13

2K 138 1
                                    

Hari ini adalah hari weekend dan jaemin menghabiskan waktu dengan keluarga kecilnya. Bukankah dia bisa mengatakan seperti itu? Tentu saja apapun bisa dikatakan oleh na jaemin dan tak akan ada yang berani membantahnya sama sekali.

Sekarang jaemin tengah menemani Hua dan alin bermain di ruangan bermain sedangkan renjun tengah berada di dapur dengan bibi Kwon untuk membuat kue karena kedua anak mereka meminta hal itu pada renjun.

"Papa?" Jaemin lantas melihat kedua anak kembar beda jenis kelamin itu.

"Kenapa prince dan princess papa?"

"Kami mau adek." Ucap keduanya membuat jaemin kaget karena perkataan anaknya itu.

"Kata mommy Haechan, kami harus minta pada papa, karena kalau minta pada Mama tidak bisa, mommy Haechan bilang mama hanya bisa menerima adek dalam perut." Ucap alin dengan sangat polos dan jamein benar-benar tak habis pikir dengan calon istri dari sahabatnya itu. Kenapa dia harus meracuni otak anaknya.

"Memangnya bagaimana cara membuat adek bisa ada di perut Mama pa?" Ucap Hua sangat penasaran. Jaemin benar-benar bingung akan menjawab bagaimana perkataan anak-anaknya itu.

Ceklek

"Cakenya sudah siap sayang " Ucap renjun tersenyum lalu meletakkan di meja yang ada diruangan bermain itu lalu mendekat.

"Kenapa?" Bingung renjun karena jaemin melihatnya.

"Mama? Bagaimana caranya ada adek didalam perut Mama? Kata mommy Haechan papa pasti tau jawabannya tapi papa tak menjawab, berarti papa tak tau, apa Mama tau?" Ucap Hua. Renjun benar-benar sangat kaget karena perkataan Hua, dia benar-benar merutuki sahabatnya yang telah mencuci otak polos anak-anaknya itu.

"Dasar Lee Haechan. Lihat saja aku akan menghajarmu besok di sekolah." Batin renjun.

"Apa Mama tidak tau jawabannya?" Ucap alin menatap renjun lalu renjunpun tersenyum dan diapun duduk di dekat jaemin dan sih kembar.

"Adek bayi itu bisa ada di perut Mama karena Tuhan yang berkehendak. Jika Hua dan alin bersikap baik pada semua orang, Tuhan akan mengabulkan keinginan Hua dan alin."

"Kalau begitu kami akan berlaku baik."

"Oke. Itu baru anak mama dan papa." Ucap renjun tersenyum dan jaemin juga ikut tersenyum.

"Memangnya anak papa ingin minta apa?"

"Adek, Hua dan alin akan berbuat baik dan menjadi anak yang baik agar bisa dikabulkan untuk memiliki adek." Ucap keduanya. Membuat jaemin tersenyum sedangkan renjun hanya diam.

"Bagaimana mungkin itu bisa terkabul. Aku mungkin akan tersingkir dan membawa kalian saat jaemin Hyung sudah punya pilihan hatinya " batin renjun.

Jaemin menyadari renjun yang terdiam sedangkan kedua anaknya sudah asyik memakan cake, diapun menggenggam tangan renjun hingga renjun menatapnya.

"Ada apa baby?"

"Bukan apapun dad, aku hanya ada tugas yang harus di selesaikan. Dan itu tugas kelompok dengan Haechan. Bisakah aku meminta izin bertemu dengan Haechan? Dan meminta tolong pada Daddy untuk menjaga Hua dan alin?"

"Tentu saja sayang. Aku sudah menghubungi Mark, dia akan sampai 15 menit lagi."

"Makasih Daddy, aku siap-siap dulu." Ucap renjun lalu keluar dari ruangan bermain itu, dan jaemin yang menatap kepergian renjun.

"Apa yang mengganggu pikiranmu renjun?" Batin jaemin.


















At. Mansion Lee.

Renjun menekan bell pintu dan pintu itupun dibukakan oleh salah satu maid.

"Silahkan nyonya Na. Nyonya Lee sudah menunggu di halaman belakang." Ucap maid lalu diapun mengarahkan renjun menuju taman belakang mansion Lee itu.

Di taman belakang.

Haechan hanya menatap sahabatnya itu, karena dia sudah mendapatkan telpon sebelum nya, bahkan dia juga terpaksa betbohong soal tugas itu pada jeno untng saja jeno percaya dan membiarkan mereka berdua sedangkan sih dominan itu berada di ruang kerjanya.

"Ceritakan padaku, ada apa?"

"Aku hanya memikirkan Hua dan alin."

"Sekarang apa lagi?"

"Hua dan alin, mendadak dia meminta adek dan itu karrna perkataanmu "

"Kalau kau akan marah, maka marah saja." Ucap Haechan.

"Bukan, aku memang awalnya berbuat menghajarmu tapi tak jadi, karena aku memikirkan hal lain."

"Apa?"

"Bagaimana mungkin keinginan itu akan tercapai, aku juga tak akan mungkin selamanya berada di samping jaemin Hyung, saat dia telah menemukan tambatan hatinya, aku harus pergi dengan anak-anak. Aku tak mau mereka kecewa Chan."

"Kenapq kau cepat sekali berpikiran negatif, bagaimana kalau kau dan jaemin Hyung berjodoh? Kan tak ada yang tau soal itu ren."

"Aku tak berani berharap Haechan. Karena takdirmu mungkin memang begitu, aku belum tentu. Aku akan mencoba memberikan pengertian pada mereka Chan. Karena itu semua tak mungkin akan terjadi. Hidup tak seindah khayalan Chan." Ucap renjun dan Haechan hanya bisa mengelus bahu sang sahabat karena dia tak berhak ikut campur dengan urusan pribadi renjun sama sekali.















Sementara di tempat berbeda, beomgyu bertemu kembali dengan soobin di suatu cafe.

"Ada apa lagi?"

"Aku hanya ingin tau siapa tunangan jaemin Hyung, kau pasti tau Hyung."

"Hentikan ini Choi beomgyu. Tak bisakah kau melihat perasaanku?!"

"Tidak, karena aku tak akan bisa melepaskan jaemin Hyung. Qku hanya mau dengannya. Sekarang katakan padaku Hyung, siapa tunangan Na Jaemin."

"Huang Renjun. Dia adalaj mahasiswa semester akhir di Neo university, fakultas kedokteran." Ucap soobin datar.

"Baiklah, makasih atas infonya. Bayaranmu besok malam, kau akan kubuat puas Hyung." Ucap beomgyu lalu diapun pergi begitu saja sedanfkan soobin menghela nafas beratnya.

"Ntah sampai kapan aku akan kau anggap sebagai teman sex mu beomgyu. Aku merasa bersalah sekarang pada jaemin." Monolog soobin.
































∆∆∆

Sugar Baby (jaemren/renmin)🔞END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang