Bunga

17 14 19
                                    

Sekolah baru lagi? Sudah jadi hal biasa bagi Bunga Ayu Amandita, wanita cantik yang menyukai bunga dan segala macamnya. Sudah sering pindah sekolah tetapi baru kali ini Bunga merasa tidak nyaman, baru hari pertama di sekolah sudah ada 2 orang murid yang lari saat melihatnya. Bunga hanya memandang mereka dengan penuh tanya di fikirannya, apa dia terlihat menyeramkan? Sebagai murid baru di sekolah ini jelas Bunga berfikir negatif. Belum juga memulai hari sebagai siswa di sekolah ini sudah ada saja yang membuatnya tidak nyaman, lebih baik melanjutkan tujuannya menuju ruang Bk

"Assalamualaikum" salam Bunga di depan pintu ruang Bk setelah mengetuk pintu beberapa kali

"Waalaikumsalam..... Kamu siswi baru yang pindah hari ini? Ayo masuk dulu " Jawab salah satu guru yang paling dekat dengan pintu masuk

"Terimakasih bu"

"Kamu masuk ke kelas 12 IPS 1 ya, ayo saya antar tapi kenapa kamu bawa buket bunga?"

"Ah ini buat ibu, tanda pengenalan dari saya bu" buket bunga mawar merah yang di kelilingi bunga anyelir putih, menjadi pilihannya sebagai permulaan bersekolah di sekolah ini

Guru Bk mengantarkan Bunga menuju ke kelas 12 IPS 2 tepat saat bel pelajaran pertama berbunyi, sang guru masuk ke dalam kelas terlebih dahulu sebelum Bunga masuk dan memperkenalkan diri. Seluruh murid kelas diam saat guru Bk masuk ke dalam kelas, Rangga yang tadi bersandar di meja nya langsung duduk tegak dan fokus ke arah sang guru. Setelah menjelaskan akan ada murid baru di kelas ini dan memberikan instruksi pada Bunga untuk masuk ke kelas, Bunga masuk ke dalam kelas dan berdiri di depan seluruh murid dalam kelas. Rangga yang melihat murid cewe pembawa bunga tadi reflek menutup hidungnya, Arsean yang duduk 2 bangku di depan Rangga juga sudah menduga jika nanti murid baru itu akan duduk di sebelah Rangga karena hanya bangku itu yang kosong

Saat guru mempersilahkan Bunga untuk duduk di sebelah Rangga, dengan cepat Arsean mengangkat tangannya dan meminta agar Bunga duduk saja di tempatnya. Belum sempat guru bertanya lagi, langsung di jelaskan soal Rangga yang tadi baru saja kambuh alerginya sampai harus di berikan oksigen saat di UKS tadi. Guru yang paham pun memperbolehkan Arsena untuk bertukar tempat hanya untuk hari ini saja, akhirnya Bunga menempati tempat duduk Arsean dan Arsean yang duduk bersama Rangga. Tidak lama pelajaran pun di mulai seperti biasa hingga jam istirahat pertama berbunyi, Arsean langsung menarik tangan Rangga keluar dari kelas menuju kantin sekolah.

Bunga masih bingung, dari penjelasan Arsean kepada guru tadi bukankah berarti cowo yang di panggil Rangga tadi hanya alergi bunga ya. Bukannya alergi bunga hanya membuat seseorang bersin terus menerus? Kenapa Rangga sampai harus mendapat oksigen juga? Sepertinya Bunga harus mencari tau soal Rangga. Teman sebangku Bunga saat ini mengajak ke kantin yang di tolak halus, tiba tiba ada 1 murid perempuan yang duduk di sebelah Bunga dan memberikan sebungkus roti isi sosis di depannya. Murid yang memberikan roti pada Bunga paham jika Bunga bingung dengan maksudnya dan akhirnya menjelaskan.

"Hai, kenalin gue vira. Gue duduk di meja sebelah bangku si Rangga, ini roti dari gue buat lo. Sebagai tanda pengenalan juga" Bunga yang paham pun akhirnya menerima roti itu dengan senyum di wajah cantiknya

"Gue Bunga, murid yang baru pindah tadi pagi. Oh iya kalo gue boleh tau, itu cowo yang namanya Rangga tadi emang punya alergi separah itu ya? Dari yang gue tau orang yang alergi serbuk bunga bukannya cuma bersin bersin ya?"  Pertanyaan Bunga menghentikan Vira yang mau menggigit roti nya

"Kalo yang gue tau sih dia dulu ga separah ini, cuma dulu dia itu korban bully di sekolah ini. Dia di bully sama anak kelas 12 yang terkenal paling bandel satu sekolah, emang kenapa?"

"Gue ngerasa aneh aja sama dia, dan baru kali ini juga gue lihat ada orang yang alergi sampe segitunya"

Mereka melanjutkan mengobrol soal sekolah dan banyak hal lainnya, lebih tepatnya Bunga yang bertanya banyak hal tentang sekolah barunya ini. Menurut Bunga sekolah di sini tidak buruk juga, Vira juga orang yg friendly dan enak untuk teman ngobrol. Bel masuk pelajaran sudah berbunyi, Vira sudah kembali duduk di bangkunya sendiri. Bunga terkejut saat Arsean sudah ada di depannya tiba tiba, hampir saja Bunga melempar kamus tebal milik teman sebangkunya karena terkejut.

Saat Bunga akan bertanya, Arsean lebih dulu pergi kembali ke tempat duduknya dan Rangga. Tapi Bunga tidak melihat Rangga kembali ke kelas sampai guru masuk ke kelas, tidak memperdulikan juga keberadaan 'cowo lebay' menurutnya itu. Sebelum pelajaran di mulai Rangga masuk ke dalam kelas membawa surat dispensasi dari pihak Bk, Rangga memberikan surat itu kepada guru yang mengajar sebelum mengambil tas nya dan keluar dari kelas. Pelajaran di mulai lancar sampai waktu pulang sekolah, meskipun di pagi hari tadi sedikit membuat Bunga mood down karena 'cowo alay' dan temennya 'freezer Frozen food' tapi tidak buruk juga setelahnya.

Bunga membereskan barang barangnya ke dalam tas dan segera keluar dari kelas menuju gerbang sekolah, pasti kakak tersayang nya itu sudah menunggunya dari tadi. Di koridor menuju gerbang utama sekolah Bunga terdiam dan berbalik saat mendengar ada yang memanggil namanya, ketika berbalik Bunga hanya menghela nafas kasar dan menatap orang di depannya dengan malas. Kenapa juga si 'freezer Frozen food' manggil dia? Tadi di kelas cuek bahkan tidak mengatakan sepatah katapun dan berlalu pergi kenapa sekarang malah menghentikan nya? Sudahlah Bunga hanya ingin segera pulang dan istirahat di dalam kamar kesayangannya. Arsean sudah berdiri tepat di depan Bunga dan memberikan selembar kertas, Bunga menerima kertas tersebut dan membacanya. Baru membaca dahi Bunga mengerut bingung karena isi kertas itu berisi list tentang Rangga

"Maksud lo apaan ngasih gue ginian?"

"maaf Bunga sebelumnya, tapi Rangga ada alergi sama sesuatu yang berbau bunga. Bahkan bau nya aja bisa bikin Rangga sesak nafas, di awal pertemuan kalian juga kan kamu bawa buket bunga dan sekarang kamu pakai parfum dengan aroma bunga. Jadi tolong jangan marah sama Rangga lagi ya, dia baik kok dan ga sombong"

Pendengaran Bunga tidak bermasalah kan? Ini cowo freezer ngomong pake aku kamu? Mereka emang teman sekelas tapi mereka tidak sedekat itu untuk pakai aku kamu. Arsean yang melihat Bunga hanya diam dan tidak memperhatikan nya mencoba menyadarkan Bunga dengan menggerakkan tangan kanannya di depan wajah Bunga, Bunga yang tersadar langsung menggelengkan kepalanya cepat dan mengangguk ke arah Arsean. Arsean mengatakan hanya akan menjelaskan itu karena mulai besok Bunga sudah berpindah duduk di bangku sebelah Rangga, Bunga pamit kepada Arsean dengan alasan kakaknya sudah mengirimkan pesan untuk segera pulang. Pada kenyataannya itu hanya alibi Bunga saja karena tidak nyaman berbicara ber 2 dengan Arsean, apalagi keadaan sekolah juga mulai sepi hanya ada beberapa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tambahan.

"Oh iya..... Yaudah gue pamit pulang duluan"

"Hati hati" balas Arsean sebelum berbalik dan berjalan berlawanan arah dari Bunga

.......

AccismusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang