1st

1.1K 132 12
                                    

Kadang Hanwool bertanya-tanya, kenapa kau bisa....
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ













ㅤㅤ











"Kamu bertanya-tanyea?"

Nada aneh yang baru pertama kali terdengar mengudara. Dua buah kepala berbeda warna seketika menoleh pada suara yang asalnya di belakang mereka.

Terlihat laki-laki dengan rambut seputih salju tengah duduk santai di sofa, memperhatikan gerak-gerik si perempuan yang mengeluarkan nada aneh tadi di depannya.

Si bocahㅡ yang sempat menoleh, lalu pria lainㅡ yang bersamanya. Tanpa perintah atau kata-kata pun tau, mereka harus menyingkir sekarang juga dari atmosfer mencekam yang terasa.

"Mau kemana kalian?"

Tapi rupanya mereka berdua telah masuk ke dalam radar.

Gawat.

Oh! Tapi! Untungnya ada....

"Ah! [Name]~ kami mau keluar sebentar. Hansol haus, ya kan Hansol?"

Perempuan cilik bernama Hansol langsung mengangguk. Anak itu, dia tau kapan waktu untuk berbohong.

"Kak! Hansol keluar dulu ya~"

Sang kakak lantas merespon dengan kernyitan. Berpikir bahwa adiknya dan teman karibnya itu seperti selalu sinkron ketika hal ini terjadi padanya.

Ah... ngomong-ngomong soal 'selalu'. Perempuan yang mengikutinya kemanapun itu juga selalu ikut campur pada ini-itu dalam setiap kelakuannya.

Hanwool jelas merasa kesal. Tapi, melihat adiknya yang senang dengan kauㅡ si perempuan itu, Hanwool Phi mana mungkin menjadikanmu abu dalam sekejap.

Hei, dia anak dari Yeonbaek Phi. Yang mana definisi melenyapkan seseorang bagi mereka sangatlah mudah layaknya membuka segel pasta gigi.

Dan kau, berhadapan dengan anak sulung pria penakluk Incheon itu. Mana lagi kau dengan tanpa rasa takut sangat sering mengatur-ngatur hidupnya, padahal kau bukan siapa-siapa!

"Kau dengar aku kan Hanwool?!"

Manik biru keabu-abuannya lantas beralih fokus. Sedikit mengerling, Hanwool mencari adik perempuannya dengan Minhwan Ma yang ternyata sudah meninggalkan tempat.

Aish, tidak adakah kesempatan untuknya ikut?!

Harusnya Hansol mengajak kakaknya dan bukannya Minhwan. Kalau begini Hanwool tidak tau bagaimana cara agar bisa kabur dari omelan mu.

"Hanwool!"

Atensinya berpindah lagi. Dilihatnya, kau masih saja menggebu-gebu mengeluarkan aura garang.

"Udah?"

"BELOM!" tukas mu berteriak.

Sebenarnya kalau boleh jujur, kau lelah. Mau resign aja.

Tapi, kau mana bisa menolak pesona Hanwool Phi!

Dia itu gebetanmu sekarang. Atau lebih tepatnya calon pacar yang kau idam-idamkan sejak kecil.

˖𔘓࣪    𝐅𝐋𝐈𝐑𝐓  𝐰/ 𝐇anwoll 𝐏hi   𖡻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang