Rasanya tenang, senyum mengembang terus menghiasi bibir Ajeng juga Ibu sejak tadi. Melihat senyum Zain yang merekah saat bermain dengan Fafa di gendongannya. Ajeng jadi membayangkan, jika saja Mahesa sekarang ada disini, rasanya pun pasti akan sama senangnya. Melihat sepupunya yang tangguh itu kini terlihat bahagia dan baik-baik saja
Wildan melepaskan dua anak kucingnya yang baru lahir beberapa hari lalu, Fafa yang sebelumnya digendong kini dibaringkan. Terlihat anak kucing tadi begitu antusias, mengitari Fafa dengan lucunya lalu di endus nya pelan, dan justru membuat Fafa sendiri terkekeh begitu lucu
Anak kucing yang lahir berkat bantuan Wildan yang rela jadi bidan dadakan waktu itu
Sang induk kucing ras persia punya Wildan juga tampak duduk tenang disamping Fafa, seolah turut mengawasi anak-anaknya, dan juga satu bayi perempuan itu
Zain yang datar berkunjung dibuat takjub, selama ini hanya melihat Fafa lewat videocall, sekarang dia melihat dan bermain langsung dengan sepupu kecilnya, anak dari mas Mahesa yang selama ini dianggap nya sebagai sosok yang ia hormati
"Eh jadi seleksi timnas gak? Gimana hasilnya?"
Wildan menoleh "ya jadi lah mas, semuanya lancar sih, belum ada konfirmasi, tapi sih positif thinking aja kalau lolos" Jawabnya santai
"Aamiin" Saut Zain lagi
Mungkin selama ini Zain selalu menganggap Wildan masih bocah yang punya pipi gembul, lucu, dan selalu ia jahili. Rupanya perkembangan memang secepat itu, tau-tau Wildan sudah mencapai kelas akhir
KAMU SEDANG MEMBACA
MA'RUF | Yang Jungwon
Fiksi RemajaBAGIAN KEDUA DARI [STMJ] _______ "menjadi anak muda yang bisa gaya, dan gak ketinggalan jaman, itu harus sih menurut ku, tapi ya kudu tau aturan juga" "Kata temen² motto paling enak itu (muda foya-foya, tua bahagia, mati masuk surga)" "Surga, surga...