Ratu dan Ketenangan

15 1 0
                                    

Ratu tersentak dari lamunan nya, sudah berapa lama ia melamun mengingat masa-masa percintaan nya itu hingga baru menyadari mie milik nya telah mendingin.

Buru-buru menghabiskan, ia pun beranjak ke-bawah untuk menaruh mangkok kotor ke dapur.

Mata nya menangkap siluet tubuh gagah milik sang ayah, yang sedang menyeduh kopi sembari memainkan ponsel, Ratu memilih untuk melanjutkan tujuan nya.

Ayah Ratu yang menyadari sang anak lewat pun menatap sekilas lalu kembali melanjutkan kegiatan nya, dan Ratu pun memilih untuk segera menuju ke kamar.

Ia dan ayah nya, memang se asing itu.

Ratu sudah tidak masalah lagi dengan sikap ayah nya itu, ia memilih untuk tidak berharap akan mendapat kasih sayang lagi. karena rasa nya,

Memuakkan.

'*'*'

Suara bel tanda istirahat sudah berbunyi, teman-teman Ratu mengajak gadis itu untuk segera bangkit menuju ke kantin.

"buruan deh, Rat! Keburu antri," desak May, kesal sekali melihat gerakan lambat dari teman nya itu.

Mora yang melihat nya pun dengan segera menarik tangan Ratu, di ikuti May dan Dira yang berlari mengikuti mereka.

"astaga, mie ayam favorit gue!" heboh Ratu saat menyadari mie ayam nya akan segera habis kalau mereka tetap lambat.

"ayo buruan, ntar habis!" kini bergantian Ratu yang mendesak, mendapat balasan tatapan judes dan mulut beracun dari May.

"yang bikin lambat tadi juga siapa ya?" sindir nya hanya di balas kekehan Ratu.

Lari mereka semakin laju, hingga Ratu tidak sengaja menabrak seseorang.

"maaf-maaf, lo gapa-" perkataan Ratu terhenti saat mendapati Samudera beserta teman nya, dan satu perempuan yang seperti nya adik kelas mereka bergabung disana.

"kalo jalan liat-liat dong! Mata tuh di pake, tolol banget sih!" cerca nya membuat Ratu mengerutkan dahi heran, padahal ia tidak sengaja menabrak bahu gadis itu, Ratu tahu perlakuan nya itu tidak dapat di benarkan, tapi dengan caci maki yang keluar dari perempuan itu rasa nya lebih tidak pantas untuk masalah seperti ini.

"kok lo nyolot? Temen gue udah minta maaf ya!" sahut May kesal.

Perempuan yang di ketahui bernama Anggina itu pun membalas dengan jari teracung, "eh! Temen lo tuh yang nabrak gue duluan, gimana ga kesal coba, najis banget."

"anj-" umpatan Dira terhenti saat Ratu menyuruh nya diam.

"lo ada masalah sama gue?" Ratu bertanya dengan tenang.

Di depan sana, Samudera dan teman-temannya tidak tahu harus berbuat apa, sikap Anggina yang seperti ini pun membuat mereka sedikit heran, karena selama dengan Samudera, gadis itu tidak pernah menampakkan sikap seperti ini.

Anggina hanya diam menatap sinis, Ratu sedikit heran, tapi ia memilih untuk melanjutkan langkah nya, tidak perduli apa yang di lakukan gebetan mantan nya.

Dan menghindari bersitatap dengan Samudera.

'*'*'

Pulang sekolah, Ratu memilih untuk tidak pulang kerumah langsung, menikmati hembusan angin di atas motornya lebih menyenangkan daripada harus melihat drama romantis antara ayah, ibu dan anak.

Memori Episodik miliknya mulai melalang buana ke masa lalu, cukup mengganggu konsentrasi miliknya.

Ratu memilih untuk menepi ke sisi jalan, turun dari motornya dan menuju kursi taman yang langsung menyajikan pemandangan sungai.

Ratu mengambil ponsel miliknya serta airpods pro dan sekotak rokok berbahan nikotin.

Menurut pimpinan Hari Tembakau Sedunia, ketika masuk, nikotin akan ditangkap reseptor alfa4beta2 yang merangsang produksi hormon dopamin. Inilah yang membuat perokok merasakan sensasi nyaman, rileks, tenang, bahkan bisa membuatnya berkonsentrasi.

Ratu mencari ketenangan itu, yang tidak ia temukan di rumah yang sudah seharusnya memberikan kenyamanan pada penghuninya.

Namun, Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia.

Ratu harap, asap rokok bisa membunuh nya dengan perlahan.

Sedalam Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang