||Hinata Shouyou-harem||

prolog [1]

disuatu pagi yang cerah nampak nya terdapat seorang lelaki manis yang bernama Hinata Shoyo, lelaki yang terkenal memiliki paras cantik dan juga memiliki sifat yang lembut yang membuat banyak orang menyukai lelaki berambut jingga tersebut.

pada pagi ini Hinata seharusnya berangkat ke sekolah barunya, namun ia agak kesiangan yang membuat dirinya telat untuk berangkat

"KENAPAA TIDAK ADAA YANG MEMBANGUNKAN KU?!" teriak Hinata saat menyadari bahwa sekarang sudah jam setengah 8

Hinata pun mulai mengganti pakaian milik nya lalu bergegas untuk berangkat ke sekolah, tidak lupa ia memakan sarapan yang dibuat oleh sang ibu

setelah memakan sarapan yang dibuat oleh ibu nya Hinata bergegas keluar rumah dan mengambil sepeda nya untuk segera  berangkat kesekolah

><><

"untung saja gerbang nya belum ditutup!" ucap Hinata dengan nafas nya yang Ter engah engah

ia mulai menginjak kan kaki nya kedalam bangunan sekolah tersebut sambil melihat kesekitar, terlihat bahwa setiap siswa sudah masuk kedalam kelas masing masing

"aku bingung...ruang guru ada dimana.."

Hinata yang kini kebingungan mulai melihat kearah sekeliling, tanpa ia sadari ada seseorang yang memegang bahu nya yang membuat ia sedikit kaget

"anu.. kamu mencari apa ya?" tanya perempuan yang berada dibelakang Rin

"eumm ruang guru ada dimana ya..?" tanya Hinata sambil meraba raba lehernya

"ruang guru? baiklah ayo ikuti aku" ucap sang gadis lalu mulai berjalan diikut oleh Hinata dibelakang nya

terlihat terdapat ruangan yang pintu nya sedikit terbuka, dan terdengar samar samar suara orang orang yang mungkin sudah berumur

"kau lihat ruangan yang pintu nya sedikit terbuka itu? itu ruang guru, masuk lah" ucap sang gadis sambil menunjuk kearah ruangan

"kalau begitu terimakasih" ucap Hinata sambil menunduk kan badan nya sedikit

gadis tersebut pun terkekeh sedikit lalu memperkenal kan dirinya

"ngomong ngomong nama ku yachi, salam kenal ya" ucap yachi sambil tersenyum

"Hinata.. Shoyo" balas Hinata

setelah itu yachi pergi meninggalkan Hinata, Hinata pun mulai masuk kedalam ruang guru tersebut untuk menanyakan arah kelas

"permisi?" ucap Hinata dengan sopan

"eh kau.. Shoyo ya?" ucap seorang guru sambil berdiri dari tempat duduk nya
hinatalun hanya mengangguk angguk menjawab pertanyaan sang guru

"baiklah, ayo saya tunjukan kelas mu."

[Class 1-5]

Guru tersebut masuk kedalam kelas yang diikuti oleh Hinata dibelakang, para murid terlihat bingung asalnya mereka tidak pernah melihat lelaki berambut orange tersebut

tetapi murid murid tersebut lebih terkesan disaat melihat wajah sang lelaki berambut orange itu, wajah nya terlihat bersinar dan cantik.

"uhm..anoo selamat pagi semuanya aku Hinata Shoyo murid baru disekolah ini, semoga kita bisa berteman dengan baik ya!" ucap Hinata sambil tersenyum sedikit.

"Baik, apakah ada yang ingin ditanyakan?" tanya sang guru

seorang gadis mengangkat tangan nya dan mulai berbicara menanyakan suatu hal kepada Hinata

"apakah kamu sudah memiliki pacar, sho?" ucap sang gadis yang membuat seisi kelas kaget mendengar pertanyaan tersebut

Hinata mendesah sedikit lalu menjawab dengan pelan "tidak" ucapnya

murid murid yang berada dikelas tersenyum sedikit merasa lega, brarti mreka masih mempunyai kesempatan!

"baik hinata, duduklah ditempat yang kosong disebelah lelaki berambut hitam itu" ucap sang guru yang dijawab dengan anggukan oleh Hinata

Hinata mulai duduk disamping lelaki tersebut sambil menatap lelaki yang tertidur disamping nya.

ia mulai menoel Noel tangan lelaki tersebut yang membuat sang kelaki kaget dan terbangun dari alam mimpi

"ugh.. apa yang kau lakukan?" eluh sang lelaki yang terbngun

"tidak boleh tidur ditengah pelajaran." ucap Hinata sedikit berbisik

lelaki tersebut hanya sendikit mendesik lalu mulai melihat kearah papan tulis dengan malas

"nama mu siapa?" tanya Hinata

"Kageyama tobio." jawab lelaki tersebut dengan tatapan kosong nya

"aku Hinata Shoyo, salam kenal ya.." ucap Hinata sambil sedikit tersenyum

kageyama yang melihat senyuman manis tersebut merasa sedikit tersipu, pipi nya mulai memerah sedikit tetapi ia mencoba untuk menutupi pipinya yang merah.

to be continue.