Hai haiii, selamat sore!
maaf ya jika chapter nya pendek, aku
sibuk sama urusan di real life guys
maaf yaaaajangan lupa vote nya, vote mu semangatku
**********
Kamar yang cukup sederhana, namun memiliki kenangan sendiri kamar itu menyimpan seribu cerita yang ella lontarkan pada dinding kamar tersebut, walaupun ella mempunyai sahabat yang mau dan selalu sedia saat ia membutuhkan tempat bercerita, ella tetap memiliki untuk bercerita pada tembok
tembok memanglah tidak memiliki nyawa, oleh karena itu ia percaya bahwa semua curhatannya tidak akan di beberkan kemana mana, sprei berwarna pink bermotif bunga bunga, selimut yang sudah usang dan perlahan memudar warnanya, bantal guling dan kasur yang kini sudah tidak ada rasa nyamannya untuk menjadi tempat istirahat, namun ella tetap bersabar dengan ujian yang tuhan berikan, ia percaya bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan
kini, ella sedang bersandar pada tembok kamarnya, ia menatap kosong ke sekeliling kamar, sebenarnya ia sedang memikirkan perihal nathan, untuk apa nathan meminta tolong padanya? padahal banyak wanita yang lebih cocok bersanding dengannya
ella menghembuskan nafas berat, sebenarnya ia sangat membutuhkan uang tersebut tapi di sisi lain ia tidak mau kejadian masa lalu terulang kembali
walaupun kejadian itu sudah terjadi dua tahun yang lalu tapi kenangannya masih membekas di hati, suasananya, bahkan tempatnya
Ella mencoba untuk memikirkan matang - matang, ekonomi nya memang sedang krisis tapi ella memiliki ego yang cukup tinggi,
akhirnya ella telah memutuskannya, ia akhirnya bangkit dari kasur dan mengambil baju kerjanya yang tengah tergeletak di meja, ia merogoh rogoh seisi saku seragam kerjanyaia akhirnya berhasil menemukan barang yang ia cari, tidak lain dan tidak bukan barang tersebut adalah kertas yang nathan beri tadi, ella ingin menghubungi nomor itu namun entah itu datang darimana rasa grogi dan canggung selalu menyertai nya saat melakukan hal yang bersangkutan tentang nathan
"telpon ga ya?" tanyanya pada diri sendiri, sebenarnya ia sudah menentukan jawabannya tapi kenapa rasa grogi itu selalu meronta-ronta?
ella hanya berdiri tepat di depan cermin, ia coba melihat ke arah diri nya sendiri hal tersebut sontak membuat ella minder dengan wajahnya sendiri, "modal muka begini mau di sandingkan sama serbuk berlian kaya nathan? gak cocok" kata ella
hal itu membuat perasaan ella campur aduk, ia merasa dirinya tidak pantas bersanding dengan nathan, apa istimewanya? dan darimana hal yang bisa di banggakan darinya? kenapa tidak citra yang lebih cocok bersanding dengan nathan? citra begitu sepadan, dia cantik, kaya, dan body goals
ella ingin mengurungkan niatnya untuk mengiyakan tawaran nathan, tapi... apa ella pantas bersanding dengan serbuk berlian seperti nathan? apakah cocok serbuk berlian bersanding dengan ampas tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
ELTHAN
Romance❗Bab 2 & 3 saya draft sementara, mau di perbaiki ❗ Ella araynie putri, seorang wanita yang memiliki sebuah impian untuk menjadi seorang pramugari, namun begitu banyak kendala dan lika-liku yang harus ia lakukan. Di masa SMA ia harus kehilangan sosok...