
segitu aja double upnya 😁
Maaf blm bisa panjang2 karna aku baru lagi menyesuaikan moodku yang mulai membaik iniMungkin untuk part2 yang akan datang akan ada cast baru dan juga permasalahan lainnya 😂 tapi tenang aja kok cerita ini tidak akan berakhir sama seperti MARRIAGE SUCKS 1 ✌
Hanya saja masalah dan siksaan di cerita ini akan lebih banyak 😂 biar sedap untuk kalian nikmati
Kita buat Gc yuk mau nggak?
Author hanya menawarkan 😁 siapa tahu kalian pada mau wkwkwk...Udah ah ngebacrot nya 😂
See you guys 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE SUCKS 2 (MPREG)
FanficMenikah karna perjodohan menjadi kesialan bagi 2 remaja laki-laki yaitu, Mew & Gulf. Di usia mereka yang masih 18 tahun itu, keduanya terpaksa menikah setara. Dikarenakan permintaan terakhir dari ayah Gulf yang tengah sakit keras. Akibat pernikahan...