17

1.7K 157 1
                                    

Jaemin kembali dan diapun melihat renjun yang tengah menemani Hua juga alin di ruang tengah menonton film kartun laku jaeminpun duduk disebelah renjun dan memeluknya.

"Hyung?" Jaemin tak menjawab dan hanya memeluk renjun semakin erat. Hua dan alin menatap bingung jaemin.

"Papa capek?" Ucap Hua karena kata jaemin jika dia mrmrluk renjun berarti dia sedang lelah.

"Hmm." Ucap jaemin yang masih jelas terdengar di telinga ketiganya.

"Alin ayo kita main dikamar dengan Jung woo dan taro." Ucap Hua lalu berdiri dan menggandeng adiknya itu.

"Daddy kenapa?" Ucap renjun membalas pelukan jaemin.

"Aku hanya lelah. Bagaimana keadaanmu?" Ucap jaemin melonggarkan pelukannya untuk menatap wajah renjun.

"Aku sudah jauh lebih baik Daddy." Ucap renjun tersenyum..

"Baguslah."

"Hyung ingin makan sesuatu?"

"Tidak, Hyung hanya ingin seperti ini. Mendadak Hyung sangat merindukanmu." Ucap jaemin dan renjun hanya diam saja sembari berharap dia tak mendapatkan rasa mual yang bisa membuat jaemin curiga padanya.






















Hari sudah menunjukkan pukul 01:00kst. Mendadak renjun bangun dari tidurnya karena merasa lapar dan sangat ingin makan sesuatu yang dimasak oleh jaemin, hanya jaemin. Katakanlah kalau sekarang dia sedang mengidam. Renjun sangat ragu untuk membangunkan jaemin, tapi saat ini dia benar-benar sangat menginginkannya. Hingga dia tak punya pilihan lain sama sekali.

"Daddy?" Ucap renjun sembari menggoyangkan lengan jaemin. Jaemin terusik dalam tidurnya lalu diapun membuka matanya secara perlahan dan melihat renjun yang bangun dan melihat jam

"Kenapa baby? Ini masih sangat malam " Ucap jaemin.

"Daddy, baby ingin makan bimbimbab buatan Daddy." Jaemin lantas duduk dan menatap bingung renjun.

"Jam segini?"

"Hmm, baby sangat ingin." Ucap renjun dengan puppy eyesnya andalannya.

"Kenapa saat makan malam kau malah tak mau makan?" Ucap jaemin mengelus kepala renjun.

"Karena tak berselera." Ucap renjun.

"Baiklah, Daddy buatkan. Tunggu disini oke?"

"Gak mau. Injunie mau ikut." Ucap renjun dengan sangat lucu. Jaemin tersenyum lalu diapun turun dari tempat tidur dan mengulurkan tangannya tapi renjun malah merentangkan tangannya.

"Gendong~" manja renjun membuat jaemin sedikit kaget tapi tetap menggendong babynya itu lalu menuju dapur.

Di dapur.

Jaemin meletakkan renjun di tempat duduk lalu diapun membuka kulkas dan mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bibimbab. Renjun hanya menatap jaemin dan merasa sangat terpesona juga sedih karena tak lama lagi dia tak akan bisa bersama dengan jaemin lagi, dia terpaksa melakukan ini karena dia tak ingin siapapun terluka atau menjadi korban kalau dia tetap bersama jaemin. Dan diapun mengelus perutnya yang masih rata itu tanpa diketahui oleh jaemin.

"Kenapa kau aneh sekali sayang? Kau masih sakit?" Ucap jaemin menatap renjun sebentar.

"Anio Daddy, sepertinya karena selera makanku mulai kembali lagi setelah sembuh." Ucap renjun tersenyum.

"Tapi jangan seperti ini sering-sering. Mengerti? Aku tak mau kau kekurangan waktu tidur."

"Hmm." Angguk renjun dan jaeminpun mulai fokus membuat bibimbab dengan cepat. Setelah beberapa menit, akhirnya bibimbab itupun jadi dan jaemin meletakkan didepan renjun begitu pula dengan segelas air dan duduk dihadapannya.

"Makanlah." Ucap jaemin tersenyum dan renjunpun menganggukkan kepalanya dan mulai memakan bibimbab itu dengan lahap sedangkan jaemin hanya tersenyum menatap renjun sesekali menghapus sisa makanan di bibir itu. Jaemin benar-benar sangat gemas karena renjun sangat menggemaskan saat makan karena pipinya yang chubby itu semakin kelihatan chubby dan membuat jaemin ingin menggigitnya. Jaemin benar-benar tak ingin kehilangan saat-saat ini, dia berjanji akan selalu menjaga hal yang membuatnya bahagia terutama Renjun.




































∆∆∆

Sugar Baby (jaemren/renmin)🔞END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang