Bertemu

15 4 1
                                    

Desya menatap kedua pria itu dengan bingung. 'Itu abangnya si Rindi? Tapi kenapa gak peduli ya sama adeknya sendiri. Padahal adeknya di pukul orang. ' pikir Desya.

"Astagfirullah, kalian kepada di sini? " ucap pak Joib yang datang tidak lama setelah Renzo dan Acap. "Ayo semua, ikut saya ke ruang BK sekarang! "

Rindi yang semboyongan di bantu kedua temannya untuk berdiri dan berjalan menuju ruang BK.

'Padahal gue cuma nampar Rindi beberapa doang, tapi kenapa malah dia yang keliatan paling parah.' ucap Desya dalam hati.

Mereka bertempat di tambah pak Joib pergi keruang BK, saat sampai di depan gerbang taman.

TING DONG TING DONG
(Suara bel jam istirahat berakhir)

Istirahat selesai, semua murit masuk ke kelas mereka masing-masing. Namun Desya dan tiga orang anak lainnya malah masuk BK. Butuh waktu agak lama untuk sampai ke BK dari taman belakang sekolah.

Saat berjalan menuju ruang BK, Desya hanya menunduk. Sesaat kemudian, ia menegakakan kepalanya dan memutar matanya kesana kemari.

Saat itulah, ia melihat sekelompok anak yang sedang merokok di belakang kelas 10b. Muncullah pertanyaan di otak Desya mengenai anak anak itu.

*       *       *

Khaifan, Zetha, Kerta dan Yali berencana bolos dari sekolah. Setelah jam istirahat berakhir mereka menyuruh seorang anak kelas 10 membawa tas milik mereka, dan membawanya ke belakang kelas 10b (Tempat mereka berada).

Mereka menunggu adik kelasnya sambil menghirup sepuntung rokok. Saat sedang asik merokok sambil bergurau ria, Yali tidak sengaja melihat Rindi.

"Wois, itu bukanya Rindi. Adiknya si Renzo, anggota junior kita. Ngapain lagi dia? "

"Mana? Beta tarliat."
"Itu di belakang pak Toip. "
"Oh, iku. Pasuryene memar. "
"Siapa yang ngeroyok dia? Eh,tunggu. Di belakang mereka ada cewek, dia gak lecet dikitpun. Apa mungkin dia yang mukulin bocah sok itu?"

"Widih, beta suka galo si nona psikopat kane mampus. Hahahaha." ucap Zetha, yang memancing gelak tawa teman temannya.

Khaifan melihat ke arah wanita di belakang Rindi itu, namun wanita itu terlihat sedang melihat kearahnya. Sejenak pandangan mereka saling bertemu, Ifan yang menyadarinya langsung memalingkan pandangannya. Namun gadis itu tetap melihat sekelompok pria itu.

Gadis itu berjalan menghampiri pak Joip, ia berbicara sambil menunjuk ke arah kelas 10b itu.

"Weis, mampus. Keknya dia ngadain kita ke pak Toip deh."

"Beneran, wih bangsat tuh cewek. " jawab Kerta, kali ini tampa bahasa jawanya.

"Keknya gak tuh, kalian berdua souzon amat. Buktinya pak Toip gak datang kesini, malah langsung pergi aja." ucap Ifan, bela belain.

"Beta juga rasa gitu. "

Akhirnya gelombang pak Joib tadi pergi. Saat itulah, barang yang mereka tunggu akhirnya sampai.

"Maaf Ketu, saya telat bawa tas ini. Tasnya banyak dan berat. "

Brakk

Mereka membuka tas mereka masing-masing dan menjatuhkan seluruh isinya. Isinya adalah celurit, kapak, belati, dan benda berbahaya lainnya.

"Kumpulkan semua anggota geng SMA Pancan Tunggal. Sekarang SMA Cakar Elang akan musnah, kita buktikan. SMA Pantula akan menegaskan sekali lagi pada mereka, bahwa kita akan menghabisi siapapun yang berani menyakiti anggota kita. " ucap Khaifan dengan serius.

"Ketua? " tanya Zetha

"Hmm, dia ga ikut untuk kali ini. " jawab Kerta

Cinta Yang Tersulit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang