𝖵𝗈𝗅. 𝖨; The girl's new hat.

16 5 0
                                    

Note.
Tidak diperbolehkan adanya plagiarisme di wilayah ku. Vote & komen jika kamu merasa puas dengan cerita ini, sampaikan krisar dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung. Terimakasih & selamat membaca~

✧✧✧

Chapter I.
‘Topi baru gadis itu.’

Minggu, hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Entah dari kalangan orang yang mapan, maupun yang masih bersekolah. Menurut mereka, Minggu adalah hari yang pas untuk berlibur dari kegiatan sibuknya mereka. Termasuk gadis ini, dia penyuka hari libur.

"Hoammhh.. selamat pagiii~" Selena, gadis itu— masih sibuk dengan mata terpejam nya. Padahal tadi ia sudah mematikan alarmnya.

Selepas dari pesta kelulusannya kemarin, Selena mengundang orang terdekatnya untuk ikut berpesta.

"Eh, Selena? Inget bangun ternyata. Kirain enggak." Selena melirik wanita yang menjadi ibunya ini dengan tatapan sedikit menyipit.

"Ibu!"

"Hehehehe, bercanda. Selamat pagi putri cantiknya ibu. Ayo sarapan." Lalu, ibunya memberikan ciuman di kedua pipi anaknya secara bergantian. "Sudah~" kata ibunya, menggandeng Selena untuk di giring ke ruang makan.

"Ibu, apa ayah pulang kemarin? Di pesta kelulusan ku, dia tidak kelihatan sama sekali. Apa ayah lupa?" Tanya Selena sedikit penasaran.

"Ayah mu tak lupa, justru kau yang mabuk."

"Aku? Mabuk? Pfftt- mana mungkin, bu?" Berusaha dengan susah payah untuk menahan tawanya. Tapi, ibunya justru menatapnya garang.

Ibunya memberikan tisu, dan mengelap sisa makanan yang ada di bibir Selena. "Ibu tidak berbohong, nak. Ibu mengatakan yang sebenarnya."

Pasti bohong, kan?

Perlu kalian ketahui, Selena adalah putri semata wayangnya mereka. Wajarlah jika Selena paling dimanja di rumah ini kan? Terutama sang ibu, ia sangat amat menyayangi anaknya ini.

Selena merapihkan bekas makanannya ke dapur. "Kenapa ibu bisa bilang aku mabuk?" Tanyanya.

"Karena—"

"Karena apa, bu? Karena aku memeluk Noel?" Desak Selena. Ia berhak tau, kan?

Ibunya malah menggeleng. "Tidak."

"Karena kau seperti orang yang tidak waras. Mengapa kau dengan lancangnya masuk ke ruangan bawahan mu?" Pertama kali, ibunya menatap Selena penuh amarah.

"A—apa..? Aku? Memangnya salah?"

"Ya. Dan itu membuat reputasi keluarga ini tercoreng." Selena membelalakkan matanya. Selama ini, ia dimanja karena ingin mempertahankan reputasinya?

"Seharusnya kau duduk manis di pesta itu. Untung saja para pelayan sigap untuk menenangkan mu."

"Ibu! Apa yang terjadi setelah itu? Aku yakin, aku tidak membuat keribut—"

Dengan cepat ibunya memotong. "Tidak membuat keributan apanya?"

"Ini, ambilah." Darimana ibunya mendapatkan topi itu? Padahal dia sudah menyembunyikan nya? Dia jadi heran sendiri. Apa ibunya sudah memata-matai dirinya? "Jangan tanya ibu mu dapat darimana."

Nah kan..

"Tidak, bu. Kenapa sih ibu selalu curiga?" Selena membuang wajahnya.

Tiba-tiba saja ibunya memeluk Selena erat tanpa alasan. "Sebenarnya ibu sangat sayang padamu. Tapi kalau boleh jujur, ibumu juga sayang reputasi serta uang uang yang menggiurkan." Yah.. pupus sudah harapan Selena untuk berharap ibunya benar-benar sayang padanya.

#𝖲𝖤𝖫𝖤𝖭𝖮𝖤; "𝖩𝗎𝗅𝗒, 𝖨 𝗍𝗋𝗎𝗌𝗍 𝗒𝗈𝗎!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang