Daripada Geonyeob, Hanwool lebih cemburu dengan....
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
Telunjuk mengetuk pada meja. Bola mata [E/C]mu melirik ke luar jendela. Kau duduk bertumpu dengan sebelah tangan tanpa memperdulikan suasana sekitar yang ribut dan penuh kehebohan.Orang-orang itu heboh karena terkejut mendapati seorang dewi bersemayam di dalam kelas ketika mereka baru kembali dari istirahat. Tak diragukan, bisik-bisik mulai terdengar. Meski ingin mendekat, mereka tak kan berani melakukan itu. Sadar posisi.
Dan lagipula apa kau nantinya akan peduli? Begini saja kau sama sekali tidak terdistraksi. Kau terlalu fokus pada pikiranmu sendiri.
Ya, kau terlalu fokus memikirkan tingkah Hanwool di akhir pekan kemarin.
Pagi itu untuk pertama kali, Hanwool datang menemui kau di apart. Seperti yang kau katakan, tempat tinggalmu tidak kau kunci dengan benar. Memudahkan Hanwool memasuki flatmu tanpa permisi bahkan sepengetahuan kau sebagai pemiliknya.
Benar-benar. Dia menganggap rumahmu juga adalah rumahnya pula.
Mana lagi kemarin, pas makan masakan mu dengan Hansol. Hanwool terlihat sangat lahap. Membuat kau harus menahan mati-matian hasrat ingin mencubit pipinya.
Seperti anak kecil, kau jadi teringat akan dirinya yang dulu. Dan juga kalau Hanwool punya anak, mungkin... kskdkjfudj KAPANSI KALIAN SAH TRS PRODUKSI KETURUㅡ oke cukup, lupakan. Mari beralih ke ovt mu.
Sejujurnya, setelah kau menganalisis. Yang lebih mengganjal di weekend kemarin bukanlah kedatangan Hanwool. Melainkan lagaknya yang kau rasa mencurigakan.
Kau yakin, dia tengah menutupi sesuatu. Tetapi si Hanwool itu dengan sengaja memancing agar kau tertarik menggalinya. Seolah umpan itu ialah harta karun, dia memberimu peta secara cuma-cuma sebagai petunjuk.
Lantas yang jadi masalahnya sekarang, kau lumayan tidak suka dengan pion yang dilempar Hanwool. Kau malah ingin merequest jebakan lain kalau bisa, asalkan janganㅡ
"Geonyeob Park?"
Pria itu. Tiba-tiba dia sudah berdiri di depan tempat duduk yang kau tempati. Kau yang baru menyadari eksistensinya, pun menarik diri.
Kedua matamu memicing, tatkala dia menyerahkan sebuah kotak di atas meja. Kernyit pada dahi terpatri, "Untuk apa ini?"
Yang ditanya bergeming, diam-diam menyelam pada manik cantik yang tengah menatapnya selidik. Tak lama, Geonyeob Park menyunggingkan senyuman lembut yang sangat jarang dipublikasi.
"Terima saja. Aku berterimakasih karena kau kembali ke Korea."
Dahi mu tambah mengernyit. Kau hendak mempertanyakan maksudnya, tapi sang empu lebih dulu melenggang pergi. Kau planga-plongo.
"Apasih? Terimakasih karena aku balik? Dasar freak." umpatan mu berakhir pada kotak biru muda yang terbungkus rapi itu.
Niat ingin membuangnya memang ada, namun di sisi lain kau memiliki firasat. Bahwa Geonyeob tidak sembarang mengutarakan kalimat terimakasihnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
˖𔘓࣪ 𝐅𝐋𝐈𝐑𝐓 𝐰/ 𝐇anwoll 𝐏hi 𖡻
FanfictionKepingan mu bersamaㅡ tunggu tunggu! Status kalian apa?! ───────────── #stop_plagia(t)risme