Perayaan malam tahun baru pastinya akan sangat ramai dan banyak orang yang menantikan berbagai macam dan warna kembang api. Malam pergantian tahun yang begitu menyenangkan untuk seorang remaja seperti Wang yibo dan teman-teman yang datang ke alun-alun kota dengan membawa beberapa kembang api yang akan mereka nyalakan nanti.
"Akuuu tidak sabar lagi dan besok aku akan pergi berdoa agar segera mendapatkan kekasih, aku tidak ingin melajang seumur hidup" ucap Cheng xiao.
"Halahh kuliah juga belum tamat, udah mikirin pacar" ucap
.
.
.
Menunggu tengah malam untuk menyalakan kembang api sangatlah menyenangkan, duduk di cefe bersama teman-teman, bercerita hal yang random. Sampai pada pukul 23.40 mereka semua pergi dari cefe dan menuju ke alun-alun kota."Ayo cepat susun. Chen, kau saya yang nyalakan kami akan merekam video kembang apinya" ucap Zhao lusi lalu pergi mencari tempat yang bagus untuk merekam agar hasil rekamannya lebih bagus.
"Yibo, kau ikut aku saja. Ayo~ sepertinya disana bagus untuk mengambil video" ucap Zhao lusi menarik tangan wang yibo untuk pergi mengikutinya.
.
.
.
.
SKIP
.
.
.
.
"Kita bertemu di cafe tempat biasanya saja, kalau begitu sampai bertemu besok" ucap wang hoaxuan."Hoam~ sampai jumpa besok"
"Bye-bye~"
Mereka semua langsung pulang ke rumah dan apartemen masing-masing tapi tidak dengan wang yibo yang pergi untuk mampir sebentar ke minimarket, tentunya untuk membeli cemilan.
"Tahun baru adalah hal yang menyenangkan karena ibu dan ayah mengirim banyak uang untuk ku" ucap wang yibo lalu mengambil troli dan mulai mengambil semua snack dan minuman yang di inginkannya.
"Strawberry atau cokelat? Ku rasa dua-duanya enak. Ini juga~ dan yang ini, hahh~ aku ingin semuanya"
.
.
Beberapa meter dari keramaian seorang anak kecil yang berusia 2 tahun, tengah menangis kencang sambil melihat ke sekelilingnya. Ada beberapa orang yang melihatnya tapi tidak perduli dan beberapa orang mendekat untuk bertanya tapi si kecil ini terus menangis tanpa henti.Sedangkan wang yibo yang sudah selesai memilih cemilannya langsung pergi ke kasir, setelah selesai membayar semuanya wang yibo pergi pulang ke apartemennya yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berada.
Menikmati angin malam tahun baru dengan secangkir kopi hangat wang yibo dikejutkan dengan sosok kecil yang berlari ke arahnya dan memeluk kakinya.
"Huwaaa mommyy hikss mommy mommyy hikss.. huwaaaa mommyyy"
"Heyy, lepas. Apa-apaan bocah ini, ayolah lepaskan aku! Ada banyak orang yang melihat dan aku bukan mommy mu!!!" ucap wang yibo menarik baju si kecil agar melepaskan pelukan pada kakinya.
Beberapa mata memandang wang yibo dengan sinis dan berbisik-bisik, hal itu membuat wang yibo sangatlah malu juga kesal kepada bocah yang masih menangis kencang sambil memanggilnya dengan sebutan 'mommy'.
Berhasil melepaskan bocah itu darinya, wang yibo langsung berlari dengan belanjannya. Tapi siapa sangka bocah itu malah mengejar wang yibo sampai pada akhirnya wang yibo pun menyerah.
"M-mommy hikss... Cean akut hikss.."
"Aku mommy mu dan dimana orang tua mu hah!! Aku menjadi omongan banyak orang karena kau!!" Omel wang yibo.
"Hikkss mommy hiks.. mommy"
"Aaaaaa!! Mommy! Mommy! Mommy! Aku bukan mommy mu dan pergilah cari orang tua mu sana!" Ucap wang yibo memutar balik badan si kecil dan menyuruhnya pergi.
"HUWAAAAA~ UHUAAAA~ MOMMY HIKS.. MOMMY"
Wang yibo langsung membekap mulut kecil itu dengan tangannya "Sutttt diam, hahh! Baiklah, katakan apa yang kau inginkan? Kau tahu aku benci anak kecil karena mereka selalu saja mengganggu dengan rengekannya"
