"nyam~"
"Pelan-pelan saja makannya, tidak akan ada yang akan mengambil nya dari mu" ucap sang lelaki sambil terkekeh kecil saat melihat pujaannya makan dengan lahap. Tangannya terangkat untuk mengelap ujung bibir sang gadis dengan tisu.
"Hehe, hanya saja aku sangat lapar~"
"Jika saja kau tak mengajak ku keluar untuk makan, mungkin aku tak akan makan hingga pekerjaan ku selesai" sambung sang dara sembari melanjutkan makannya.
"Kau harus memperhatikan pola makan mu, Izella."
"Katakan itu pada dirimu sendiri, Mr.chalk."
Sang adam hanya menghela nafas pasrah, ia mengalah karena tau ia tak akan menang berdebat melawan gadisnya.
Lagi pula yang di katakan oleh sang gadis tidak lah salah, ia terkadang juga sibuk hingga melupakan jadwal makannya. Namun tak separah gadisnya itu tentu saja.
"Hahhh, baiklah aku kalah. Aku tak akan menang jika berdebat melawan mu" pasrah Albedo yang dibalas cengiran khas dari sang gadis.
"Ngomong-ngomong bagaimana buku mu? Ku dengar kau akan menerbitkan buku terbaru mu."
"Ah ya, jika sesuai rencana buku itu akan di terbitkan bulan depan."
"Begitu.. kenapa tiba-tiba sekali kau menerbitkan buku? Tak biasanya seburu-buru ini?"
Albedo hanya menanggapinya dengan tersenyum lembut.
Senyuman yang sangat indah.
Lembut dan tulus, namun yang terpenting senyuman itu hanya ia ditunjukkan kepada gadisnya seorang, Izella.
Ia seperti menyalurkan kasih sayang dan cintanya melalui senyuman itu.
"Al?" Panggil Izella karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang puan.
"Kau akan mengetahuinya sendiri Ella."
Oh, panggilan kecil itu. Terdengar sangat lucu. Sudah lama panggilan tersebut tak keluar dari mulut sang adam. Bisa dibilang itu adalah panggilan sayang dari Albedo untuk Izella.
Izella tersenyum kecil mendengar nama panggilan itu. Tak lupa rona kecil menghiasi pipinya yang membuat nya terlihat manis di mata sang adam.
Tangan lelaki terulur, menyibakkan helaian rambut sang gadis yang menghalangi wajah ayu nya ke belakang telinga.
Ah, gadisnya sangat lah cantik.
Jika orang-orang mengatakan jika lukisan milik gadis di hadapannya ini sangat lah menawan, maka mereka belum melihat sang senikan dari lukisan tersebut.
Seindah apapun lukisan di luar sana, gadis nya, kekasih nya, cinta nya, belahan jiwa nya, yang tepat di hadapannya ini akan selalu menjadi yang terindah baginya.
Sejak bertemu dengan sang kasih, seluruh bukunya berisikan tentang cinta nya kepada sang gadis.
Sebanyak apapun tulisan yang ia buat, sebanyak apapun buku yang ia terbitkan, sang jelita akan selalu menjadi Muse nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy || Albedo
Novela Juvenil『Masih dalam masa revisi』 ❝Dia adalah seorang pelaku yang telah membuat sang seniman muda jatuh hati❞ ❝Kemanapun ia pergi ia akan tetap abadi, di dalam karya nya, di dalam lukisannya❞ :: albedo from genshin impact isn't mine :: this is only a fanfic...