𝖵𝗈𝗅. 𝖨𝖷; Cinta lama bersemi kembali?

5 3 0
                                    

Note.
Tidak diperbolehkan adanya plagiarisme di wilayah ku. Vote & komen jika kamu merasa puas dengan cerita ini, sampaikan krisar dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung. Terimakasih & selamat membaca~

✧✧✧

Chapter IX.
'Cinta lama bersemi kembali?'

Setelah hari liburnya selesai, Selena kembali melanjutkan pekerjaannya di sini. Ia sibuk berkutat dengan berkas-berkas nya yang belum selesai. Entah siapa yang mengajari, Selena sudah paham dengan pekerjaan ini dan- mulai merasa nyaman.

"Waktunya aku memberikan ini kepada Mrs. Cathy. Dia pasti sudah menunggunya." Selena mendorong bangku hanya beberapa senti, lalu keluar dari mejanya.

Saat ia membuka pintu ruangan Mrs. Cathy- pastinya dengan izin dari beliau, dia menemukan Noelson yang sedang melayani Mrs. Cathy dengan membawa kopi.

"Ekhem." Dehem Selena setengah pelan.

"Selamat pagi, Nona Selena. Kau ingin memberikan itu, ya? Sini aku wakilkan-"

"Tidak usah. Bukan tugas mu, kan?" Mendengar penolakan Selena, sedikit membuatnya sedih.

Mrs. Cathy menerima berkas yang tadi diberikan oleh Selena, kemudian menyerahkan kepada Noelson agar terperinci saat sudah di print nantinya. "Tolong minta dengan pak Andi untuk di seleksi, dan jangan lupa tuk print semuanya. Ini uang untuk modalnya."

Noelson mengangguk paham. Lalu, menerima berkasnya dan pergi sesuai perintah dari Mrs. Cathy. Sementara dia dan Mrs. Cathy terhenyak dalam kesunyian. "Hmm, kau tidak ingin kembali ke ruangan mu, heh?" Mengusirnya dengan halus.

"Apa berkasnya akan lama, Mrs? Saya ingin menunggu jika hanya sebentar."

Bohong. Selena hanya ingin berlama-lama disini. Takut ada Morgan datang berkunjung seenaknya, mengganggu dirinya yang fokus bekerja.

"1 jam paling lamanya. Ya sudah, duduk di sana saja."

Akhirnya Selena menjatuhkan bokongnya di sofa empuk itu. Menit demi menit, jam pun berlalu dengan cepat. Ia sangat suntuk menunggu kedatangan Noelson. Mrs. Cathy tersenyum kecil, "hei Nona. Lebih baik kau ke ruangan ku sana. Kalau disini sangat dingin, kau bisa kedinginan."

"Tidak. Itu- tidak sopan, Mrs." Selena menggeleng. Lebih baik dia kedinginan, daripada harus masuk.

Cklek.

"Permisi Mrs. Ini berkasnya sudah siap sesuai anda inginkan. Apa saya bisa- loh? Nona Selena disini?"

Selena tidak sadar siapa yang berbicara. Ia menduga itu adalah satpam disini. "... Baik, kalau begitu saya permisi. Dan untuk nona Selena- hei hei, bangun." Dilihatnya ia sedang memejamkan matanya sambil memeluk kedua lututnya.

"Hmm.. tunggu nanti, ayah.. Selena sedang- rrhhh~"

Noelson terkekeh ringan karena melihat tingkah laku Selena yang absurd itu. Dia memberi kode Mrs. Cathy agar tidak membangunkan Selena sebelum ia angkat. Dengan pelan-pelan ia menggendong Selena- membawa ke luar ruangan itu, lebih tepatnya ruang istirahat para karyawan.

Noelson sangat senang karena menatap pujaan hatinya. Ia merasa seperti Dejavu. Andai saja Morgan tidak hadir ke dalam kehidupan mereka berdua, pasti sudah senang bukan main, kan? Noelson mengelus rambutnya dengan senyum yang tak pudar dari bibirnya.

Risih karena tindakan Noelson yang membangunkan dirinya, ia mengedipkan matanya pelan- menyambut cahaya yang menyilaukan retinanya. "Ughh- ini dimana deh? Kenapa aku bisa disini?" Mengucek matanya.

Noelson yang melihatnya langsung menghentikan pergerakan nya. Ia khawatir akan mata Selena.

"No. Aku gak mau mata kamu merah, Selena." Noelson tersenyum lembut, syarat akan instruksi untuknya. Dia hanya mengangguk paham. "Apa ini sudah masuk jam istirahat?" Tanyanya.

"Hmmm.. belum sih. Kamu mau melanjutkan tidur? Biar aku bangunkan. Oh ya, aku harus izin dulu ke Mr. Adam dan Mrs. Kalila. Kau tak ingin membuat mereka cemas, kan?" Selena hanya menggeleng. Malah melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda. Tapi-

Ia kembali membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan tajam.

"Noelson? Kau kah itu? ARRGGHH- huft!" Mulut Selena di tutup dengan tangannya Noelson.

Noelson menggeleng pelan. "Jangan berteriak. Kau mau divisi lain curiga pada kita, hm? Aku tidak akan berbuat lebih jauh darimu. Aku hanya ingin menjagamu, serius."

"Benarkah?" Selena menyipitkan matanya.

"Sungguh, Selena. Kau bisa menelpon Meilusha atau Morgan kesayangan mu itu." Noelson yakin bahwa Selena tidak akan berani melakukan itu.

"Oke,"

Tunggu, di iyain? HAH? SERIUS? Noelson melotot tak percaya. Semudah itu? Detik selanjutnya ia melihat tangannya meminta sesuatu- ponselnya. "Jaminan? Diperlukan bukti apakah ucapan mu ini benar atau hanya rencana mu agar bisa berduaan denganku?"

Noelson menghela nafasnya. Ia saja belum bisa melupakan mantannya, masa dirinya- Selena, sudah tak bisa percaya lagi pada Noelson?

"Aku jamin kejujuran ku."

"Aku hanya perlu bukti."

Mereka berdua menatap sengit. Ini bukan momen yang di harapkan Noelson! Semata-mata dia melakukan ini karena dirinya merindukan momen bersama Selena-nya.

Noelson menyerahkan ponselnya dengan sukarela.

"Nah, gitu dong. Aku telepon Morgan, ya?" Sumpah? Selena ini mau nya apa sih? Diselamatkan oleh Noel, malah memilih balik bersama si red flag itu? Lawak.

"Halo?" Telepon sudah tersambung. Dan yang tadi itu, suara Morgan.

"Morgan! Aku merindukan mu- hei! Sini kemari kan ponsel itu! Aku membutuhkan itu untuk berbincang. Tidak ada hak lagi."

"Ini ponselku, bukan ponselmu. Paham?"

Cupp!

Noelson mencuri kecupan ringan dari bibir lembut yang telah ia rindukan dari beberapa waktu ini. Dia termasuk orang yang beruntung karena bisa mencium Selena ini. "Kau ini! Kenapa selalu saja ikut campur? Memangnya aku pernah mengganggu kalian? Bukannya lo juga ada pacar, ya?"

"Itu dulu. Bukan sekarang, Selena.." Noelson tersenyum tipis.

"Huh. Aku paling tidak suka caramu itu! Aku—"

Tring!

"Pemberitahuan, atas nama Selena, silahkan menghadap Mrs. Cathy segera." Suara speaker mengalihkan atensinya dari Noelson. Dia berdiri, bersiap-siap untuk ke sumber suara.

Melihat gerak-gerik Selena, Noelson jadi ikut panik. "Aku temani, ya?" Dia memegang lengan Selena. Tidak ada pilihan lain untuk menolak, kan?

Noelson membuntuti Selena seperti mengikuti induk para ayam. Tapi sesampainya di sana..

"Wah, apa ini? Cinta lama bersemi kembali, ya? Keren deh kalian."

Deg.

Bersambung...

13 April, 2023.

#𝖲𝖤𝖫𝖤𝖭𝖮𝖤; "𝖩𝗎𝗅𝗒, 𝖨 𝗍𝗋𝗎𝗌𝗍 𝗒𝗈𝗎!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang